Puspen TNI (LawuPost) Tugas Kopassus adalah berlatih dan berlatih untuk siap
melaksanakan tugas-tugas khusus yang tidak boleh gagal. Kopassus
itu ibaratnya angin, bisa dirasakan sejuknya, bisa dirasakan panasnya tetapi
tidak tahu bentuknya seperti apa.
Hal tersebut
dikemukakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media pada
acara Peringatan HUT ke-64 Kopassus di Markas Komando Kopassus, Cijantung,
Jakarta Timur, Sabtu (16/4/2016).
Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo mengibaratkan Prajurit Kopassus
seperti angin, tidak ada tempat bisa bersembunyi
dari Kopassus selama masih ada angin. Jadi, Prajurit Kopassus bisa masuk dan keluar tanpa terlihat,
makanya mereka hanya berlatih, berlatih dan berlatih.
“Kopassus
tidak perlu dipuji, mati tanpa
Pusara dan prestasi tanpa pujian, karena mereka memang dibentuk prajurit-prajurit yang
siap melaksanakan tugas,” pungkas Panglima TNI.
Dalam
kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kasad
Jenderal TNI Mulyono dan Danjen Kopassus Mayjen TNI Herindra melakukan
pemotongan tumpeng yang diberikan kepada Prajurit Kopassus terbaik, yaitu : Serka
Zulkarnain dan Sertu Dessy.
Serka Zulkarnain
adalah salah satu Prajurit Kopassus yang berhasil merangkul tokoh separatis
Gerakan Bersenjata Papua. Dia melaksanakan tugas tanpa senjata dengan berpakaian preman dan berada digaris
belakang, sehingga dia mampu melumpuhkan kemauan bertempur
musuh dan berhasil menurunkan 10 orang OPM di PNG kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Sedangkan Sertu
Dessy banyak menjuarai kejuaraan terjun payung hingga tingkat dunia.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI,
Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.
Posting Komentar