Banjar (LawuPost) - Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih mengatakan pihaknya sudah memerintahkan Inspektorat Daerah untuk menyelidiki dugaan kasus asusila yang dilakukan seseorang Kepala Dinas berinisial EN. Saat ini dugaan kasus asusila tersebut sudah menyerebak dan sudah menjadi buah bibir di masyarakat bahkan banyak yang menamakan kasus tersebut sebagai “Skandal Lengko”. Sebagaimana banyak diberitakan media massa, pejabat yang satu ini diduga terlibat skandal dengan istri penjual lengko yang juga tetangganya sendiri. “Saya tidak bisa berbicara banyak dulu. Yang jelas saya sudah meminta Inspektorat untuk menjalankan tugasnya, “kata Hj. Ade Uu. Dia mengatakan, penegakan PP Nomor 53 tentang disiplin pegawai harus ditegakan.
“Membicarakannya pun harus hati-hati. Kalau apa yang dituduhkan itu ternyata salah maka menjadi fitnah, kalaupun tuduhan itu benar maka menjadi ghibah, “kata Hj. Ade Uu melontarkan jawaban mengejutkan. “Pengen muntah ibu mah, “ujarnya dengan mimik serius. Dihubungi terpisah, Kepala Inspektorat Banjar, Agus Eka Sumpena membenarkan jika pihaknya sudah ditugasi Walikota untuk menyelidiki kasus ini. Namun dia belum bisa memastikan kapan pemanggilan terhadap yang bersangkutan akan dilakukan. “Soal pemanggilan nanti, kita harus menyelidiki dulu termasuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, “kata Agus.
Dari data yang berhasil dihimpun tim Lawu News, masyarakat di Dusun Sukarame Kelurahan Mekarsari Kota Banjar, sudah hampir sepekan ini dihebohkan oleh rumor adanya aksi penggerebekan terhadap seseorang pejabat penting Pemkot Banjar yang kedapatan tengah berduaan dengan seorang perempuan berinisial A (28) yang tak lain istri tetangganya. Ironisnya mereka dipergoki ketika berada di rumah si perempuan itu. Bisa ditebak rumor ini mengapungkan dugaan perbuatan asusila antara pejabat tersebut dengan tetangganya itu.Penggerebekan itu terjadi pada Senin beberapa waktu lalu. Warga yang memang sudah curiga, kemudian menghubungi suaminya Ny.A. Tak pelak pria berinisial EN yang berprofesi sebagai pedagang lengko ini langsung pulang. Begitu masuk rumah dia mendapati istrinya tengah berdua dengan pejabat tersebut. EN yang sudah terbakar cemburu sempat berang. Dia sempat menyeret-nyeret pejabat tersebut. Namun hal itu sempat dilerai warga. Permasalahan ini selanjutnya ditengahi oleh Ketua RT setempat. Kata islah akhirnya tercapai, sang pejabat memberikan uang damai kepada EN.
“Tapi yang saya terima baru Rp 2 juta, padahal dia janjinya memberi Rp 5 juta, “kata EN. Meski begitu, dia menyatakan persoalan dengan Kepala Dinas itu sudah selesai. Meski mengaku masih dongkol dan menantikan janji pejabat itu, namun dia mengaku tidak akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Dia mengaku sudah memaafkan. “Jadi waktu saya datang, mereka berdua sedang berada di dapur. Ketika ditanya kepentingannya apa, istri saya bilang listrik di dapur padam, makanya dia meminta bantuan si bapak itu untuk membetulkannya, “kata EN. Rumah EN terletak di gang belakang rumah si pejabat tersebut. Kehidupan EN bersama istrinya memang tergolong keluarga sederhana. Rumah mereka berdinding bilik. Untuk menafkahi keluarga, setiap hari EN berjualan lengko. EN bisa dibilang cukup beruntung menjadi suami Ny.A. Wanita ini tergolong cantik dan sintal. Kulitnya putih dengan rambut sedikit di cat merah dan penampilannya cukup modis serta menarik.
Saat dimintai komentarnya mengenai peristiwa ini, Ny.A mengatakan hal itu hanya sebuah kesalahpahaman saja. Ny.A mengakui jika belakangan ini dirinya sedang dicurigai oleh suaminya. “Si bapak itu memang sering ke belakang, dia itu datang ke tempat pengrajin batu ali. Tapi warga disini jadi curiga dan menuduh si bapak sering masuk ke rumah saya. Suami saya juga jadi ikut-ikutan curiga, “katanya. Ny.A juga mengakui selama ini dirinya sering menjadi bahan guncingan warga. “Padahal orang yang masuk rumah itu mau menagih utang, tapi tuduhan mereka jadi yang bukan-bukan, “kata Ny. A didampingi suaminya.
Termasuk pada senin siang itu, colokan listrik dirumahnya rusak padahal ia hendak memasak nasi menggunakan magicom. “Dirumah saya sendirian, begitu keluar ada si bapak di tukang batu akik. Ya sudah saya minta tolong dia untuk membetulkan, “katanya. Bapak pejabat pun langsung masuk rumah. “Tapi pintu rumah tetap terbuka, “kata Ny. A. Dia juga berkali-kali menegaskan bahwa ketika itu tidak ada hal lain yang dilakukannya, apalagi sampai berbuat mesum. Tak lama berselang, lanjut Ny. A suaminya bersama beberapa orang warga datang menggeruduk dari pintu depan. “Ketika saya datang, mereka berdua tampak berpakaian, “timpal suaminya. Terkait pertanyaan, jika memang tidak terjadi apa-apa mengapa sang pejabat itu sampai rela memberi uang damai, Ny. A mengutarakan alasannya. “Jadi setelah rame-rame itu, suami saya jatuh sakit. Si bapak itu rupanya merasa bersalah. Dia bilang gara-gara perbuatan dia suami saya jadi sakit. Makanya dia memberi uang tersebut, itupun disaksikan oleh Pak RT, “kelitnya. (mamay)
“Membicarakannya pun harus hati-hati. Kalau apa yang dituduhkan itu ternyata salah maka menjadi fitnah, kalaupun tuduhan itu benar maka menjadi ghibah, “kata Hj. Ade Uu melontarkan jawaban mengejutkan. “Pengen muntah ibu mah, “ujarnya dengan mimik serius. Dihubungi terpisah, Kepala Inspektorat Banjar, Agus Eka Sumpena membenarkan jika pihaknya sudah ditugasi Walikota untuk menyelidiki kasus ini. Namun dia belum bisa memastikan kapan pemanggilan terhadap yang bersangkutan akan dilakukan. “Soal pemanggilan nanti, kita harus menyelidiki dulu termasuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, “kata Agus.
Dari data yang berhasil dihimpun tim Lawu News, masyarakat di Dusun Sukarame Kelurahan Mekarsari Kota Banjar, sudah hampir sepekan ini dihebohkan oleh rumor adanya aksi penggerebekan terhadap seseorang pejabat penting Pemkot Banjar yang kedapatan tengah berduaan dengan seorang perempuan berinisial A (28) yang tak lain istri tetangganya. Ironisnya mereka dipergoki ketika berada di rumah si perempuan itu. Bisa ditebak rumor ini mengapungkan dugaan perbuatan asusila antara pejabat tersebut dengan tetangganya itu.Penggerebekan itu terjadi pada Senin beberapa waktu lalu. Warga yang memang sudah curiga, kemudian menghubungi suaminya Ny.A. Tak pelak pria berinisial EN yang berprofesi sebagai pedagang lengko ini langsung pulang. Begitu masuk rumah dia mendapati istrinya tengah berdua dengan pejabat tersebut. EN yang sudah terbakar cemburu sempat berang. Dia sempat menyeret-nyeret pejabat tersebut. Namun hal itu sempat dilerai warga. Permasalahan ini selanjutnya ditengahi oleh Ketua RT setempat. Kata islah akhirnya tercapai, sang pejabat memberikan uang damai kepada EN.
“Tapi yang saya terima baru Rp 2 juta, padahal dia janjinya memberi Rp 5 juta, “kata EN. Meski begitu, dia menyatakan persoalan dengan Kepala Dinas itu sudah selesai. Meski mengaku masih dongkol dan menantikan janji pejabat itu, namun dia mengaku tidak akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Dia mengaku sudah memaafkan. “Jadi waktu saya datang, mereka berdua sedang berada di dapur. Ketika ditanya kepentingannya apa, istri saya bilang listrik di dapur padam, makanya dia meminta bantuan si bapak itu untuk membetulkannya, “kata EN. Rumah EN terletak di gang belakang rumah si pejabat tersebut. Kehidupan EN bersama istrinya memang tergolong keluarga sederhana. Rumah mereka berdinding bilik. Untuk menafkahi keluarga, setiap hari EN berjualan lengko. EN bisa dibilang cukup beruntung menjadi suami Ny.A. Wanita ini tergolong cantik dan sintal. Kulitnya putih dengan rambut sedikit di cat merah dan penampilannya cukup modis serta menarik.
Saat dimintai komentarnya mengenai peristiwa ini, Ny.A mengatakan hal itu hanya sebuah kesalahpahaman saja. Ny.A mengakui jika belakangan ini dirinya sedang dicurigai oleh suaminya. “Si bapak itu memang sering ke belakang, dia itu datang ke tempat pengrajin batu ali. Tapi warga disini jadi curiga dan menuduh si bapak sering masuk ke rumah saya. Suami saya juga jadi ikut-ikutan curiga, “katanya. Ny.A juga mengakui selama ini dirinya sering menjadi bahan guncingan warga. “Padahal orang yang masuk rumah itu mau menagih utang, tapi tuduhan mereka jadi yang bukan-bukan, “kata Ny. A didampingi suaminya.
Termasuk pada senin siang itu, colokan listrik dirumahnya rusak padahal ia hendak memasak nasi menggunakan magicom. “Dirumah saya sendirian, begitu keluar ada si bapak di tukang batu akik. Ya sudah saya minta tolong dia untuk membetulkan, “katanya. Bapak pejabat pun langsung masuk rumah. “Tapi pintu rumah tetap terbuka, “kata Ny. A. Dia juga berkali-kali menegaskan bahwa ketika itu tidak ada hal lain yang dilakukannya, apalagi sampai berbuat mesum. Tak lama berselang, lanjut Ny. A suaminya bersama beberapa orang warga datang menggeruduk dari pintu depan. “Ketika saya datang, mereka berdua tampak berpakaian, “timpal suaminya. Terkait pertanyaan, jika memang tidak terjadi apa-apa mengapa sang pejabat itu sampai rela memberi uang damai, Ny. A mengutarakan alasannya. “Jadi setelah rame-rame itu, suami saya jatuh sakit. Si bapak itu rupanya merasa bersalah. Dia bilang gara-gara perbuatan dia suami saya jadi sakit. Makanya dia memberi uang tersebut, itupun disaksikan oleh Pak RT, “kelitnya. (mamay)