Puspen TNI (LawuPost.Com) Pengiriman Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI ke Papua dalam rangka
memberikan pelayanan dan pengobatan kepada warga Kabupaten Asmat yang terkena wabah penyakit campak dan gizi buruk, sudah sesuai dengan Konstitusi TNI yaitu
melaksanakan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Hal tersebut dikatakan Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada upacara pemberangkatan 260
personel Satgas Kesehatan TNI, bertempat di Skadron Udara 2, Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (25/1/2018).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto menyampaikan bahwa pembentukan
Satgas Kesehatan TNI ke Papua merupakan perintah Presiden RI Ir. Joko Widodo pada saat memberikan pembekalan
kepada peserta Rapim TNI-Polri,
tanggal 23 Januari 2018 di Mabes TNI. “Menindak
lanjuti perintah Presiden RI, Saya selaku Panglima TNI segera membentuk Satgas Kesehatan TNI, dan pada hari ini diberangkatkan ke Timika,
selanjutnya ke Kabupaten Asmat,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Panglima
TNI menjelaskan bahwa pada saat wabah penyakit campak dan gizi buruk terjadi di
wilayah Asmat Papua, pada tanggal 15 Januari 2018 sebanyak 10 personel tim
pendahulu dari Kesdam XVII/Cendrawasih sudah memberikan pengobatan secara
terbatas. Selanjutnya, Mabes TNI mengirimkan 53 personel yang tergabung dalam
Satgas Kesehatan TNI, terdiri dari dokter spesialis dan paramedis untuk mempercepat
penanganan wabah penyakit campak dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat,
Papua.
“Prajurit TNI sebagai bagian dari
komponen bangsa dan sebagai tentara rakyat memiliki kewajiban moral dan
tanggung jawab profesional, untuk dapat membantu saudara-saudara kita yang sedang
mengalami musibah di Asmat, Papua,” ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Lebih lanjut Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto menuturkan bahwa Satgas Kesehatan TNI tahun 2018 rencananya akan melaksanakan tugas
selama 270 hari, dalam
rangka memberikan pelayanan bantuan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Papua dan Papua Barat. “Saya berkeyakinan bahwa sekecil apapun tugas yang
diberikan kepada TNI, akan dapat
dilaksanakan dengan tuntas,” katanya.
Diakhir pengarahannya, Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto memberikan penekanan kepada seluruh personel Satgas
Kesehatan TNI. Pertama, kepada personel Satgas Kesehatan TNI, saya perintahkan untuk
melaksanakan tugas dengan semangat dan keikhlasan serta profesionalisme yang
tinggi karena tugas ini merupakan tugas mulia.
Kedua, Komandan Satgas agar
melaksanakan koordinasi yang ketat dengan satuan-satuan lainnya yang sudah
tergelar di wilayah operasi, dan lakukan perkiraan cepat terhadap situasi yang
terjadi serta segera
mengambil berbagai langkah
yang diperlukan untuk membantu menanggulangi musibah yang terjadi di wilayah
operasi.
Ketiga, Komandan Satgas agar
melakukan koordinasi ketat dengan instansi terkait baik Sipil maupun Polri agar
dicapai sinergi
dan upaya yang baik dalam rangka mempercepat mitigasi permasalahan gizi buruk
dan kejadian luar biasa campak. Kehadiran TNI dan instansi lainnya
bertujuan untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa
kemalangan dan bukan untuk mencari panggung pencitraan.
Keempat, Komandan Satgas agar
memperhatikan komando dan kendali pasukan secara efektif dan sesuai dengan SOP
yang berlaku serta perhatikan faktor kerawanan setempat demi menjaga keamanan
baik untuk personel, materiil maupun bahan keterangan yang dibawa ke daerah
operasi. Dan jangan sampai kehadiran TNI yang seharusnya memberikan bantuan justru menimbulkan masalah
baru.
Kelima, saya perintahkan kepada
seluruh Satgas Kesehatan TNI yang
terlibat agar peka dalam memperhatikan adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku
di wilayah setempat, lakukan adaptasi secara cepat, koordinasi dengan
aparat teritorial termasuk tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.
Dihadapan awak media, Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa hari ini diberangkatkan 260
personel Tenaga Kesehatan TNI, seperti dokter spesialis dan tenaga medis untuk memberikan
pengobatan kepada warga Asmat di Papua. Disamping dokter spesialis dan tenaga
medis, TNI juga membantu berupa bahan makanan, obat-obatan dan pakaian layak
pakai. “Selain itu, TNI juga menyiapkan
tiga pesawat angkut medis udara sebagai alat transportasi guna mendukung
operasional satgas,” katanya.
“Saya mohon doa masyarakat
Indonesia, semoga tugas mulia yang diemban Satgas Kesehatan TNI dalam membantu
saudara-saudara kita di Asmat, Papua yang sedang mengalami musibah dapat
terlaksana dengan sukses,” tutupnya.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa,
S.H.