Jakarta, humas Bakamla RI (LawuPost.Com) Bakamla RI melalui Direktorat Kerja
Sama membagikan 55 unit perlengkapan keselamatan melaut Life Jacket
kepada nelayan kapal tradisional katinting di Sekretariat ANTRA
(Asosiasi Nelayan Tradisional), Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu
lalu.
Pembagian
life jacket ini dilakukan pada saat rombongan Bakamla RI dari Jakarta
dipimpin Kasubdit Pengembangan Potensi Keamanan dan Keselamatan Laut
(P2K2L) Kombes Pol Suharwiyono menggelar kegiatan Sosialisasi
Keselamatan Laut pada Kamis (12/4), dengan dihadiri tamu undangan antara
lain Kasatpolair Polresta Manado, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Sulut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Manado, Kepala Satwas
PSDKP Tumumpa Manado dan Adpel Manado, serta puluhan nelayan tradisional
setempat.
Kabid
Inhuker Zona Maritim Tengah Bakamla RI Yospendi, S.T., S.Sos., S.H.,
M.Si. yang hadir selaku nara sumber pada kegiatan tersebut mengatakan,
Bakamla RI menggelar kegiatan ini karena peduli pada keselamatan
nelayan, khususnya nelayan tradisional di Sulut agar aman pada saat
melaut.
Bakamla
RI ada untuk menjaga keamanan dan keselamatan di laut, khususnya bagi
para nelayan. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi keselamatan
laut yang digelar Bakamla RI ini nelayan jadi peduli dan sadar akan
pentingnya keselamatan saat melaut dengan menggunakan alat keselamatan
melaut, katanya.
Masih
tentang Life Jacket, Kombes Pol Suharwiyono dalam sambutannya di awal
kegiatan mengatakan bahwa life jacket yang diberikan oleh Bakamla RI
kepada nelayan sudah teruji ketahanannya di laut hingga 84 jam.
Untuk
mengedukasi masyarakat lebih mendalam tentang pentingnya menjaga
keselamatan saat melaut, Bakamla RI juga membawa serta Sape’i yang
merupakan anggota Tim URCL (Unit Reaksi Cepat Laut) Bakamla RI, untuk
memberikan penjelasan dalam bentuk lisan dan praktek, diantaranya
tentang cara mengangkat korban dari laut ke perahu sampai dengan ke
mobil ambulan secara aman, dan cara menolong orang dalam kondisi panik
yang akan tenggelam.
Pasalnya,
dari pertemuan dengan para nelayan itu diketahui bahwa banyak nelayan
yang tidak berani memberikan pertolongan saat terjadi kecelakaan di laut
karena berbagai alasan. Oleh karenanya, melalui kegiatan ini Bakamla RI
juga ingin mengedukasi nelayan untuk melakukan tindakan yang benar saat
menemui kejadian seperti itu di laut.
Merespon
apa yang disampaikan Bakamla RI, Ketua ANTRA Manado Jandry Umbu
mengatatakan, sejak lama mereka ingin ada pelatihan seperti SAR, namun
hingga kini belum ada yang memfasilitasi. Latihan praktek di darat saja
mereka antusias, apalagi di laut, katanya.
Menanggapi
hal tersebut, Kombes Pol Suharwiyono mengatakan, Bakamla RI sudah
merencanakan program pelatihan SAR bagi nelayan, untuk pertama kalinya
akan dilaksanakan di Banyuwangi pada bulan April ini. Diharapkan untuk
selanjutnya nelayan-nelayan inilah yang akan menjadi tim sukarelawan
Bakamla RI di seluruh Indonesia.
Turut
serta dalam kegiatan ini antara lain Kasi Potensi Keselamatan Laut Tri
Rah Astuti, S.E., Kasi Kerma Non Pemerintahan Ariana Listyawati, S.Pd
dan Bobby Dwi, staf Potensi Keamanan Laut.
Autentikasi : Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono
Posting Komentar