Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) SMKN 2 Ciamis Memasuki Tahun Ke 5 Program ADEM | Lawu Post

SMKN 2 Ciamis Memasuki Tahun Ke 5 Program ADEM

Rabu, 02 Agustus 20170 comments

Ciamis (LawuPost.Com)- Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama dan gender berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. Pendidikan yang bermutu merupakan prasarat adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu warga negara yang unggul secara intelektual, anggun dalam moral, kompeten dalam Ilmu Pengetahuan Tekhnologi dan Seni (IPTEKS), produktif dalam karya dan memiliki komitmen yang tinggi untuk berbagai peran sosial, serta berdaya saing terhadap bangsa lain di era global. Menurut UUD 1945 No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

Ayat 2 menyatakan bahwa warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Ayat 3 menyatakan bahwa warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. Ayat 4 menyatakan bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Uraian Pasal 5 tersebut kemudian dipertegas dengan Pasal 32 dimana dalam salah satu ayatnya yaitu ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial dan tidak mampu dari segi ekonomi.

Ketentuan-ketentuan tersebut menunjukan dasar pelayanan kepada anak-anak yang membutuhkan kebutuhan khusus dan layanan khusus secara yuridis formal sebagai payung hukum. Pemerintah dan Pemerintah Daerah adalah pihak yang wajib memberikan layanan, kemudahan serta menjamin terselanggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Sedangkan pasal 20 UU Sisdiknas menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendampingan oleh perguruan tinggi sangat diperlukan untuk penguatan dalam penyelenggaraan layanan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus. Atas dasar pemikiran tersebut, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Tingkat Menengah sebagai kepanjangan tangan pemerintah yang bertanggungjawab dalam menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan khusus dan layanan khusus, pada tahun 2013 merencanakan dan mengalokasikan Bantuan Evaluasi PK-LK dan Pendampingan PK-LK oleh Perguruan Tinggi yang penyalurannya melalui sekolah penyelenggara PK-LK.

Hal tersebut dikemukakan Kepala SMKN 2 Ciamis, Drs. Asep Agus MM, ketika diklarifikasi tim Lawu News di ruangannya, seputar program Direktorat Pembinaan PK-LK Tingkat Menengah. Menurutnya, SMKN 2 Ciamis dari 100 siswa asal Papua yang disebar di Provinsi Jawa Barat, Asep Agus menjemput sekaligus mendampingi 56 orang siswa asal Papua ke Biak. SMKN 2 Ciamis sendiri menjadi orang tua asuh Riyn (17) dan Wongor (17).

Kabupaten Ciamis sendiri dari 100 siswa asal Papua untuk wilayah Jawa Barat tersebut tahun ajaran 2017/2018 hanya dua sekolah yang ditempati pada program ADEM, yakni di SMKN 2 Ciamis sebanyak 2 orang dan SMAN 3 Ciamis 4 orang.

Tujuan dari penempatan siswa asal Papua tersebut, kata Asep Agus, untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar peserta didik sekolah PK-PLK Dikmen dan meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sekolah penyelenggara PK-PLK Dikmen. Sehingga hasil yang diharapkan, meningkatnya kualitas, relevansi kesetaraan, efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan layanan PK-PLK sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan dan menjadi individu yang mandiri.

Terkait pembiayaan dibiayai dari Direktorat Pembinaan PK-LK pendidikan menengah yang mekanismenya diatur oleh pihak sekolah. “Dari mulai makannya, pakaiannya sampai dengan uang sakunya menjadi tanggungjawab negara, “kata Asep Agus.

Lebih jauh pendamping program ADEM Papua untuk Jawa Barat, Asep Agus, menjelaskan bahwa program ADEM ini menjadi program andalan Papua. Karena Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang telah berjalan selama 11 tahun belum mampu mengembangkan segala aspek di Papua, termasuk peningkatan sumber daya manusia (SDM)-nya. “Dua program pemerintah yang saat ini menjadi primadona bagi warga Papua dan Papua Barat untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pengetahuan dan kemampuannya itu adalah Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK). Program tersebut diluncurkan empat tahun lalu untuk ADEM dan lima tahun lalu untuk ADIK, “jelasnya.

Bahkan, tandas Asep Agus, jumlah siswa-siswi Program ADEM dari tahun ke tahun terus bertambah. "Program ADEM ini memang sebagai upaya percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat melalui skema pendidikan di tingkat SMA dan sederajat, sebab membangun Papua tidak hanya membangun infrastruktur semata, tetapi manusianya (SDM) juga harus dibangun agar Human Development Indeks-nya bisa sejajar dengan SDM yang ada di daerah lain, khususnya Jawa. Membangun Papua ini kan membangun saudara kita juga, sehingga tidak ada perbedaan, bahkan harus menjadi perhatian kita semua agar masyarakat Papua dan Papua Barat ini juga bisa berkembang seperti saudara-saudaranya yang berada di daerah lain," tandasnya.

Bahkan sampai saat ini sendiri, kata Asep Agus, SMKN 2 Ciamis untuk tahun ajaran 2017/2018 ini memasuki tahun ke lima program ADEM di sekolahnya. “Tahun ini Kabupaten Ciamis pada program ADEM ini kebagian enam orang siswa asal Papua. Empat orang ditempatkan di SMAN 3 Ciamis dan 2 orang di SMKN 2 Ciamis yaitu Riyn (17) dan Wongor (17). Kemarin kita meluluskan Malkin Kosefa dan alhamdulillah di terima di salah satu Universitas Negeri ternama di Jakarta. Terkait pembiayaan dibiayai dari Direktorat Pembinaan PK-LK pendidikan menengah yang mekanismenya diatur oleh pihak sekolah. Dari mulai makannya, pakaiannya sampai dengan uang sakunya menjadi tanggungjawab negara, “kata Asep Agus.

Ketika dikonfirmasi tim Lawu News, Wongor (17) di sela-sela kegiatan MPLS tampak segar bugar, dengan berseri-seri menyatakan kebanggaannya bersekolah di SMKN 2 Ciamis. “Saya sangat bersyukur bersekolah di SMKN 2 Ciamis. Sambutan dari teman-teman satu sekolah sangat begitu baik tidak ada istilah diskriminasi ras. Saya berbaur bertukar pengalaman seputar kebudayaan antara Papua dan Pulau Jawa, begitu pula sambutan hangat dari para guru yang ada disini terutama kepada Kepala Sekolah (Drs. Asep Agus, MM) yang sudah menerima saya sebagai anak asuhnya, “kata Wongor sambil memperlihatkan muka keharuannya. Hal senada diucapkan Riyn (17) siswa asal Papua mengaku akan belajar sungguh-sungguh agar nantinya setelah selesai sekolah bisa menerapkan ilmunya di Papua.  (mamay)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost