Lebanon Selatan (LawuPost) Sebanyak 2.000 personel Militer dan Sipil dari 40 negara
yang tergabung dalam UNIFIL Headquarter (HQ) melaksanakan
latihan “Falcon Strike Joint Exercise”di Naquora,
Lebanon Selatan, Minggu (10/4/2016).
Latihan yang diselenggarakan tersebut, merupakan latihan
yang menggambarkan tentang terjadinya serangan terhadap Markas Besar
Unifil dan mengakibatkan terjadinya alarm status/high alert, sehingga seluruh personel
yang berada didalamnya, baik itu sipil maupun militer harus
segera masuk ke dalam shelter/bunker.
Hal tersebut merupakan tanggung jawab dari Satgas FHQSU
sebagai penyelenggara latihan dan Satgas Indo FPC
serta Srilanka FPU sebagai pasukan pengaman di UnifilHQ.
Latihan FalconStrike I tahun 2016 tersebut
diawali dengan perencanaan oleh Satgas Indo FHQSU yang membawahi Satgas Indo
FPC dan Srilangka FPU, dilanjutkan dengan latihan parsial sesuai dengan bagian
masing-masing seperti SignalCommunication, Medical/Hospital, Shelter Leader, Tactical Ops Center, Joint Ops
Center, Security Camp dan Force
Protecting Center, serta diikuti dengan pelaksanaan Table Top Exercise (TTX), dipimpin
oleh Deputy Force Commander, Brigjen Sandeep Singh dari Angkatan Darat
India.
Puncak dari pelaksanaan Falcon Strike Exercise I tahun 2016 ini adalah
dengan ditetapkannya Yellow Status menjadi Black Status, karena adanya serangan langsung terhadap Markas Unifil.
Saat itu alarm dibunyikan dan seluruh personel Unifil harus masuk ke dalam Shelter, sedangkan personel Indo FPC dan
Srilanka FPU masuk ke kedudukan alarm stelling.
Latihan alarm ini dilaksanakan pada siang dan malam hari,
selain untuk melatih kesiapsiagaan personel juga sekaligus melakukan pengecekan
kekuatan personel yang ada disetiap Shelter,
sesuai dengan daftar yang dibuat oleh Satgas Indo FHQSU.
FalconStrike Exercise I
tahun 2016 dapat berjalan dengan tertib, lancar dan sukses. Sesuai dengan
yang disampaikan oleh DeputyForce Commander Brigjen Sandeep
Singh selaku Direktur Latihan, Senin (11/4/2016) kepada Komandan
Latihan Kolonel Kav Jala Argananto M.A., bahwa Prajurit TNI selalu
cepat dan tepat di dalam bertindak dan mengambil keputusan.
Autentikasi : Perwira Penerangan Konga Unifil
2016, Kapten Inf Dont Pasaribu
Posting Komentar