Puspen TNI (LawuPost.Com) International
Conference and Table Top exercise on Global Health Security tahun 2017
ini diikuti oleh 208 peserta yang terdiri dari 86 personel TNI, 104 orang dari
negara peserta dan 18 orang dari WHO yang berlangsung selama 4 hari (23 s.d. 26
Oktober 2017) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis
(26/10/2017). Para pakar kesehatan militer dan sipil dalam kegiatan tersebut menghasilkan
kesepakatan yaitu “The Jakarta Call to Action” untuk kerja sama
militer dan sipil.
Dalam The Jakarta call to action untuk kerja sama milter dan sipil,
Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting S., Sp.P, FCCP yang sehari-hari menjabat
Kepala Medik RSPAD Gatot Soebroto menyampaikan pertama bahwa kesehatan dan
keamanan tidak dapat dipisahkan dalam dunia yang saling terkait saat ini karena
keamanan kesehatan nasional bergantung pada kontribusi semua pemangku
kepentingan nasional yang relevan serta kolaborasi yang efektif antara
kesehatan sipil dan militer (instansi keamanan lainnya seperti imigrasi dan
penegakan hukum) sangat penting untuk pendekatan komprehensif dan menyeluruh
terhadap kesiapan darurat kesehatan.
Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting juga mengatakan kolaborasi mengalahkan
kompetisi, maksud dari kesepakatan ini adalah persaingan untuk mendapatkan
sumber daya dapat menyebabkan duplikasi usaha, tumpang tindih peran, dan
memberikan disinsentif untuk bekerja sama. Kolaborasi tidak hanya memastikan
respons yang lebih efektif, namun juga memastikan penggunaan sumber daya yang
lebih efisien.
Lebih
lanjut dikatakan Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting, jangan menunggu krisis
untuk berkolaborasi, inti dari kesepakatan ini yaitu krisis sering memberi
kesempatan untuk menjalin kemitraan baru antara layanan kesehatan sipil dan
militer, serta di antara pemangku kepentingan terkait lainnya. “Kesepakatan ini
memfokuskan kepada bagaimana proses evaluasi eksternal bersama telah menjadi
katalisator yang lebih kuat, terstruktur dan berkelanjutan untuk kolaborasi
antara pemangku kepentingan pemerintah dan non-pemerintah dalam keamanan
kesehatan,” ujarnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Kepala Medik RSPAD Gatot Soebroto menyampaikan, tentukan
peran dan tanggung jawab melalui rencana tindakan nasional untuk keamanan
kesehatan, tujuan dari kesepakatan ini membentuk sebuah struktur koordinasi
keseluruhan pemerintah menjadi rencana nasional terpadu. “Model ini telah
diadopsi oleh 74% negara anggota yang hadir di Jakarta,” kayanya.
Brigjen
TNI dr. Alexander K. Ginting juga menyampaikan bahwa bergabung dalam latihan
kesiapsiagaan bersama dapat menjaga kolaborasi keamanan kesehatan dengan kuat,
maksud dari kesepakatan ini kolaborasi memerlukan penyempurnaan dan pembaharuan
rutin melalui latihan simulasi fungsional gabungan untuk membangun dan
mempertahankan kapasitas kelembagaan untuk meningkatkan respons bersama yang
efektif.
Diakhir
kesepakatan tersebut, Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting mengatakan bahwa
menjalin kemitraan strategis, inti dari kesepakatan ini adalah kemitraan
internasional subregional, regional, dan global yang strategis antara instansi
sipil dan militer, pemangku bidang kepentingan kesehatan, organisasi
internasional, donor, LSM dan sektor swasta akan memainkan peran penting dalam
memberikan keamanan kesehatan global.
Kegiatan Konferensi
Internasional Kesehatan tahun 2017 yang diketuai Mayjen TNI Dr. dr. Terawan
Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI sebagai Ketua Organisasi International Committee
Military Medicine (ICMM) yang sehari-hari menjabat Kepala
RSPAD Gatot Soebroto.
Autentikasi : Kabidpeninter
Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Drs. Edys Riyanto, M.Si.