Ciamis (LawuPost.com) - Banyaknya mahasiswa yang berminat untuk menimba ilmu di kampus tersebut membuat pengusaha kontrakan sudah mempersiapkan dan menambah kuantitas kontrakannya dari jauh-jauh hari. Kebutuhan kontrakan bagi mahasiswa merupakan kebutuhan utama yang harus diperhatikan. Terlebih, bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota.
Harga sewa kontrakan yang ditawarkan terbilang relatif, tergantung fasilitas yang diberikan dan tersedia. Biasanya harga berkisar antara Rp 2,5 juta per tahun hingga Rp 6 juta per tahun. Dilingkungan sekitar kampus Unigal sendiri, ada beberapa wilayah yang didominasi oleh bisnis sewa kontrakan.
Berdasarkan pantauan tim Lawu News, dominasi bisnis kontrakan pada saat sekarang dilengkapi dengan kamar mandi didalam tergabung dengan kamar tidur. Namun ada juga yang kamar mandinya diluar atau digunakan bersama-sama dengan penghuni kontrakan lainnya. Fasilitas yang diberikan pun umumnya hanya diberikan kasur, lemari atau meja belajar. Namun ada pula yang hanya menyediakan kasur saja, karena rata-rata lemari dan meja belajar membawa masing-masing.
Tidak hanya itu, sewa rumah atau perumahan pun kerap digemari. Biasanya sewa rumah digemari oleh para calon mahasiswa yang sudah saling kenal atau sepermainan. Fasilitas yang ditawarkan pun seperti rumah biasa pada umumnya, terdapat beberapa kamar, kamar mandi, dapur dan lainnya. Sewa rumah atau perumahan dibandrol Rp 6 juta hingga Rp 10 juta per tahun. Harga tersebut kembali disesuaikan berdasarkan fasilitas yang disediakan.
Kecocokan dan kesesuaian akan muncul setelah para calon mahasiswa melihat-lihat kondisi kontrakan, dan kesesuaian harga. Jika masih sulit menemukan kontrakan, biasanya ada calo disekitar kampus yang menawarkan dan mengarahkan menuju tempat kontrakan yang masih tersedia. Perlu diketahui calo disini hanya sekedar penghubung antara penjual dan pembeli. Terkait imbalan calo, biasanya pengusaha bisnis yang akan memberikannya.
Namun dari laris manisnya bisnis kontrakan tersebut, ternyata belum bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Kepala Desa Mekarjaya Kecamatan Baregbeg, Elan Suherlan, masih banyak pengusaha bisnis kontrakan yang belum menyadari tentang kewajibannya dengan dalih kontrakannya tidak terisi penuh. Padahal, tandas Elan, kontrakan sekitar wilayahnya selalu dipenuhi oleh para pengontrak.
“Kami menghimbau kepada para pengusaha bisnis kontrakan untuk melaporkan setiap penghuni yang mengisi kontrakannya. Hal tersebut dalam rangka menjaga kondisifitas dan keamanan lingkungan dari hal-hal yang tidak diinginkan, “kata Elan. (Mpong)
Harga sewa kontrakan yang ditawarkan terbilang relatif, tergantung fasilitas yang diberikan dan tersedia. Biasanya harga berkisar antara Rp 2,5 juta per tahun hingga Rp 6 juta per tahun. Dilingkungan sekitar kampus Unigal sendiri, ada beberapa wilayah yang didominasi oleh bisnis sewa kontrakan.
Berdasarkan pantauan tim Lawu News, dominasi bisnis kontrakan pada saat sekarang dilengkapi dengan kamar mandi didalam tergabung dengan kamar tidur. Namun ada juga yang kamar mandinya diluar atau digunakan bersama-sama dengan penghuni kontrakan lainnya. Fasilitas yang diberikan pun umumnya hanya diberikan kasur, lemari atau meja belajar. Namun ada pula yang hanya menyediakan kasur saja, karena rata-rata lemari dan meja belajar membawa masing-masing.
Tidak hanya itu, sewa rumah atau perumahan pun kerap digemari. Biasanya sewa rumah digemari oleh para calon mahasiswa yang sudah saling kenal atau sepermainan. Fasilitas yang ditawarkan pun seperti rumah biasa pada umumnya, terdapat beberapa kamar, kamar mandi, dapur dan lainnya. Sewa rumah atau perumahan dibandrol Rp 6 juta hingga Rp 10 juta per tahun. Harga tersebut kembali disesuaikan berdasarkan fasilitas yang disediakan.
Kecocokan dan kesesuaian akan muncul setelah para calon mahasiswa melihat-lihat kondisi kontrakan, dan kesesuaian harga. Jika masih sulit menemukan kontrakan, biasanya ada calo disekitar kampus yang menawarkan dan mengarahkan menuju tempat kontrakan yang masih tersedia. Perlu diketahui calo disini hanya sekedar penghubung antara penjual dan pembeli. Terkait imbalan calo, biasanya pengusaha bisnis yang akan memberikannya.
Namun dari laris manisnya bisnis kontrakan tersebut, ternyata belum bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Kepala Desa Mekarjaya Kecamatan Baregbeg, Elan Suherlan, masih banyak pengusaha bisnis kontrakan yang belum menyadari tentang kewajibannya dengan dalih kontrakannya tidak terisi penuh. Padahal, tandas Elan, kontrakan sekitar wilayahnya selalu dipenuhi oleh para pengontrak.
“Kami menghimbau kepada para pengusaha bisnis kontrakan untuk melaporkan setiap penghuni yang mengisi kontrakannya. Hal tersebut dalam rangka menjaga kondisifitas dan keamanan lingkungan dari hal-hal yang tidak diinginkan, “kata Elan. (Mpong)
Posting Komentar