Ciamis (LawuPost) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Gigi Ciamis (IDGI) Kabupaten Ciamis dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) mengadakan bakti sosial dan pengobatan gratis beberapa waktu lalu. Kegiatan hasil kerja bersama dengan Kelurahan Linggasari tersebut dilakukan selain sebagai bentuk kepedulian IDI sekaligus memperingati Hari Jadi ke 373 Kabupaten Ciamis. Selain pengobatan gratis juga memberikan bantuan kepada 100 jompo dan anak yatim Kelurahan Linggasari.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Ciamis, dr. H. Aceng Solehudin menyatakan, kegiatan baksos ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka memeriahkan bulan bakti dokter dari tanggal 20 mei hingga 20 juni. Selain menggelar baksos, digelar pula pemilihan dokter cilik (Pildokcil) beberapa waktu lalu. “Kita ingin peringatan bulan dokter Indonesia ini dijadikan ajang yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, pada hakikatnya seorang dokter memang harus melayani dan menolong masyarakat, “ujarnya.
Kiprah dokter yang tergabung dalam IDI memang sudah dilakukan sejak tahun 2005 lalu. Hingga kini pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan peranan dokter di Kabupaten Ciamis agar bermanfaat bagi masyarakat. “Kita sering juga memberikan bantuan bagi pesantren-pesantren. Tapi saat ini, kita pusatkan untuk baksos, “kata Direktur RSUD Kabupaten Ciamis seraya menambahkan pihaknya akan menggelar kegiatan serupa pada November mendatang dalam rangka HUT IDI.
Sementara itu, Lurah Linggasari, Dadang Wahyunadi didampingi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Linggasari, Asep Maulana, SIP mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh IDI, IDGI dan IIDI itu. Santunan jompo dan pengobatan gratis ini sangat membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu. Apalagi pengobatan gratis. “Ini sangat luar biasa, baru kali ini ada baksos cek USG gratis, “ujarnya.
Permintaan Maaf
Diklarifikasi tim Lawu News seputar pembangunan besar-besaran yang dilakukan pihak RSUD Ciamis, Direktur RSUD Ciamis, dr. H Aceng Solehudin menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Kabupaten Ciamis bahwa selama enam bulan ke depan tidak bisa menikmati fasilitas ruang rawat inap kelas VIP. Menurutnya, saat ini di ruang VIP rumah sakit milik pemerintah tersebut sedang direhabilitasi. Untuk sementara pasien yang selama ini diruang VIP dipindahkan ke ruang 2 atau 3 dengan fasilitas VIP.
Perombakan bangunan RSUD Kabupaten Ciamis itu dilakukan karena saat ini jumlah kamar yang tersedia dikelas 1 dan VIP sedikit. Awalnya, kata dia, bangunan VIP akan dibangun dua lantai dengan fondasi bangunan lantai satu yang sudaha da. Namun, karena kondisi fondasi bangunan yang tidak memadai, maka bangunan awal dirobohkan dan dilaksanakan pembangunan awal ruang rawat inap VIP hingga 6 bulan kedepan. “Selain ingin ditambah ruangan, bangunan kondisinya sudah tua jadi kita bangun kembali dari awal, “katanya.
Awalnya, lanjut dr. Aceng Solehudin, ruang rawat inap kelas VIP ada 9 kamar dan kelas 1 ada 11 kamar. Nanti setelah dibangun, ruang inap akan ditambah menjadi sekitar 30 kamar lebih ruang rawat inap. “Ini untuk kenyamanan masyarakat juga, sebab selama ini banyak masyarakat yang ingin dirawat di VIP tapi ruangannya tidak cukup. Terpaksa harus menunggu waiting list, kadang-kadang hingga 3 hari baru bisa masuk, dirawat di ruang VIP, “tuturnya. Untuk sementara ini, kata dia, ruang rawat inap pasien VIP akan dipindahkan perawatannya diruang kelas 2 dan 3. Namun, fasilitas pelayanan dan kondisi ruangan disesuaikan dengan ruang rawat inap kelas 1. “Ada beberapa kamar yang sudah dipasang AC dan televisi, walaupun itu kelas 2 atau kelas 3. Ini demi kenyamanan para pasien, “ucapnya. (mamay)
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Ciamis, dr. H. Aceng Solehudin menyatakan, kegiatan baksos ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka memeriahkan bulan bakti dokter dari tanggal 20 mei hingga 20 juni. Selain menggelar baksos, digelar pula pemilihan dokter cilik (Pildokcil) beberapa waktu lalu. “Kita ingin peringatan bulan dokter Indonesia ini dijadikan ajang yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, pada hakikatnya seorang dokter memang harus melayani dan menolong masyarakat, “ujarnya.
Kiprah dokter yang tergabung dalam IDI memang sudah dilakukan sejak tahun 2005 lalu. Hingga kini pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan peranan dokter di Kabupaten Ciamis agar bermanfaat bagi masyarakat. “Kita sering juga memberikan bantuan bagi pesantren-pesantren. Tapi saat ini, kita pusatkan untuk baksos, “kata Direktur RSUD Kabupaten Ciamis seraya menambahkan pihaknya akan menggelar kegiatan serupa pada November mendatang dalam rangka HUT IDI.
Sementara itu, Lurah Linggasari, Dadang Wahyunadi didampingi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Linggasari, Asep Maulana, SIP mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh IDI, IDGI dan IIDI itu. Santunan jompo dan pengobatan gratis ini sangat membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu. Apalagi pengobatan gratis. “Ini sangat luar biasa, baru kali ini ada baksos cek USG gratis, “ujarnya.
Permintaan Maaf
Diklarifikasi tim Lawu News seputar pembangunan besar-besaran yang dilakukan pihak RSUD Ciamis, Direktur RSUD Ciamis, dr. H Aceng Solehudin menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Kabupaten Ciamis bahwa selama enam bulan ke depan tidak bisa menikmati fasilitas ruang rawat inap kelas VIP. Menurutnya, saat ini di ruang VIP rumah sakit milik pemerintah tersebut sedang direhabilitasi. Untuk sementara pasien yang selama ini diruang VIP dipindahkan ke ruang 2 atau 3 dengan fasilitas VIP.
Perombakan bangunan RSUD Kabupaten Ciamis itu dilakukan karena saat ini jumlah kamar yang tersedia dikelas 1 dan VIP sedikit. Awalnya, kata dia, bangunan VIP akan dibangun dua lantai dengan fondasi bangunan lantai satu yang sudaha da. Namun, karena kondisi fondasi bangunan yang tidak memadai, maka bangunan awal dirobohkan dan dilaksanakan pembangunan awal ruang rawat inap VIP hingga 6 bulan kedepan. “Selain ingin ditambah ruangan, bangunan kondisinya sudah tua jadi kita bangun kembali dari awal, “katanya.
Awalnya, lanjut dr. Aceng Solehudin, ruang rawat inap kelas VIP ada 9 kamar dan kelas 1 ada 11 kamar. Nanti setelah dibangun, ruang inap akan ditambah menjadi sekitar 30 kamar lebih ruang rawat inap. “Ini untuk kenyamanan masyarakat juga, sebab selama ini banyak masyarakat yang ingin dirawat di VIP tapi ruangannya tidak cukup. Terpaksa harus menunggu waiting list, kadang-kadang hingga 3 hari baru bisa masuk, dirawat di ruang VIP, “tuturnya. Untuk sementara ini, kata dia, ruang rawat inap pasien VIP akan dipindahkan perawatannya diruang kelas 2 dan 3. Namun, fasilitas pelayanan dan kondisi ruangan disesuaikan dengan ruang rawat inap kelas 1. “Ada beberapa kamar yang sudah dipasang AC dan televisi, walaupun itu kelas 2 atau kelas 3. Ini demi kenyamanan para pasien, “ucapnya. (mamay)
Posting Komentar