Puspen
TNI (LawuPost.Com) Sebagai
institusi pertahanan negara, TNI harus
memiliki arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara.
Arah kebijakan itu diantaranya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
unggul, serta memiliki
komitmen, kompetensi, semangat dan militansi yang tinggi,
disertai dengan kreatifitas dan kemampuan inovasi yang menunjang.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. saat melantik Laksda TNI Aan Kurnia, S.Sos.
sebagai Komandan Jenderal (Danjen)
Akademi
TNI, bertempat di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/5/2018).
Pengangkatan Laksda TNI Aan Kurnia, S.Sos.
sebagai Danjen Akademi TNI berdasarkan Skep Panglima TNI Nomor Kep/504/V/2018 tanggal 22 Mei 2018 tentang pemberhentian dan
pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI menggantikan
Laksamana
TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. yang telah dilantik oleh Presiden RI Ir. H. Joko
Widodo sebagai Kepala
Staf Angkatan Laut (Kasal) di Istana Negara, pada tanggal 23 Mei 2018.
Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Akademi TNI sebagai
satuan TNI memiliki tugas menyelenggarakan pendidikan pertama Taruna Akademi
TNI yang bersifat integratif, dalam menyiapkan kader pimpinan TNI yang berjiwa
pejuang Sapta Marga, harus mampu menjawab kecenderungan dan dinamika lingkungan
nasional, regional dan
internasional.
“Kesiapan Akademi TNI akan sangat menentukan masa
depan TNI sebagai sebuah organisasi dan sebagai sebuah institusi pertahanan
negara yang tentunya menjadi tumpuan harapan bangsa dan negara,” ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa organisasi
TNI dituntut untuk selalu menyesuaikan
diri guna menghadapi perkembangan lingkungan strategis dan perubahan yang ada. Menurutnya, tantangan
global yang begitu cepat berubah dan tuntutan internal yang semakin intens,
membutuhkan desain organisasi yang dinamis, namun tetap fokus dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
“Hal tersebut dibutuhkan
agar saat dihadapkan dengan berbagai dinamika perubahan yang terjadi, TNI telah
siap menjawab setiap permasalahan yang muncul dalam bidang pertahanan dan keamanan negara,” tegas
Panglima TNI.
Pada
kesempatan
tersebut, Panglima TNI mengatakan bahwa pengelolaan organisasi
dengan mengedepankan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan yang paripurna,
baik akademik, jasmani, maupun kepribadian, harus menjadi karakter TNI.
“Karakter dan budaya organisasi merupakan filosofi dasar, yang akan menentukan
bagaimana implementasi kebijakan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Mengakhiri amanatnya,
Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI bahwa di masa mendatang tantangan
tugas menuntut cara kerja yang cerdas dan solid dalam bekerjasama. Menurutnya, setiap individu dituntut
bekerja sekaligus mengembangkan diri seiring perubahan yang cepat seraya
bekerjasama dengan
komponen lainnya.
“Kerja sama di dalam struktur organisasi TNI merupakan
kerja sama yang efektif dan
produktif dengan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan satuan. Karenanya, jaga agar tidak terjadi konflik kepentingan, agar
gerak cepat organisasi tidak terhambat oleh konflik internal,” tutur Panglima TNI.
Hadir
pada acara tersebut, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma
Adji, S.E., M.M., Kasau
Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit
Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Wakasal Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, Irjen
TNI Letjen TNI M. Herindra, M.A., M.Sc., Dansesko TNI Letjen TNI (Mar) R.M.
Trusono, S.Mn., Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Suhardjanto, S.Sos., M.M.,
para Asisten Panglima TNI, Kabalakpus TNI, dan Gubernur Akademi Angkatan.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman
Posting Komentar