Puspen TNI (LawuPost) Saya ingin
garis bawahi bahwa TNI tidak mengenal kata damai bagi prajurit arogan, Komandan
Satuan tidak akan pernah melindungi prajurit yang melanggar aturan dan hukum. Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaeman selaku Inspektur Upacara pada Upacara Bendera di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Dihadapkan pada perkembangan globalisasi dengan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi, kita menghadapi suatu realitas
berupa fenomena adanya revolusi budaya yang tidak mengenal batas ruang dan
waktu begitu deras masuk dan mengikis secara perlahan budaya bangsa Indonesia
yaitu budaya ketimuran yang penuh kearifan dan keluhuran, mempengaruhi aspek
etika, moralitas, budaya, agama dan semua sendi kehidupan masyarakat. Tidak
terkecuali juga telah mempengaruhi pola sikap dan tindakan kehidupan prajurit
menjadi rentan. “Menyikapi fenomena dan dampak negative, maka perisai dan benteng tangguhnya adalah disiplin
yang mencerminkan etika dan moral keprajuritan yang berpegang teguh kepada Sapta
Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI,” ujar Panglima TNI.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan bahwa,
TNI berhasil
melewati tahun 2015 dengan sarat prestasi dan kinerja optimal. Berbagai
pengabdian TNI terkait dengan tugas penegakan kedaulatan negara dan keutuhan
wilayah serta misi kemanusiaan dapat dilaksanakan dengan prestasi membanggakan.
“Tidak mengherankan nilai kinerja TNI
sepanjang tahun 2015 mendapat penilaian publik dan menempatkan institusi TNI
sebagai sebuah ‘lembaga
paling dipercaya’. Untuk
itu semua, saya menaruh rasa hormat dan bangga kepada seluruh
prajurit dan PNS TNI dimanapun berada dan bertugas,” kata Panglima TNI.
Di penghujung tahun 2015
sampai dengan awal tahun 2016, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta Staf telah melakukan kunjungan kerja ke
beberapa wilayah Indonesia bagian Timur yaitu Papua, Maluku dan 8 Pulau Terluar
di wilayah Maluku Tenggara sampai ke Pulau Alor. Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI mengapresiasi dan bangga kepada prajurit yang
bertugas di wilayah pedalaman, perbatasan dan Pulau Terluar dengan keterbatasan
yang dimiliki tidak menyurutkan semangat, motivasi dan dedikasi terhadap tugas
pengabdiannya.
Mengakhiri amanatnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan beberapa penekanan yang harus
dipedomani oleh segenap prajurit dan PNS TNI yaitu: Pertama, tingkatkan
nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa hanya karena
dengan itulah kita TNI baik secara perorangan maupun institusi akan selalu
mendapat berkah kekuatan, perlindungan dan kemudahan dalam menjalankan amanah
tugas pengabdian.
Kedua, tingkatkan disiplin dengan selalu
menjunjung tinggi dan mentaati norma, aturan dan hukum yang berlaku serta
pelihara dedikasi pengabdian dengan terus bekerja, bekerja dan bekerja disertai
dengan loyalitas tegak lurus kepada pimpinan. Ketiga, ikuti dan cermati perkembangan situasi
perkembangan situasi wilayah masing-masing terutama perkembangan ancaman teroris pasca kejadian teroris
pasca kejadian teror bom Sarinah
dengan selalu meningkatkan deteksi dan cegah dini melalui peningkatan aktivitas
pembinaan teritorial disertai peningkatan kesiapsiagaan operasional satuan.
Keempat, pelihara dan tingkatkan hubungan yang harmonis
dan kerja sama dengan sesama instansi, jaga dan pelihara kepedulian dan
kebersamaan dengan rakyat. Agar TNI selalu dicintai rakyat. Kelima, jaga dan pertahankan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja masyarakat, bangsa dan negara dilandasi
tekad untuk selalu berbuat terbaik, berani, tulus dan ikhlas.
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M