Ngamprah (LawuPost) Disdikpora-Sampai dengan akhir bulan Agustus 2015, sebanyak 7.668 siswa menjadi calon penerima dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) atau Program Indonesia Pintar (PIP) semester pertama tahun anggaran 2015. Program PIP ini merupakan pengganti program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang selama ini diprogramkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Siswa sebanyak itu merupakan siswa yang orang tuanya menjadi Kartu Penjaminan Sosial (KPS). Data siswa calon penerima dana PIP tersebut teruang pada SK Direktur Pembinaan SMP, Kemdikbud Nomor 1081/C3/KP/2015, Tanggal25 Mei 2015 tentang Penetapan Siswa Penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM)/Program Indonesia Pintar (PIP) Tahap I Tahun Anggaran 2015. Jumlah dana yang akan diterima sebesar Rp 375.000/siswa/ semester.
Mengacu pada petunjuk teknis pelaksanaannya, sasaran BSM atau PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:
1. Penerima BSM tahun 2014 dari keluarga pemilik KPS;
2. Siswa dari keluarga pemegang KPS/KKS/KIP yang belum
Mengacu pada petunjuk teknis pelaksanaannya, sasaran BSM atau PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:
1. Penerima BSM tahun 2014 dari keluarga pemilik KPS;
2. Siswa dari keluarga pemegang KPS/KKS/KIP yang belum
menerima BSM tahun 2014;
3. Siswa dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH);
4. Siswa yang berstatus yatim/piatu/yatim-piatu dari panti
3. Siswa dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH);
4. Siswa yang berstatus yatim/piatu/yatim-piatu dari panti
asuhan atau panti sosial;
5. Siswa yang terkena dampak bencana alam;
6. Anak berusia 6 s.d 21 tahun yang tidak bersekolah
5. Siswa yang terkena dampak bencana alam;
6. Anak berusia 6 s.d 21 tahun yang tidak bersekolah
(drop out) dan diharapkan kembali ke sekolah;
7. Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah atau siswa dengan pertimbangan khusus lainnya, seperti: kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah.
Pemanfaatan program BSM/PIP diharapkan dapat membantu biaya pribadi siswa agar dapat terus melanjutkan pendidikannya sampai selesai jenjang pendidikan menengah. Dana langsung diberikan kepada siswa dengan pemanfaatan untuk:
1. Pembelian buku dan alat tulis sekolah;
2. Pembelian pakaian dan perlengkapan sekolah (sepatu, tas, dll);
3. Transport siswa ke sekolah;
4. Uang saku siswa ke sekolah;
5. Biaya kursus atau les tambahan.
Penyaluran dana dilakukan di Bank BRI yang terdekat dengan sekolah melalui Tabunganku dan virtual account. Persyaratan yang harus dipenuhi saat pengambilan, yaitu:
1. Surat keterangan dari kepala sekolah sebagai pengantar;
2. Foto kopi lembar rapor yang berisi biodata lengkap siswa; serta
3. Ketentuan pencairan yang ditentukan Bank BRI.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat, Dra. Hj. Agustina Piryanti, MM. merasa bersyukur atas telah terbitnya SK calon penerima program BSM/PIP untuk siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat. Dana yang diberikan oleh pemerintah pusat ini akan banyak manfaatnya bagi siswa. Bila dikaitkan dengan program akselerasi wajib belajar pendidikan 12 tahun, program ini dapat mengurangi tingkat drop out siswa. “Pemberian BSM ini sangat membantu para siswa penerima manfaat, terutama untuk meminimalisasi siswa yang berniat keluar sekolah (drop out) karena faktor ekonomi.” Tutur Drs. Hj. Agustina Piryanti, MM.
Di lain pihak, Kasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Drs. M. Ma’mun Hidayat mengharapkan agar kepala sekolah dan guru mematuhi seluruh ketentuan yang tertuang dalam petunjuk teknis program PIP. Demikian pula dengan orang tua siswa, agar dapat mengarahkan penggunaan yang diterima anak-anaknya untuk pendanaan yang sesuai dengan ketentuan. Dalam pendistribusian dana BSM/PIP ini, pihak Disdikpora akan melakukan pemantauan, sehingga dana bisa sampai kepada siswa dengan utuh. “Saya tidak segan-segan untuk memberi hukuman yang sesuai dengan ketentuan kepada sekolah yang melakukan penyimpangan.” harapan Drs. M. Ma’mun Hidayat terkait dengan program BSM/PIP ini.—(Di/DasARSS).
7. Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah atau siswa dengan pertimbangan khusus lainnya, seperti: kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah.
Pemanfaatan program BSM/PIP diharapkan dapat membantu biaya pribadi siswa agar dapat terus melanjutkan pendidikannya sampai selesai jenjang pendidikan menengah. Dana langsung diberikan kepada siswa dengan pemanfaatan untuk:
1. Pembelian buku dan alat tulis sekolah;
2. Pembelian pakaian dan perlengkapan sekolah (sepatu, tas, dll);
3. Transport siswa ke sekolah;
4. Uang saku siswa ke sekolah;
5. Biaya kursus atau les tambahan.
Penyaluran dana dilakukan di Bank BRI yang terdekat dengan sekolah melalui Tabunganku dan virtual account. Persyaratan yang harus dipenuhi saat pengambilan, yaitu:
1. Surat keterangan dari kepala sekolah sebagai pengantar;
2. Foto kopi lembar rapor yang berisi biodata lengkap siswa; serta
3. Ketentuan pencairan yang ditentukan Bank BRI.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat, Dra. Hj. Agustina Piryanti, MM. merasa bersyukur atas telah terbitnya SK calon penerima program BSM/PIP untuk siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat. Dana yang diberikan oleh pemerintah pusat ini akan banyak manfaatnya bagi siswa. Bila dikaitkan dengan program akselerasi wajib belajar pendidikan 12 tahun, program ini dapat mengurangi tingkat drop out siswa. “Pemberian BSM ini sangat membantu para siswa penerima manfaat, terutama untuk meminimalisasi siswa yang berniat keluar sekolah (drop out) karena faktor ekonomi.” Tutur Drs. Hj. Agustina Piryanti, MM.
Di lain pihak, Kasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Drs. M. Ma’mun Hidayat mengharapkan agar kepala sekolah dan guru mematuhi seluruh ketentuan yang tertuang dalam petunjuk teknis program PIP. Demikian pula dengan orang tua siswa, agar dapat mengarahkan penggunaan yang diterima anak-anaknya untuk pendanaan yang sesuai dengan ketentuan. Dalam pendistribusian dana BSM/PIP ini, pihak Disdikpora akan melakukan pemantauan, sehingga dana bisa sampai kepada siswa dengan utuh. “Saya tidak segan-segan untuk memberi hukuman yang sesuai dengan ketentuan kepada sekolah yang melakukan penyimpangan.” harapan Drs. M. Ma’mun Hidayat terkait dengan program BSM/PIP ini.—(Di/DasARSS).
Posting Komentar