Ciamis (LawuPost) - Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Ciamis bakal mencanangkan tahun 2017 ini sebagai tahun kebangkitan zakat di Kabupaten Ciamis. Ketua Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Ciamis, KH. Drs. Saeful Ujun melalui Seksi perencanaan keuangan dan pelaporan Baznas Ciamis, Amas M Tamsis menyatakan, potensi zakat di Kabupaten Ciamis masih sangat banyak. Selain zakat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), pengusaha, masih banyak masyarakat umum yang ingin memberikan zakat, infaq ataupun sodaqoh.
Hanya masih banyak yang tidak tersalurkan. “Makanya nanti kita akan adakan bimbingan teknis kepada para Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa, agar mereka bisa memberikan sosialisasi dan penyuluhan bagi masyarakat tentang zakat dan keberadaan lembaga BAZ dan Baznas, sehingga nantinya masyarakat akan memberikan zakatnya ke lembaga Baznas, “katanya.
Tahun kebangkitan zakat di Kabupaten Ciamis didukung dengan peraturan daerah tentang pengelolaan zakat di Ciamis yang bakal segera terbit. Selain itu, Kabupaten Ciamis masuk sebagai Kabupaten yang masuk ke indeks zakat nasional dan pengelolaan zakat di Ciamis sudah Key Performace Indicator (KPI). “Dengan kebangkitan zakat di Kabupaten Ciamis ini diharapkan dapat memacu kesadaran masyarakat untuk membayar zakatnya serta memberikan infaq atau pun sodaqohnya sehingga mampu memaslahatkan umat. Utamanya masyarakat miskin yang perlu dibantu, “jelas Amas.
Selama ini, kata dia, muzaki atau pemberi zakat di Ciamis baik dari kalangan PNS ataupun lainnya baru mencapai 2.000 kurang. Padahal masyarakat yang sudah memenuhi wajib zakat penghasilan itu lebih dari itu terutama PNS Ciamis sebanyak 12.000 orang. “Kalau PNS Ciamis saja sadar membayar zakat Rp 50.000 perbulan dikali 12.000 orang, satu tahun saja sudah mencapai 6 miliar. Belum lagi dari pengusaha dan masyarakat umum lainnya, “ujarnya.
Tahun 2016, lanjut Amas Zakat yang masuk ke Baznas Ciamis jumlahnya hampir mencapai Rp 3 miliar. Sekitar 42 rumah sudah diberi bantuan rutilahu, puluhan rumah diberikan pemasangan listrik gratis, bantuan bagi korban bencana dan lainnya. “Tahun 2017 ini kita akan berupaya agar zakat di Ciamis meningkat, agar bisa disalurkan kepada masyarakat yang berhak mendapat zakat, “tandasnya.
Amas menambahkan tahun 2017 ini pihaknya juga melaksanakan program gerakan sadar infaq yang diprakarsai oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Ciamis. Gerakan sadar infaq ini yaitu berupa kotak amal akan disimpan di titik-titik tertentu seperti minimarket, rumah makan, perkantoran dan lainnya. “Ini dilakukan untuk merangsang kepedulian masyarakat terhadap infaq maupun sodaqohnya, “ujarnya.
Rencana tersebut, tandas Amas, bakal direalisasikan saat moment pembayaran zakat fitrah menjelang idul fitri nanti. Kalau biasanya zakat fitrah hanya bayar beras 2,5 kg atau pakai uang Rp 25.000 per orang, maka nanti akan diupayakan untuk ditambah Rp 1.000 per orang sebagai bentuk infaq satu tahun. Infaq Rp 1.000 dinilai tidak akan terlalu memberatkan masyarakat, apalagi uang tersebut nantinya akan digunakan untuk kemaslahatan umat. “Infaq yang nantinya diberikan bakal digunakan untuk membantu masyarakat fakir baik untuk perbaikan rumah tidak layak huni, bantuan biaya berobat dan lainnya. Intinya, infaq tersebut akan sangat bermanfaat, “tandasnya.
Untuk zakat fitrah sendiri, pihak Baznas Kabupaten Ciamis tidak ikut menerima dan mendistribusikannya, melainkan langsung disalurkan setiap UPZ Desa atau Kecamatan. Baznas Ciamis hanya menerima laporannya saja untuk rekapitulasi penerimaan zakat fitrah di Kabupaten Ciamis. “Namun untuk nanti infaq yang Rp 1.000 per jiwa yang disatukan dengan zakat fitarh akan disetorkan oleh setiap Unit Pengelola Zakat Desa ke baznas. Nanti kita salurkan lagi untuk kemaslahatan umat, “ungkap Amas. (mamay)
Hanya masih banyak yang tidak tersalurkan. “Makanya nanti kita akan adakan bimbingan teknis kepada para Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa, agar mereka bisa memberikan sosialisasi dan penyuluhan bagi masyarakat tentang zakat dan keberadaan lembaga BAZ dan Baznas, sehingga nantinya masyarakat akan memberikan zakatnya ke lembaga Baznas, “katanya.
Tahun kebangkitan zakat di Kabupaten Ciamis didukung dengan peraturan daerah tentang pengelolaan zakat di Ciamis yang bakal segera terbit. Selain itu, Kabupaten Ciamis masuk sebagai Kabupaten yang masuk ke indeks zakat nasional dan pengelolaan zakat di Ciamis sudah Key Performace Indicator (KPI). “Dengan kebangkitan zakat di Kabupaten Ciamis ini diharapkan dapat memacu kesadaran masyarakat untuk membayar zakatnya serta memberikan infaq atau pun sodaqohnya sehingga mampu memaslahatkan umat. Utamanya masyarakat miskin yang perlu dibantu, “jelas Amas.
Selama ini, kata dia, muzaki atau pemberi zakat di Ciamis baik dari kalangan PNS ataupun lainnya baru mencapai 2.000 kurang. Padahal masyarakat yang sudah memenuhi wajib zakat penghasilan itu lebih dari itu terutama PNS Ciamis sebanyak 12.000 orang. “Kalau PNS Ciamis saja sadar membayar zakat Rp 50.000 perbulan dikali 12.000 orang, satu tahun saja sudah mencapai 6 miliar. Belum lagi dari pengusaha dan masyarakat umum lainnya, “ujarnya.
Tahun 2016, lanjut Amas Zakat yang masuk ke Baznas Ciamis jumlahnya hampir mencapai Rp 3 miliar. Sekitar 42 rumah sudah diberi bantuan rutilahu, puluhan rumah diberikan pemasangan listrik gratis, bantuan bagi korban bencana dan lainnya. “Tahun 2017 ini kita akan berupaya agar zakat di Ciamis meningkat, agar bisa disalurkan kepada masyarakat yang berhak mendapat zakat, “tandasnya.
Amas menambahkan tahun 2017 ini pihaknya juga melaksanakan program gerakan sadar infaq yang diprakarsai oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Ciamis. Gerakan sadar infaq ini yaitu berupa kotak amal akan disimpan di titik-titik tertentu seperti minimarket, rumah makan, perkantoran dan lainnya. “Ini dilakukan untuk merangsang kepedulian masyarakat terhadap infaq maupun sodaqohnya, “ujarnya.
Rencana tersebut, tandas Amas, bakal direalisasikan saat moment pembayaran zakat fitrah menjelang idul fitri nanti. Kalau biasanya zakat fitrah hanya bayar beras 2,5 kg atau pakai uang Rp 25.000 per orang, maka nanti akan diupayakan untuk ditambah Rp 1.000 per orang sebagai bentuk infaq satu tahun. Infaq Rp 1.000 dinilai tidak akan terlalu memberatkan masyarakat, apalagi uang tersebut nantinya akan digunakan untuk kemaslahatan umat. “Infaq yang nantinya diberikan bakal digunakan untuk membantu masyarakat fakir baik untuk perbaikan rumah tidak layak huni, bantuan biaya berobat dan lainnya. Intinya, infaq tersebut akan sangat bermanfaat, “tandasnya.
Untuk zakat fitrah sendiri, pihak Baznas Kabupaten Ciamis tidak ikut menerima dan mendistribusikannya, melainkan langsung disalurkan setiap UPZ Desa atau Kecamatan. Baznas Ciamis hanya menerima laporannya saja untuk rekapitulasi penerimaan zakat fitrah di Kabupaten Ciamis. “Namun untuk nanti infaq yang Rp 1.000 per jiwa yang disatukan dengan zakat fitarh akan disetorkan oleh setiap Unit Pengelola Zakat Desa ke baznas. Nanti kita salurkan lagi untuk kemaslahatan umat, “ungkap Amas. (mamay)
Posting Komentar