Puspen TNI (LawuPost.Com) Personel Tim
Gabungan Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB), terdiri dari Pusat
Kesehatan TNI, Pusat Kesehatan TNI AD, Dinas Kesehatan TNI AL dan Dinas
Kesehatan TNI AU bersama dengan Dinas Kesehatan Wilayah setempat, bergerak
cepat memasuki kampung-kampung terpencil yang berada di Kabupaten Asmat, Papua,
dalam rangka mengobati warga yang terkena wabah penyakit, Jumat (19/1/2018).
Dalam pelaksanaan tugasnya di
lapangan, Satgas Kesehatan TNI dibagi menjadi delapan Tim Kesehatan Gabungan
yang terdiri atas TNI, Dinkes, Pemda Asmat dan Aparat Kewilayahan diterjunkan
ke Distrik (Kecamatan) di wilayah Kabupaten Asmat dengan menggunakan speed boat
sebagai transportasi utama menuju titik-titik lokasi.
Pada tanggal 19 Januari 2018,
para dokter spesialis dan paramedis bersama personel Puskesmas setempat mendatangi
rumah-rumah warga dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pemberian
vaksin kepada anak-anak. Data pengobatan yang sudah tercatat oleh Satgas
Kesehatan TNI KLB, diantaranya : 980 anak Kampung Kasuari, 110 anak Kampung
Sohomae, 257 anak Kampung Suagai, 131 anak Kampung Yerfun, 181 Kampung Amagais,
219 anak Kampung Amaru, 82 anak Kampung Amkai, 18 anak Kampung Suru-Suru, 4
(empat) anak Kampung Berimono, 2 (dua) anak Kampung Tomor, 1 (satu) anak
Kampung TII, 5 (lima) anak Kampung Munu, 3 (tiga) anak Kampung Ocemet dan 1
(satu) anak Kampung Pirian. Sementara untuk pengobatan penderita gizi
buruk sebanyak 11 orang, pelayanan rawat inap 53 orang, pengobatan terhadap
penderita campak 7 orang.
Data sementara berdasarkan
laporan Posko Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) tanggal 17 s.d 19
Januari 2018, sekitar 4.006 warga Asmat telah mendapatkan pelayanan kesehatan
dari Satgas TNI bekerjasama dengan Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Pemda
setempat. Pelayanan kesehatan tersebut, diantaranya imunisasi 3.511
orang, penanganan gizi buruk 55 orang, pengobatan campak 397 orang, malaria 4
(empat) orang, TBC 4 (empat) orang, dyapesia 3 (tiga) orang dan pengobatan
tetanus 2 (satu) orang.
Satgas Kesehatan TNI KLB juga
menempatkan sembilan dokter spesialis anak di RSUD Agats, Kabupaten Asmat,
dikarenakan jumlah penderita anak-anak yang dirujuk dan dirawat di rumah sakit
tersebut sangat banyak.
Disamping itu, Satgas Kesehatan
TNI KLB juga mendistribusikan beberapa logistik untuk masyarakat Asmat, Papua,
yaitu TB 1 (biskuit) 2.100 box, FD 3 (susu) 1.968 box, T2A (nasi) 840 kaleng,
T2B (nasi) 1.140 kaleng, T2C (nasi) 1.130 kaleng, makanan tambahan Balita 1.344
box, makanan tambahan ibu hamil 588 box, Biskuit Malkis 28 bungkus, Beras 280
kg, Biskuat 48 bungkus, pakaian bekas 8 (delapan) koli dan minyak goreng 900 ml
16 botol.
Sementara itu, Dansatgas
Kesehatan TNI KLB Asmat, Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, S.I.P. yang
sehari-hari menjabat sebagai Danrem 174/ATW mengatakan bahwa selama satu bulan,
para personel Tim Kesehatan Gabungan Satgas akan fokus terhadap penanganan
campak dan apabila satu bulan sudah bisa teratasi akan bergeser ke tempat lain.
“Tim Kesehatan Daerah, baik dari
TNI khususnya dari Kodam XVII/Cenderawasih akan tetap di sini, kita targetkan
sampai tiga bulan untuk penanganan campak selanjutnya gizi buruk. Ini konsepnya
akan berlanjut oleh Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Menurut Brigjen TNI Asep Setia
Gunawan, wabah penyakit campak dan difteri di kampung-kampung Kabupaten Asmat
kebanyakan yang menjadi korban adalah bayi dan anak-anak kecil,” ucapnya.
“Atas nama Satgas Kesehatan TNI
danPemerintah Daerah, saya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat
Indonesia yang sudah banyak berpartisipasi memberikan bantuan untuk meringankan
saudara-saudara kita yang sedang tertimpa wabah penyakit di Asmat. Kami
juga menghimbau,apabila masih ada yang berkenan memberikan bantuan, kami siap
untuk membantu mendistribusikannya,” kata Brigjen TNI Asep Setia Gunawan.
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.