Puspen TNI (LawuPost) Kita semua berharap Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara
(Latsitardanus) yang dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini
menjadi wahana memupuk dan memantapkan kemanunggalan TNI dan Polri dengan
masyarakat, menanamkan dan menumbuh kembangkan jiwa kejuangan, cinta tanah air,
serta semangat integrasi Taruna. Selain itu juga menjadi wahana membangun
kebersamaan dengan masyarakat melalui bakti nyata sebagai wujud kepedulian
sosial, yang kesemuanya itu merupakan modal dalam membangun dan memperkuat
kesatuan dan persatuan bangsa.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat
upacara pembukaan Latsitardanus ke-36 tahun 2016, yang diikuti oleh 1.242
peserta terdiri dari 220 Taruna-Taruni Akmil, 90 AAL, 107 AAU, 300 Akpol, 400
IPDN dan 125 Mahasiswa, bertempat di Stadion Depati Amir, Pangkal Pinang,
Provinsi Bangka Belitung, Rabu (27/4/2016).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan melalui Lasitardanus
ke-36, generasi muda TNI, Polri, Praja IPDN, Mahasiswa dan masyarakat akan
merajut kebersamaan dalam membangun daerah di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang diwujudkan dalam kegiatan Karya Bakti, Penyuluhan Bakti Sosial,
Pembekalan Kejuangan, Riset Sosial, Aplikasi Teknologi Penerapan, Pengobatan
Massal, bahkan Khitanan Massal.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, kesemuanya itu merupakan panggilan
moral yang dibaktikan guna membantu percepatan ekonomi dan kehidupan sosial
masyarakat Provinsi Kepulaun Bangka Belitung. “Kepedulian sosial seperti ini,
harus menjadi visi, ciri dan identitas generasi muda penerus bangsa untuk
membawa masyarakat Indonesia yang berkesejahteraan ditengah arus globalisasi
yang bergerak cepat dan dinamis,” ucapnya.
“Para Taruna dan Taruni Akademi TNI, Akpol, Praja IPDN bersama para
mahasiswa, akan berbagi ilmu dengan semua elemen masyarakat dalam rangka
membangun kesadaran bernegara dan kesadaran bela negara, dengan harapan
diwaktu-waktu yang akan datang masyarakat Kepulauan Bangka Belitung akan lebih
mandiri dalam membangun daerahnya menuju masyarakat madani, sehat, aman, damai
dan sejahtera,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menghadapi kondisi masa depan bangsa Indonesia yang diprediksi semakin
beragam dan tidak ringan, Panglima TNI mengingatkan kepada segenap komponen
bangsa khususnya generasi muda dan mahasiswa sebagai generasi penerus, harus
mampu mengartikulasikan berbagai tantangan yang dihadapi sehingga dapat berdiri
di garda paling depan dalam menyiapkan diri dan menghadapinya, dengan tingkat
daya saing yang tinggi berbasis karakter jujur, dedikatif, disiplin, militan,
kreatif dan inovatif.
Menurut Panglima TNI, ada sejumlah tantangan aktual yang mendasar
sebagai pekerjaan rumah yang cukup berat yang seyogyanya segera dapat perhatian
bersama untuk diatasi, diantaranya : Pertama, sumber daya manusia yang
harus ditingkatkan kualitasnya guna menyiapkan pemimpin yang kuat, yang mampu
menginspirasi masyarakat, agar bersedia memberikan yang terbaik bagi bangsa dan
negara serta sadar hukum, sehingga memiliki kepatuhan terhadap hukum. Kedua,
lunturnya karakter kejujuran, ini menjadi keprihatinan kita bersama karena
banyak generasi muda bangsa kita yang lebih senang mencari jalan pintas, tidak
menghargai proses, tetapi selalu berorientasi secara instan yang akhirnya
menanggalkan karakter kejujuran, yang pada akhirnya menjadi generasi koruptif,
serakah dan menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga,
militansi bangsa yang mendekati titik krisis. Keempat, ancaman nyata
keganasan Narkoba telah menjadi senjata untuk melemahkan negara dengan
menyerang anak-anak dan generasi muda, bahkan terdapat kecenderungan akan
merusak kehidupan TNI, Polri dan aparat pemerintahan.
“Kepada generasi muda, jangan sekali-kali mendekati apalagi terlibat
dalam Narkoba. Pemerintah, TNI dan Polri menyatakan perang terhadap Narkoba.
Sungguh sangat hina dan tercela bila diantara generasi muda terlibat barang
haram Narkoba,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Mengakhiri sambutannya Panglima TNI mengingatkan pada sejarah bangsa di
masa lalu dan masa kini, bahwa kita harus mempersiapkan diri menyongsong
kejayaan bangsa kedepan. Kita harus berani dan jujur kepada diri sendiri dan
menyadari, tidak ada alternatif lain bagi bangsa ini kecuali bergegas dan
bersatu padu seperti yang dicetuskan Presiden RI Ir. Joko Widodo yaitu
melakukan revolusi mental, meningkatkan kesadaran, meningkatkan pemahaman, memperkokoh
kesemangatan kebangsaan, demi meneguhkan komitmen, meningkatkan konsistensi dan
menggelorakan tekad atau semangat kebangkitan nasionalisme bangsa, nasionalisme
modern, yang berkarakter dan berjati diri Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut antara lain : Kepala Staf Angkatan, Kapolri, Danjen
dan para Gubernur di Jajaran
Akademi TNI-Polri, Gubernur Bangka Belitung, Ketua DPRD dan Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.