Puspen TNI (LawuPost) Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Wakil Direktur Utama PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bapak Suprajarto menyampaikan ceramah dengan
tema “Memahami Ancaman, Menyadari
Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas”, dihadapan
240 peserta unsur Pimpinan Bank BNI, bertempat di ruang Banyan I, Hotel
Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/1/2016).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam ceramahnya menyampaikan bahwa, kita semua harus memahami apa
sebenarnya ancaman bangsa Indonesia kedepan. Hal ini penting untuk
memberikan warning bagi generasi muda, bahwa kedepan
bangsa ini seperti apa. “Yang ditakuti oleh negara-negara lain itu bukan tentaranya
tapi rakyatnya, karena apabila rakyatnya bersatu maka akan menjadi
kekuatan yang besar bagi suatu Negara,” katanya.
Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa dimasa yang akan datang bangsa
Indonesia menghadapi ancaman yang berat, yaitu membludaknya jumlah penduduk
dunia dimana saat ini jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 milliar jiwa.
Dalam penelitian idealnya, bumi ini hanya mampu menghidupi 3-4 milliar
penduduk. “Dengan semakin membludaknya jumlah pertumbuhan penduduk dan habisnya
cadangan energi minyak bumi pada tahun 2043, maka akan menyebabkan krisis
pangan dunia”, ujarnya.
Banyak cara
dilakukan negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia, salah satu cara
yaitu dengan membuat Proxy War. Saat
ini sudah terasa adanya Proxy War
dan kita harus waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara. “Caranya dengan menguasai media di Indonesia dengan
menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah
belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan”, kata
Panglima TNI.
“Saat ini, ancaman bangsa Indonesia adalah
melalui Proxy War tersebut yaitu perang
melalui berbangsa dan bernegara, khususnya perang melalui berbagai kehidupan
berkeluarga,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sementara itu
terkait pergeseran
peta konflik dunia pada masa depan, Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo menyampaikan, di prediksi seiring
dengan habisnya sumber energi fosil, konflik yang terjadi berlatar
belakang penguasaan energi fosil, maka konflik masa depan akan bermotif
penguasaan sumber pangan, air bersih dan energi hayati yang semuanya berada
satu lokasi yaitu di daerah ekuator. Dihadapkan pada kondisi geografis
Indonesia yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan alamnya
maka Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran
kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan.
“Agar Indonesia ke depan
tidak memburuk karena kehabisan sumber energi hayati, pangan, sumber air, maka harus adanya revolusi mental dengan
menjalankan dan mengamalkan Pancasila dari sila pertama sampai kelima dengan benar,
berdemokrasi sesuai dengan Pancasila maka kemakmuran dan keadilan akan bisa
terwujud di Indonesia”, tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Mengakhiri ceramahnya, Panglima TNI berpesan kepada peserta, agar saudara sekalian harus bermimpi yang setinggi-tingginya, mimpi atau cita-cita bisa terwujud apabila selalu konsisten dalam
bermimpi dan berdoa, mimpi dan berdoa harus konsisten, selanjutnya harus
fokus, optimis untuk meraih mimpi tersebut dan yang lebih penting adalah
melakukan eksen untuk meraihnya.
Sementara itu Wakil Direktur
Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bapak Suprajarto mengucapkan
terima kasih atas kehadiran Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam rangka acara sharing
session dengan unsur Pimpinan
Bank BNI, sehingga peserta mendapat pandangan,
wawasan dan inspirasi, dan dapat diterapkan serta dapat meningkatkan pengabdian peserta kepada Bangsa dan
Negara, khususnya dalam pemahaman masalah ancaman, menyadari jati diri sebagai modal membangun menuju
Indonesia emas.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G.
S.Sos., M.M.