Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Wajah Dunia Pendidikan di Kabupaten Ciamis Tercoreng | Lawu Post

Wajah Dunia Pendidikan di Kabupaten Ciamis Tercoreng

Kamis, 04 Februari 20160 comments

Ciamis (LawuPost)- Sabtu (23/01), sekitar pukul 10.00. Wajah dunia pendidikan Kabupaten Ciamis tercoreng! Razia kamar kost yang digelar aparat dari Polsek dan Koramil Ciamis menggaruk beberapa orang pelajar dari sekolah SMA ternama di Kabupaten Ciamis. Miris, dari 10 pelajar yang diamankan, tujuh di antaranya kedapatan sedang merokok. “Ada siswa ada siswi, tujuh laki-laki dan tiga perempuan dalam satu kamar, ”terang warga sekitar yang pada saat penggerebegan berada dilokasi kejadian.Dari kamar kost tersebut juga ditemukan beberapa botol bekas minuman keras. Karena kedapatan pada jam belajar, tentu saja mereka diduga bolos dari sekolah. Yang lebih parah, razia yang digelar dalam rangka menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat tersebut juga mendapati sepasang remaja non muhrim. “Kami menggelar razia untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat, sekaligus mencegah adanya penyimpangan moral dari pelajar, ”terang Kapolsek Ciamis, Kompol Bujang Harapan pada tim Lawu News.

Menurut Kompol Bujang, diduga mereka bolos dari sekolah. Total pelajar dari SMA ternama di Ciamis yang terjaring ada 10 orang. “Ya, diduga mereka bolos. Kami langsung melakukan pembinaan dan menghubungi sekolah tersebut. Ada 10 orang pelajar, siswa-siswi, mereka langsung dibawa oleh guru sekolahnya, ”tambah Kompol Bujang.Peristiwa terjaringnya 10 siswa-siswi SMA dari sekolah ternama dalam sebuah razia kamar kost yang digelar aparat kepolisian langsung mendapat respons dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Ciamis, Drs. H Toto Marwoto, M.Pd. Menurutnya, para siswa siswi yang terjaring razia harus diberi konseling yang lebih ketat. Dirinya merasa sangat prihatin, namun demikian peristiwa tersebut tentu bukan bermakna sebuah kesalahan yang sangat fatal yang tidak bisa diperbaiki. Kejadian tersebut tidak bisa serta merta menyalahkan dunia pendidikan, karena banyak faktor yang terlibat di dalamnya. “Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, apalagi yang bersifat pembinaan karakter. Di sini ada peran orang tua, pemerintah setempat, dalam hal ini RT dan RW di lokasi tempat kost tersebut. Tentunya semua harus bekerja, ”jelas H Toto.

Kadisdikbud Ciamis mencontohkan, banyak sekali tempat kost atau kontrakan yang lingkungannya baik, dari mulai pemilik kost, masyarakat sekitarnya, dan pemerintah setempat. “Peran lingkungan kuat sekali untuk mengantisipasi bahkan mengintervensi perilaku sehari-hari penghuni kost, ”tambahnya. Selain peran lingkungn sekitar, H Toto juga menyoroti pola komunikasi untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan. “Harus ada pola komunikasi yang baik, efektif, antara semua pihak yang terlibat dalam sebuah proses pendidikan. Dengan pola yang baik, tentu semua akan sama-sama memahami tugas dan peran masing-masing, “jelasnya. Kadisdikbud Ciamis memastikan, di Kabupaten Ciamis para pendidik sudah memiliki kompetensi yang cukup, dan tidak ada pendidik yang mengajarkan buruk.

Sementara itu, inisiator Forum Ciamis Bersatu (FCB) yang merupakan Ketua Peradi Kabupaten Ciamis, Saeppudin, SH, MH, mengapresiasi positif atas respon yang dipaparkan Kadisdikbud Ciamis. “Betul, selain sekolah, lingkungan sangat berperan. Khusus kejadian tersebut, sekolah harus memberikan perhatian ekstra, agar anak-anak jera. Tapi ini bukan kesalahan sekolah, ini tanggung jawab bersama. Apalagi lingkungan setempat, kalau bisa sama-sama menjunjung etika, pasti anak-anak itu bisa diantisipasi, apalagi mereka hanya pendatang, pasti mengikuti arahan lingkungan setempat, ”terang Aep. Terkait peristiwa terjaringnya 10 orang pelajar dari SMA ternama di Kabupaten Ciamis ini, Aep angkat bicara. “Ini harus jadi bahan evaluasi untuk kita semua, terlebih bagi manajemen sekolah terkait. Apalagi itu dari sekolah yang selama ini dikenal sebagai sekolah ngetop, sekolah percontohan di Kabupaten Ciamis. Pihak-pihak strategis harus secepatnya mengambil langkah nyata. Jangan disikapi longgar, nanti jadi budaya buruk yang berkembang di kalangan remaja, ”tegas Aep. (Mamay/Dian)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost