Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Ajang Pencarian Bakat Ala SMP I Tompobulu | Lawu Post

Ajang Pencarian Bakat Ala SMP I Tompobulu

Sabtu, 17 Oktober 20150 comments

Bantaeng (LawuPost) Nurul, siswi kelas 9 yang juga mantan ketua OSIS di SMP I Tompobulu, menyanyi dengan merdu  lagu  yang biasa dibawakan Rossa berjudul Hijrah Cinta. Setelah ia menyanyi,  seorang guru menggantikannya, menyanyikan lagu dangdut.  Suasana menjadi tambah meriah, siswa-siswi yang menonton bersorak-sorai  dan ikut menyanyi bersama. Mereka  berbaur dalam kegembiraan.

Para siswa juga menampilkan tarian, baca puisi dan berdeklamasi. Semua diadakan di sebuah koridor sekolah yang menghubungkan gedung guru dengan ruang kelas. Koridor diberi atap dan lantainya disulap menjadi seperti catwalk, tempat  anak-anak tampil berlenggak-lenggok menari dan menyanyi. 
Koridor yang biasa hanya menjadi tempat lalu lalang siswa-siswa itu  berubah memenjadi panggung yang memperlihatkan banyaknya bakat di sebuah sekolah terpencil di ketinggian lereng gunung Bawakaraeng.

Ide menjadikan koridor “panggung pencarian bakat”  ini datang setelah
kepala sekolah Sitti Subaedah Alam pulang dari pelatihan USAID PRIORITAS. Didorong oleh semangat untuk mengaktifkan siswa dan membuat sekolah menjadi menyenangkan, dia langsung menggelar rapat dengan guru dan komite menentukan program yang tepat, jadwal program dan penanggung jawab program.  Program  disepakati dinamakan “Panggung Koridor Ekspresi,” dilaksanakan setiap hari Kamis , penanggung jawab utama adalah ibu Hardiana Rasyid, guru Bahasa Indonesia.

Wali kelas menyosialisasikan program tersebut ke para siswa.  Pendaftaran dilakukan siswa tiap hari dan tiap hari Rabu yang mendaftar masuk sanggar untuk dilatih dan Kamisnya baru tampil.

Pada awalnya  yang mendaftar  cuma satu dua orang.  Setelah program berlangsung beberapa bulan  bertambah banyak;  empat atau lima anak, bahkan kelompok, sehingga waktu yang dulunya cuma 30 menit ditambah menjadi 45 menit. Selain  menampilkan tarian, baca puisi, drama, kesenian yang lain,   kadang juga hasil-hasil pembelajaran. Kadang dibimbing oleh wali kelas, kadang juga tidak.

Ibu Hardiana Rasyid menuturkan kegiatan tersebut telah menumbuhkan rasa percaya diri yang besar pada anak-anak. Mereka menjadi terbiasa tampil di muka umum dan berani.

“Dulu sebelum ada acara seperti ini, bahkan menyapa guru pun takut-takut.  Sekarang hampir semua memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mereka berlomba-lomba bergantian untuk bisa tampil di koridor ini,” ujar Hardiana Rasyid. 

Menurut kepala sekolah,  kegiatan yang  kurang lebih sudah dilaksanakan setahun ini sebenarnya masih langkah awal. Sehingga yang ditampilkan belum banyak terkait dengan presentasi hasil pembelajaran. Dia berharap setelah pembelajaran kontekstual dilaksanakan dengan konsisten dan mendalam di sekolahnya, siswa-siswa bisa lebih banyak mempresentsaikan hasil pembelajarannya di hadapan seluruh warga sekolah.  “Yang terpenting saat ini siswa berani tampil dan kelihatan bakat-bakatnya,” tegasnya. 

Anak-anak yang dinilai bagus penampilannya telah dipilih untuk ikut  lomba-lomba sekolah. Beberapa dari mereka menjadi juara, diantaranya juara menyanyi dan juara baca puisi  tingkat kecamatan.
“Panggung ini adalah panggung mencari bakat yang memudahkan kami  memilih siapa-siapa yang bisa diikutkan untuk even-even perlombaan sekolah,” ujar Hardiana Rasyid. (red)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost