Ciamis (LawuPost.Com) - Maraknya keberadaan pengamen jalanan di sejumlah titik strategis di Kota Ciamis kembali mendapatkan sorotan. Pemkab Ciamis melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diminta benar-benar serius dalam menertibkan anak-anak berpenampilan lusuh ini.
“Satpol PP Pemkab Ciamis harus benar-benar serius dalam menertibkan anak-pengamen jalanan. Selama ini mereka masih banyak berkeliaran di sejumlah titik baik di perkotaan maupun jalur-jalur lalu lintas, “ujar Pemerhati Sosial di Kabupaten Ciamis, Saepudin, SH,MH.
Menurut Saepudin, setelah ditertibkan, anak-pengamen jalanan itu tak cukup hanya didata dan, diberikan pengarahan lalu kemudian dilepaskan kembali. Akan lebih baik lagi kalau mereka diantarkan langsung ke rumah orangtuanya masing-masing sehingga tidak kembali keliaran di jalan-jalan dan titik lainnya lalu kembali menimbulkan keresahan.
Dikatakannya, maraknya keberadaan pengamen jalanan di jalan raya tidak hanya telah menimbulkan keresahan warga dan pengguna jalan raya akan tetapi juga telah menimbulkan sejumlah kecelakaan. Selama ini cukup sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimpa pengamen jalanan seperti yang belum lama ini terjadi di jalur Ciamis - Banjar. “Mereka berani menghentikan kendaraan yang tengah melaju kencang dengan cara berdiri di tengah jalan dan memaksa untuk naik. Akibatnya, terjadi sejumlah kecelakaan karena mereka terjatuh saat berusaha memaksa naik kendaraan dan terlindas kendaraan hingga tewas, “kata Aep.
Aep menerangkan, saat itu sejumlah pengamen jalanan yang hendak berpindah lokasi nongkrong nekat menghentikan sebuah truk dan memaksa menaikinya di sekitar perkotaan. Saat korban naik, kendaraan sudah berjalan dan korban pun terjatuh sehingga masuk ke bagian kolong truk dan tergilas ban belakang sebelah kanan hingga akhirnya tewas. “Kasus kecelakaan yang menimpa pengamen jalanan ini bukan sekali dua kali tapi sudah sangat sering terjadi. Kalau tak segera diantisipasi, dikhawatirkan kasus serupa terus terulang, “ucapnya.
Aep pun menghimbau kepada para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan tidak mengambil resiko menaikkan pengamen jalanan di jalan. Kalaupun ada pengamen jalanan yang berusaha meminta tumpangan, sebaiknya jangan dituruti. “Menaikkan pengamen jalanan ke dalam kendaraan sangat beresiko. Kasihan juga kan para sopir yang tak punya salah akan tetapi pada akhirnya harus terbawa-bawa akibat kecelakaan yang menimpa pengamen jalanan ini, “katanya.
Hal serupa juga disampaikan warga lainnya, Andi Fikri (42) sangat mendukung penertiban anak-pengamen jalanan. “Mereka itu anak-anak remaja yang seharusnya mendapat bimbingan untuk kehidupan yang layak. Jangan dibiarkan berkeliaran dan mengganggu ketertiban, “ujarnya. (mamay)
“Satpol PP Pemkab Ciamis harus benar-benar serius dalam menertibkan anak-pengamen jalanan. Selama ini mereka masih banyak berkeliaran di sejumlah titik baik di perkotaan maupun jalur-jalur lalu lintas, “ujar Pemerhati Sosial di Kabupaten Ciamis, Saepudin, SH,MH.
Menurut Saepudin, setelah ditertibkan, anak-pengamen jalanan itu tak cukup hanya didata dan, diberikan pengarahan lalu kemudian dilepaskan kembali. Akan lebih baik lagi kalau mereka diantarkan langsung ke rumah orangtuanya masing-masing sehingga tidak kembali keliaran di jalan-jalan dan titik lainnya lalu kembali menimbulkan keresahan.
Dikatakannya, maraknya keberadaan pengamen jalanan di jalan raya tidak hanya telah menimbulkan keresahan warga dan pengguna jalan raya akan tetapi juga telah menimbulkan sejumlah kecelakaan. Selama ini cukup sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimpa pengamen jalanan seperti yang belum lama ini terjadi di jalur Ciamis - Banjar. “Mereka berani menghentikan kendaraan yang tengah melaju kencang dengan cara berdiri di tengah jalan dan memaksa untuk naik. Akibatnya, terjadi sejumlah kecelakaan karena mereka terjatuh saat berusaha memaksa naik kendaraan dan terlindas kendaraan hingga tewas, “kata Aep.
Aep menerangkan, saat itu sejumlah pengamen jalanan yang hendak berpindah lokasi nongkrong nekat menghentikan sebuah truk dan memaksa menaikinya di sekitar perkotaan. Saat korban naik, kendaraan sudah berjalan dan korban pun terjatuh sehingga masuk ke bagian kolong truk dan tergilas ban belakang sebelah kanan hingga akhirnya tewas. “Kasus kecelakaan yang menimpa pengamen jalanan ini bukan sekali dua kali tapi sudah sangat sering terjadi. Kalau tak segera diantisipasi, dikhawatirkan kasus serupa terus terulang, “ucapnya.
Aep pun menghimbau kepada para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan tidak mengambil resiko menaikkan pengamen jalanan di jalan. Kalaupun ada pengamen jalanan yang berusaha meminta tumpangan, sebaiknya jangan dituruti. “Menaikkan pengamen jalanan ke dalam kendaraan sangat beresiko. Kasihan juga kan para sopir yang tak punya salah akan tetapi pada akhirnya harus terbawa-bawa akibat kecelakaan yang menimpa pengamen jalanan ini, “katanya.
Hal serupa juga disampaikan warga lainnya, Andi Fikri (42) sangat mendukung penertiban anak-pengamen jalanan. “Mereka itu anak-anak remaja yang seharusnya mendapat bimbingan untuk kehidupan yang layak. Jangan dibiarkan berkeliaran dan mengganggu ketertiban, “ujarnya. (mamay)
Posting Komentar