Kuningan (LawuPost) Tingginya keingintahuan siswa dalam mengeksplorasi hasil pembelajaran di dalam kelas, mendorong beberapa pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) 1 Kec. Cilimus untuk berencana membuat galeri pembelajaran terpadu dalam satu gugus. Selain nantinya akan menjadi tempat belajar bagi siswa dari sekolah yang tergabung dalam wilayah gugus 1 Cilimus, juga akan mengaktifkan kembali peran pemandu gugus dari unsur guru.
Dengan konsep terpadu, produk-produk pembelajaran akan ditampilkan dalam satu tempat yang dapat dijangkau oleh semua anggota gugus yang berjumlah enam sekolah dasar tersebut. Bahkan akan menjadi rujukan bagi gugus – gugus lainnya.
Demikian tekad para guru, kepala sekolah, dan pengurus gugus 1 Cilimus yang ditemui di tempat kerjanya (04/12). Para guru dan kepala sekolah sangat menginginkan adanya laboratorium hasil pembelajaran yang dapat dipajang untuk bahan belajar siswa.
Saepudin, S.Pd.SD, ketua gugus 1 Cilimus menyampaikan bahwa keinginan tersebut muncul setelah adanya hasil produk-produk pembelajaran yang harus dimanfaatkan oleh sekolah yang lain “produk-produk pembelajaran harus disebarluaskan sebagai praktik yang baik, selain itu juga untuk memenuhi keingintahuan siswa yang semakin tinggi untuk mengeksplorasi suatu produk pembelajaran” Ujar Didin, sapaan akrabnya.
Sebagai tempat kegiatan guru seperti penyusunan rencana pembelajaran, gugus sudah selayakanya memiliki galeri hasil produk pembelajaran “saya hawatir jika hasil produk pembelajaran yang berkualitas dari anggota gugus 1 ini akan terbuang percuma jika tidak didata dan dikumpulkan menjadi satu dalam satu galeri” tambah Didin.
Ditanya strategi yang akan ditempuh, Een Suharnengsih, S.Pd, Sekretaris gugus yang juga guru SDN 4 Bojong Cilimus mengatakan ia akan memulai dengan menginventarisir hasil produk pembelajaran dari anggotanya, “Kita akan data terlebih dahulu berapa pajangan dan hasil produk yang ada di wilayah gugus 1, harapannya gugus-gugus yang lain juga bisa melihat bahkan bisa dikembangkan di tempat mereka” paparnya.
Selain galeri hasil produk pembelajaran, nantinya juga akan dikembangkan program budaya baca terpadu “galeri tersebut nantinya akan dibarengkan dengan hasil produk budaya baca yang didorong oleh USAID PRIORITAS seperti tulisan resensi siswa dari buku yang mereka baca”, pungkas Didin. [ASB/red].
Dengan konsep terpadu, produk-produk pembelajaran akan ditampilkan dalam satu tempat yang dapat dijangkau oleh semua anggota gugus yang berjumlah enam sekolah dasar tersebut. Bahkan akan menjadi rujukan bagi gugus – gugus lainnya.
Demikian tekad para guru, kepala sekolah, dan pengurus gugus 1 Cilimus yang ditemui di tempat kerjanya (04/12). Para guru dan kepala sekolah sangat menginginkan adanya laboratorium hasil pembelajaran yang dapat dipajang untuk bahan belajar siswa.
Saepudin, S.Pd.SD, ketua gugus 1 Cilimus menyampaikan bahwa keinginan tersebut muncul setelah adanya hasil produk-produk pembelajaran yang harus dimanfaatkan oleh sekolah yang lain “produk-produk pembelajaran harus disebarluaskan sebagai praktik yang baik, selain itu juga untuk memenuhi keingintahuan siswa yang semakin tinggi untuk mengeksplorasi suatu produk pembelajaran” Ujar Didin, sapaan akrabnya.Sebagai tempat kegiatan guru seperti penyusunan rencana pembelajaran, gugus sudah selayakanya memiliki galeri hasil produk pembelajaran “saya hawatir jika hasil produk pembelajaran yang berkualitas dari anggota gugus 1 ini akan terbuang percuma jika tidak didata dan dikumpulkan menjadi satu dalam satu galeri” tambah Didin.
Ditanya strategi yang akan ditempuh, Een Suharnengsih, S.Pd, Sekretaris gugus yang juga guru SDN 4 Bojong Cilimus mengatakan ia akan memulai dengan menginventarisir hasil produk pembelajaran dari anggotanya, “Kita akan data terlebih dahulu berapa pajangan dan hasil produk yang ada di wilayah gugus 1, harapannya gugus-gugus yang lain juga bisa melihat bahkan bisa dikembangkan di tempat mereka” paparnya.
Selain galeri hasil produk pembelajaran, nantinya juga akan dikembangkan program budaya baca terpadu “galeri tersebut nantinya akan dibarengkan dengan hasil produk budaya baca yang didorong oleh USAID PRIORITAS seperti tulisan resensi siswa dari buku yang mereka baca”, pungkas Didin. [ASB/red].
Posting Komentar