Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Dongkrak PAD dari Sektor Pariwisata Disparek Kembangkan Wisata Arung Jeram | Lawu Post

Dongkrak PAD dari Sektor Pariwisata Disparek Kembangkan Wisata Arung Jeram

Minggu, 28 Juni 20150 comments

Ciamis (LawuPost) Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata dan rekreasi di Kabupaten Ciamis tahun 2015 disinyalir mengalami penurunan. Hal tersebut karena target retribusi wisata pada Tahun 2014 lalu senilai 1,5 miliar dianggap terlalu besar sehingga Pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Ciamis sulit untuk mencapai target.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Drs. Yusuf, SA, MM melalui Sekertaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Ciamis, Drs. Nono Mulyono menegaskan, selepas Pangandaran berpisah, Pemerintah Kabupaten Ciamis hanya memiliki tempat wisata budaya dan religi yang kurang diminati wisatawan. Hal tersebut karena pengembangan objek wisata di Kabupaten Ciamis dulu kurang maksimal dan hanya terfokus untuk mengembangkan wisata Pangandaran. Sehingga selepasnya Pangandaran menjadi DOB, Kabupaten Ciamis anya mengelola obyek wisata yang tadinya kurang terurus. “Selama ini, obyek wisata di Kabupaten Ciamis belum tersentuh maksimal. Sehingga, masyarakat jarang berwisata ke objek wisata yang ada di Kabupaten Ciamis, yang berimbas pada menurunnya jumlah pemasukan retribusi dari beberapa sektor wisata, ”tegas Nono.

Maka dari itu pihaknya sudah meminta kepada pihak legislatif DPRD untuk menurunkan target wisata. Sebab, berkaca dari tahun 2014, target wisata Kabupaten Ciamis tidak mencapai lebih dari 50 persen. Target retribusi senilai 1,5 miliar di nilai terlalu berat, sebab potensi wisata di Kabupaten Ciamis belum terlalu dioptimalkan karena berbagai keterbatasan. “Ya kita minta maksimal target tahun ini tidak lebih dari Rp 1 miliar, ”ucap Nono. Menurutnya, dahulu target Wisata Kabupaten Ciamis sering tercapai karena tertutupi oleh besarnya pemasukan dari objek wisata di Pangandaran. Padahal, beberapa objek wisata di Kabupaten Ciamis sendiri jarang yang mencapai target. “Buktinya, tahun kemarin tingkat kunjungan ke tempat wisata di Situ Lengkong, Karangkamulyan dan sebagainya minim. Sehingga target tidak terlampaui,”katanya. Namun demikian pihaknya akan berusaha membuat pariwisata Ciamis berkembang dan dikenal sehingga mendatangkan wisatawan yang banyak setiap tahunnya.

Nono mengaku, pihaknya akan melakukan revitalisasi di beberapa objek wisata seperti Tirta Winaya, Situs Karangkamulyan, Astana Gede Kawali, Situ Lengkong Panjalu, Cibubuhan Sukamantri serta wisata olahraga air arung jeram Citanduy. Dengan adanya pengembangan objek wisata, minimal kita bakal memiliki asset yang mendatangkan PAD tak hanya dari retribusi wisata, namun juga dari parkir serta pajak hotel dan restoran, serta yang paling penting, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Ciamis,”tandasnya.

Dari data yang berhasil dihimpun tim Lawu News di lapangan apa yang dilontarkan Sekertaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut memang terbukti . Faktanya  dari salah satu objek wisata, tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata Astana gede semakin hari terus mengalami penurunan. Menurut data yang di peroleh dari petugas setempat, jumlah pengunjung untuk tahun 2014 menurun sampai hingga 40 persen dibanding pada tahun sebelumnya. Penurunan terjadi karena kurangnya sarana penunjang serta upaya promosi dari Pemkab Ciamis.

 Salah seorang petugas jaga wisata Astana Gede, Said (52), dari data yang ada jumlah pengunjung pada tahun 2014 lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding pada tahun sebelumnya. Penyebabnya kata Said, selain kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak Pemda, juga disebabkan rusaknya beberapa infrastruktur di komplek Astana Gede. Banyak pagar yang jebol, sehingga memudahkan bagi para pengunjung untuk masuk ke lokasi Astana Gede dengan cara memilih melewati pagar yang jebol tidak lewat ke pintu gerbang. Selain itu, masih minimnya sarana penunjang di lingkungan Astana Gede, sehingga kurang menarik minat wisatawan. Kini kebanyakan warga memilih berlibur ke wisata air daripada wisata cagar budaya.

Arung Jeram
Atas fakta tersebut dalam rangka upaya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparek) Kabupaten Ciamis terus mengembangkan destinasi wisata baru paska lepasnya pantai selatan. Salah satunya wisata arung jeram (rafting) menyusuri sungai Citanduy. Sungai yang melintasi Kabupaten Ciamis tersebut dinilai cocok untuk wisatawan yang menyukai tantangan dan keindahan alam.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Disparek, Taofik Hidayat, S.Sos, MSi mengatakan, wisata arung jeram sungai Citanduy baru dijajaki sepanjang 20-25 kilometer mulai Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Desa Handapherang hingga situs Ciungwanara Kecamatan Cijeungjing. Untuk wisatawan yang menyukai jalur ekstrem bisa start di TPA Handapherang sampai situs Salawe Kecamatan Cimaragas. Bagi pemula yang ingin menikmati keindahan alam mulai dari situs Salawe hingga Karangkamulyan.

Sepanjang sungai Citanduy pengunjung bisa menikmati alam yang masih asri dan kehidupan binatang seperti biawak, ular, burung, “ujarnya. Saat ini, kata Taofik, pihaknya baru menyiapkan tiga perahu lengkap dengan pelampung dan helm serta satu perahu tim keamanan (resque). Sehingga para wisatawan dijamin keamanannya. “Wisatawan akan dipandu oleh skyper profesional, tim kesehatan dan dijamin oleh asuransi, “ujarnya.Satu perahu, jelas Taofik bisa digunakan oleh 6 orang. Wisatawan juga akan mendapat fasilitas makan nasi liwet, minuman ringan, kopi ditempat istirahat karena waktu tempuh memang cukup lama antara 4-5 jam. (mamay)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost