Kab, Tasikmalaya (LawuPost.Com) Bupati Tasikmalaya H. Uu Ruzhanul Ulum membuka acara Festival Layang-Layang Dan Lomba Balapan Kebo yang dilaksanakan di Pantai Karangtawulan Kecamatan Cikalong, Minggu (6/8/2017). Hadir pada kegiatan tersebut Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto, S. IP, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olah Raga, Drs. H. Asep Saepul Bachri, para Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, perwakilan karyawan SKPD se-Kab. Tasikmalaya, perwakilan masyarakat Kecamatan Cikalong dan undangan lainnya.
Komitmen kita adalah komitmen kebersamaan dalam kebhinekaan, oleh karena itu, festival layang-layang dan lomba balapan kebo tahun 2017 ini kita mengambil tema: “Festival Layang-Layang dan Lomba Balapan Kebo Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan”.
Kita menyadari adanya perbedaan. Perbedaan darimana berasal, perbedaan dari cara kita berbahasa, perbedaan tradisi dan kreasi, lalu kemudian hari ini dalam kesempatan ini kita rayakan perbedaan itu!.
Komitmen kita adalah komitmen kebersamaan dalam kebhinekaan, oleh karena itu, festival layang-layang dan lomba balapan kebo tahun 2017 ini kita mengambil tema: “Festival Layang-Layang dan Lomba Balapan Kebo Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan”.
Kita menyadari adanya perbedaan. Perbedaan darimana berasal, perbedaan dari cara kita berbahasa, perbedaan tradisi dan kreasi, lalu kemudian hari ini dalam kesempatan ini kita rayakan perbedaan itu!.
Warna, bentuk dan kreasi layang-layang yang kita saksikan bersama, semoga senantiasa mengingatkan, bahwa kita disatukan, di hubungkan antara satu pantai dengan pantai yang lain dalam satu negara Indonesia.
Semua itu adalah simbol alami yang kita yakini merupakan ungkapan rasa paling dalam kemudian kita secara sadar bertekad membuat sebuah komitmen ideologis. Persatuan Indonesia, sebagaimana tersurat dalam sila ketiga Pancasila.
Festival layang-layang dan lomba balapan kebo tahun 2017 ini, semakin saya rasakan bukan hanya sebuah peristiwa saja, akan tetapi merupakan peristiwa refleksi ideologis kebangsaan Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal tentunnya.
Bupati berharap, keanekaragaman warna bentuk dan kreasi layang-layang senantiasa mengingatkan kita tentang kebersamaan yaitu “Kebersamaan dalam Kebhinekaan”.
Festival layang-layang ini bukan sekedar peristiwa kompetisi, namun harus mampu menumbuh kembangkan nilai-nilai kearifan lokal sehingga dapat menarik minat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tasikmalaya, khususnya wilayah pesisir Kabupaten Tasikmalaya, tegas Bupati’’.(Yepi)
Semua itu adalah simbol alami yang kita yakini merupakan ungkapan rasa paling dalam kemudian kita secara sadar bertekad membuat sebuah komitmen ideologis. Persatuan Indonesia, sebagaimana tersurat dalam sila ketiga Pancasila.
Festival layang-layang dan lomba balapan kebo tahun 2017 ini, semakin saya rasakan bukan hanya sebuah peristiwa saja, akan tetapi merupakan peristiwa refleksi ideologis kebangsaan Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal tentunnya.
Bupati berharap, keanekaragaman warna bentuk dan kreasi layang-layang senantiasa mengingatkan kita tentang kebersamaan yaitu “Kebersamaan dalam Kebhinekaan”.
Festival layang-layang ini bukan sekedar peristiwa kompetisi, namun harus mampu menumbuh kembangkan nilai-nilai kearifan lokal sehingga dapat menarik minat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tasikmalaya, khususnya wilayah pesisir Kabupaten Tasikmalaya, tegas Bupati’’.(Yepi)
Posting Komentar