Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Polres Ciamis Kedepankan Patroli Dialogis dalam Mengamankan Pilkada Pangandaran | Lawu Post

Polres Ciamis Kedepankan Patroli Dialogis dalam Mengamankan Pilkada Pangandaran

Minggu, 06 Desember 20150 comments

Ciamis (LawuPost) Polisi Daerah (Polda) Jawa Barat siap mengerahkan sebanyak 1.840 personil polisi untuk pengamanan pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah di Jawa Barat, salah satunya di Kabupaten Pangandaran. Hal tersebut dikatakan Kepala Polisi Daerah Jawa Barat, Irjen Pol. Drs. Moechgiyarto, S.H., M.Hum seusai acara pembinaan terhadap jajarannya untuk persiapan pengamanan Pilkada Pangandaran di Mapolsek Pangandaran Senin (4/9) beberapa waktu lalu. Moechgiyarto mengatakan maksud dan tujuan kunjungan kerjanya ke Pangandaran untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dalam pengamanan dalam Pilkada Pangandaran 2015 yang dilakukan Polres Ciamis dan jajarannya.

“Seperti yang dipaparkan Kapolres Ciamis terkait pengamanan nanti, ada yang dari BKO dengan Polda. Nanti dari 1.840 personil akan diturunkan  ke Polres-Polres termasuk ke Polres Ciamis,” ungkapnya. Jadi, lanjut Moechgiyarto untuk jumlah personil yang di BKO, nanti akan dibackup oleh personil dari Polda.

Sementara itu dari pantauan tin Lawu News, upaya pengamanan Pilkada Pangandaran 2015 terus dilakukan jajaran Kepolisian Resort Ciamis. Salah satunya dengan berpatroli mengelilingi wilayah Pangandaran. Raungan sirine pun terdengar jelas, sehingga masyarakat banyak keluar rumah menyaksikan iringan roda dua dan empat kepolisian. Ada yang berbeda pada patroli Pilkada Pangandaran ini. Jajaran Kepolisian Ciamis selalu berhenti dikeramaian/kerumunan massa terutama pasar. Mereka berdialog dengan warga sekaligus menanyakan harapan masyarakat terhadap situasi perpolitikan Pangandaran.

Kapolres Ciamis, AKBP Arif Rachman, S.IK,.MTCP yang terjun langsung memimpin patroli mengatakan, patroli dialogis ini metode baru yang diterapkan dia. Arif memandang kepemimpinan adalah seni sehingga implementasi dari tujuan patroli bisa dilakukan berbagai cara. “Secara teoritis ada sesuai arahan Bapak Kapolri. Kami mengimplementasikan dengan cara kami sendiri yakni patroli dialogis,” ujarnya. Aspirasi yang diserap, kata Arif, masyarakat Pangandaran sangat menginginkan kondusifitas. Sehingga siapa saja yang membuat kegaduhan di wilayah hukum Ciamis akan berhadapan dengan kepolisian. Untuk itu, ucap mantan Kapolres Garut sejak 17 September 2013 yang dipindah ke Ciamis pada 2 Oktober 2015 ini kalau ada ketidaksetujuan atas proses politik harus disalurkan sesuai ranahnya.

“Ada tiga solusi. Pertama praktis, kedua politis dan ketiga yuridis. Penyelesaian secara praktis seperti demonstrasi suka mengganggu ketertiban orang lain, baik diselesaikan secara politis atau audien dan yuridis. Tapi saya lebih sepakat dengan cara yuridis,” kata Arif. Patroli dialogis ini pun akan terus dilakukan sampai perhelaran Pilkada Pangandaran selesai.

Dirinya berharap, tentunya kepada para tim dari pasangan calon harus mampu untuk menjaga dan memelihara situasi ketertiban dan keamanan di masyarakat. Jangan melakukan cara-cara yang tidak fair dan tidak jujur, sehingga bisa melanggar hukum. “Jadi itu yang saya harapkan dari tim sukses, sedangkan untuk masyarakat harus berfikir yang cerdik. Pilihlah dengan hati nurani, jangan lagi tergiur dengan politik uang karena itu sudah kuno bagi saya,” tegas Arif.

Kapolres berpesan, sekarang sudah zamannya reformasi, maka hendaknya memilih pemimpin yang benar-benar dapat memajukan wilayahnya masing-masing. “Sehingga harus hati-hati dan cermat untuk memilih yang terbaik untuk membangun masyarakat yang sejahtera,” ungkapnya. Terkait untuk pengamanan Pilkada Pangandaran, pihaknya, akan mengerahkan seluruh jajaran Polres Ciamis yang dibantu dari Polda Jabar dan jajaran Polsek yang ada di Pangandaran, katanya.

Penjual Sabu-sabu Diringkus 
 Lebih jauh kepada awak media, Kapolres Ciamis AKBP Arif Rachman, S.IK,.MTCP menginformasikan bahwa baru-baru ini jajarannya, Satuan Reserse Narkoba Polres Ciamis berhasil menciduk dua pengedar Sabu-sabu DN dan RN yang beroperasi di wilayah Kabupaten Ciamis. Parahnya salah satu tersangka RN sehari-hari bekerja sebagai penjaga toilet/WC umum. Dari kedua tersangka polisi mengamankan barang bukti sabu diperkirakan sekitar 20 gram dan 20 paket kecil senilai Rp 75 juta termasuk alat hisap sabu dan telepon genggam. Tersangka DN warga Kabupaten Ciamis ditangkap di wilayah Kecamatan Sindangkasih berdasarkan laporan masyarakat. Penyelidikan terus dilanjutkan hingga mengarah ke RN Warga Kabupaten Kuningan yang memasok sabu dan berhasil ditangkap di wilayah Kabupaten Kuningan. “Dari tersangka DN polisi menemukan 2 paket kecil sabu dan sisanya dari tersangka RN yang memasok sabu-sabu kepada DN,” ujar Arif didampingi Kasat Narkoba AKP Agus Susanto.

Arif menegaskan, kepolisian akan terus melakukan pengembangan untuk mengungkap pengedar jaringan narkoba di wilayah Kabupaten Ciamis. “Sampai saat ini kami masih terus melakukan pengembangan dan mengejar beberapa DPO hasil pengembangan ini. Dari keterangan tersangka pemasok, sabu berasal dari wilayah Jabodetabek,” ujarnya. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka, dijerat dengan pasal 112 junto pasal 127 Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup. “Narkotika ini sudah menyentuh lapisan masyarakat hingga penjaga toilet. Oleh karena itu kami menghimbau kepada masyarakat untuk waspada, jangan segan-segan melaporkan jika ada kecurigaan yang mengarah pada peredaran narkoba. Karena bisnis narkoba sasarannya berbagai kalangan mulai dari masyarakat biasa, kalangan pengusaha hingga generasi muda,” ujarnya.

Sementara itu, RN yang sehari-hari menjaga WC umum mengaku nekat menjual sabu-sabu untuk membantu biaya pengobatan ibunya yang tengah sakit keras. Dia beralasan, penghasilan sebagai penjaga toilet pas-pasan, tidak mencukupi untuk biaya pengobatan. “Jual sabu terpaksa Pak, saya harus cari uang tambahan untuk membantu pengobatan ibu yang lagi sakit. Daya tahan tubuh ibu saya terus menurun, tidak bisa lagi berjualan. Perlu biaya besar agar ibu bisa diobati dan bisa sembuh kembali,” keluhnya. (mamay/dian/tika)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost