Jakarta Humas Bakamla RI (LawuPost.Com) Badan Keamanan Laut RI mengamankan dua kapal berjenis Motor Tanker (MT) dan kapal ikan yang diduga sedang melakukan transfer Bahan Bakar Minyak (BBM) Illegal di perairan Teluk Jakarta, Kamis (31/01/2019).
Kapal motor tanker dinahkodai oleh SF Warga Negara Indonesia (WNI), diawaki 10 Anak Buah Kapal (ABK), berlayar dari Marunda Kamis 31 Januari 2019 sekitar pukul 12.00 Wib menuju Muara Baru dengan membawa muatan 70 ton BBM. Saat diamankan petugas Bakamla RI, kapal tanker milik EIP itu telah melakukan transfer BBM ke kapal ikan tersebut sekitar 41 ton.
Menurut pengakuan pemilik kapal, yang saat diamankan juga berada di kapal tanker itu, rencananya akan dilakukan transfer BBM sebanyak sekitar 60 ton. Diperkirakan sisa muatan BBM dikapal tanker tersebut saat ini masih ada sekitar 30 sampai dengan 35 ton. BBM tersebut dibeli dari kapal-kapal nelayan, bukan dari Pertamina, dan pada saat pemeriksaan awal kapal tanker tersebut diketahui tidak memilki dokumen resmi jual beli BBM dari Pertamina.
Sedangkan kapal ikan yang diamankan saat itu dinahkodai oleh Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal ST, rencananya berlayar dari Muara Baru menuju daerah tangkapan ikan di pesisir Barat Sumatera. Kapal ikan ini telah berlayar selama kurang lebih 6 bulan dengan membawa muatan hasil tangkapan 150 ton ikan cakalang.
Rencananya kapal ikan ini akan mengisi BBM sebanyak 60 ton agar dapat berlayar kembali menangkap ikan selama kurang lebih 6 bulan kedepan. Namun rencana kapal ikan asal Pekalongan itu gagal karena tertangkap oleh petugas Bakamla RI.
Autentikasi : Kasubbag Humas Bakamla RI, Letkol Bakamla Mardiono
Kapal motor tanker dinahkodai oleh SF Warga Negara Indonesia (WNI), diawaki 10 Anak Buah Kapal (ABK), berlayar dari Marunda Kamis 31 Januari 2019 sekitar pukul 12.00 Wib menuju Muara Baru dengan membawa muatan 70 ton BBM. Saat diamankan petugas Bakamla RI, kapal tanker milik EIP itu telah melakukan transfer BBM ke kapal ikan tersebut sekitar 41 ton.
Menurut pengakuan pemilik kapal, yang saat diamankan juga berada di kapal tanker itu, rencananya akan dilakukan transfer BBM sebanyak sekitar 60 ton. Diperkirakan sisa muatan BBM dikapal tanker tersebut saat ini masih ada sekitar 30 sampai dengan 35 ton. BBM tersebut dibeli dari kapal-kapal nelayan, bukan dari Pertamina, dan pada saat pemeriksaan awal kapal tanker tersebut diketahui tidak memilki dokumen resmi jual beli BBM dari Pertamina.
Sedangkan kapal ikan yang diamankan saat itu dinahkodai oleh Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal ST, rencananya berlayar dari Muara Baru menuju daerah tangkapan ikan di pesisir Barat Sumatera. Kapal ikan ini telah berlayar selama kurang lebih 6 bulan dengan membawa muatan hasil tangkapan 150 ton ikan cakalang.
Rencananya kapal ikan ini akan mengisi BBM sebanyak 60 ton agar dapat berlayar kembali menangkap ikan selama kurang lebih 6 bulan kedepan. Namun rencana kapal ikan asal Pekalongan itu gagal karena tertangkap oleh petugas Bakamla RI.
Autentikasi : Kasubbag Humas Bakamla RI, Letkol Bakamla Mardiono
________________________________
Team Redaksi www.lawupost.com
Reporter/Editor : Yudi
Reporter/Editor : Yudi
Posting Komentar