Puspen TNI (LawuPost.Com) Mimpi adalah
cita-cita yang harus diwujudkan dengan kerja keras dan selalu berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Selain kerja keras dan doa, diperlukan juga network
yang kuat dan luas untuk mewujudkan mimpi tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa harus
optimis bahwa mimpi besarnya akan terwujud.
Hal tersebut disampaikan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada saat memberikan Kuliah Umum kepada 4.700 Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Jambi dengan
tema “Tantangan dan Peluang Menjadi Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global”, di Gedung Balairung Universitas Jambi, Kampus Pinang Masak
Mandalo Indah, Provinsi Jambi, Selasa (8/8/2017).
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mimpi besar mahasiswa adalah mimpi
yang akan membawa kesejahteraan kepada masyarakat dan bangsanya. “Bila kalian kuliah jurusan teknik jangan
hanya bermimpi jadi seorang teknisi pesawat, tetapi bermimpilah menjadi seorang
pemilik pesawat terbang atau pengusaha penerbangan. Atau jangan hanya bermimpi menjadi seorang Dokter
Umum atau Dokter Spesialis, tetapi bermimpilah menjadi dokter yang memiliki
rumah sakit,” tuturnya.
“Mimpi besar tidak
akan bisa diwujudkan secara sendiri, tetapi dibutukan network untuk mendukung dan mewujudkan mimpi besar. Network sebagai salah satu
jembatan meraih sukses, sehingga harus menjaga komunikasi atau
hubungan baik
dengan siapa saja terutama teman-teman sesama mahasiswa,” ujarnya.
Panglima TNI mengatakan bahwa, tidak ada mimpi besar akan terwujud tanpa kerja
keras dan melewati rintangan dan tantangan, oleh sebab itu mahasiswa jangan
mudah menyerah. Menurutnya, mimpi
akan tercapai dengan tindakan nyata dan
harus fleksibel terhadap hambatan-hambatan yang
ada. “Kamu harus aktif agar mimpimu itu menjadi
kenyataan. Jangan puas dengan pelajaran di Kampus saja, harus ditambah dari
luar,” ucapnya.
“Raihlah mimpimu dan
ajak teman-temanmu untuk meraih mimpi
bersama-sama, karena meraih mimpi tidak
bisa diraih sendirian, tetapi jangan
hanya menjadi seorang pemimpi. Kamu harus
fokus terhadap mimpimu sepanjang masa dan setiap saat belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh serta tetap konsisten,” jelas Panglima
TNI.
Disisi lain Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa,
bangsa Indonesia adalah bangsa patriot yang berjiwa ksatria, karena setiap suku
bangsa Indonesia masing-masing memiliki tarian perang dan senjata perang untuk
mempertahankan diri. “Disamping itu, rakyat Indonesia juga memiliki
karakter gotong royong, yang tidak dimiliki oleh bangsa lain dan hanya di Indonesia yang memiliki bahasa gotong
royong,” ujarnya.
Panglima TNI menyampaikan bahwa meskipun bangsa kita sudah berjuang selama ratusan
tahun untuk meraih kemerdekaan mulai dari Aceh, Sumatera Utara terus sampai
Pattimura, namun kemerdekaan tidak terwujud karena masih bersifat kedaerahan. “Menyadari hal itu, maka pada tahun 1928 semua
anak bangsa bersatu tanpa melihat Suku, Agama, Ras, Bahasa, semuanya mengaku
bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu Indonesia. Inilah awal dari
perjuangan panjang menyatukan bangsa ini, sehingga dengan gotong royong hanya
perlu 17 tahun bangsa ini dapat Merdeka,” pungkasnya.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf
Bedali Harefa, S.H.