Pen Konga XXIII-L/Unifil (LawuPost.Com) Markas Pasukan Garuda Satgas Batalyon
Mekanis TNI Konga XXIII-L/Unifil (United Nations Interim Force In
Lebanon) atau Indonesian Battalion (Indobatt) yang berlokasi di UN
Posn 7-1 Adchit Alqusyar Lebanon Selatan, sekitar pukul 10.00 pagi waktu
setempat didemo oleh sekelompok massa yang tergabung dalam ‘Aliansi Masyarakat
Anti Perdamaian di Lebanon Selatan’, Minggu (28/1/2018).
Dalam orasinya, para pendemo menuntut
agar Pasukan Garuda Satgas Indobatt harus segera angkat kaki dari bumi Lebanon
Selatan. Menurut mereka (para pendemo), tanpa kehadiran United Nations (UN)
dalam hal ini Pasukan Garuda Indobatt, negara Lebanon aman-aman
saja. Disamping itu, mereka juga menggelar spanduk yang
bertuliskan “Negara kami selama ini baik-baik saja, kenapa pihak UN
menempatkan tentara asing begitu banyak disini, kami tidak menghendaki
kalian-kalian menguasai negara kami,”.
Sementara itu, melihat aksi demo yang
dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Anti Perdamaian di Lebanon Selatan,
penduduk setempat turut serta membantu para pendemo untuk memaksa
masuk menerobos penjagaan yang dijaga ketat oleh Pasukan Garuda Satgas Indobatt
Konga XXIII-L/Unifil.
Melihat situasi yang demikian, anggota
jaga Serka Edi Susanto melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Jaga, dalam
hal ini Kapten Inf Aceng Wahyudin dan laporan ini diteruskan ke Kapten Inf
FX Renoten selaku Kasiops Indobatt. Selanjutnya, Kasiops segera
melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas Indobatt Konga XXIII-L/Unifil
Letkol Inf Arfan Johan Wihananto S.I.P.. Setelah mendapat petunjuk dari
Dansatgas, Kasiops segera melakukan langkah-langkah untuk mengatasi aksi para
pendemo.
Selanjutnya, Kasiops Kapten Inf FX
Renoten memerintahkan Lettu Inf Muhammad Dody selaku Komandan Pleton CRC (Crowded
Riot Control) dari Kompi Delta berikut perlengkapannya untuk bergerak dan
mengatasi kejadian unjuk rasa tersebut, dengan di backup Pleton
BMR (Battalion Mobile Reserve) dan Tim Kesehatan.
Unjuk rasa yang dilakukan
oleh Aliansi Masyarakat Anti Perdamaian dan penduduk di Lebanon
Selatan, awalnya digelar secara damai namun situasinya makin memanas dan
menjadi anarkis. Para pendemo memprovokasi dan melempari personel Indobatt
dengan batu-batuan dan benda-benda keras lainnya, yang mengakibatkan satu orang
demonstran dan dua personel Indobatt mengalami luka-luka.
Setelah melakukan negosiasi dan
argumentasi yang sangat alot dengan diberikan pengertian kepada para pendemo
terkait keberadaan dan tugas Pasukan Garuda sebagai peacekeepers misi
perdamaian PBB di Lebanon, akhirnya pimpinan maupun para pendemo mengerti serta
mengakhiri aksinya, dan situasi dapat dikendalikan dengan baik.
Kejadian diatas merupakan Skenario
Latihan CRC Satgas Indobatt Konga XXIII-L/Unifil yang dirancang oleh
Kasiops Satgas Kapten Inf FX Renoten, dalam rangka melatih kemampuan personel
Indobatt khususnya dalam hal taktik dan teknis serta prosedur tetap yang harus
dilaksanakan apabila menangani terjadinya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh
penduduk lokal di sekitar Markas Indobatt.
Autentikasi : Perwira Penerangan Konga
XXIII-L/Unifil, Lettu Inf Yandra