Ciamis (LawuPost.Com) – Ketersediaan sarana infrastruktur publik merupakan hal vital untuk menunjang aksesibilitas dan mobilitas masyarakat. Sarana infrastruktur yang memadai akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kelancaran aktifitas masyarakat di berbagai sektor kehidupan. Infrastruktur yang bagus akan menunjang terhadap akselarasi peningkatan kehidupan ekonomi, aktifitas bidang pendidikan, kesehatan dan sandi kehidupan lainnya.
Tak heran jika Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifien menempatkan agenda pembangunan infrastruktur sebagai salah satu garapan prioritas dalam haluan pembangunan di masa kepemimpinannya. Setiap tahun pemerintah Kabupaten Ciamis memperbaiki jalan rusak secara bertahap dan mengacu kepada skala prioritas. Jalan-jalan protokol dan jalan akses ke pedesaan saat ini mayoritas sudah dalam kondisi bagus.
Pembangunan jembatan pun dilakukan di lokasi-lokasi strategis guna memperluas dan memperlancar aksesibilitas masyarakat. Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur penunjang pertanian juga tak luput dari sasaran. Perbaikan saluran-saluran irigasi digarap Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk menyokong sektor pertanian yang menjadi sumber penghidupan mayoritas masyarakat Kabupaten Ciamis. Termasuk pembangunan bendungan leuwikeris yang merupakan upaya memaksimalkan pemanfaatan debit air sungai Citanduy untuk kepentingan sektor pertanian, sumber air baku, pariwisata dan sektor potensial lainnya.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ciamis juga diarahkan kepada penataan ruang publik. Pemerintah Kabupaten Ciamis seakan paham bahwa ketersediaan ruang publik yang representatif mampu meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat.
Pembangunan Jalan & Jembatan
Kabupaten Ciamis memiliki ruas jalan Kabupaten sepanjang 848,296 km, jalan nasional 128,6 km, jalan provinsi 8,13 km dan jalan desa sepanjang 2703,92 km. Bagi Pemerintah Kabupaten Ciamis tentu saja jalan yang berstatus milik Kabupaten yang menjadi garapan utamanya. Setiap tahun, Pemerintah Kabupaten Ciamis menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pembangunan dan perbaikan jalan tersebut.
Sejak tahun 2014 sampai 2016, kemantapan jalan di Kabupaten Ciamis terus meningkat. Tahun 2014 kemantapan jalan berada di angka 58,19 %, pad tahun 2015 meningkat menjadi 63,09 %, lalu tahun 2016 bertambah lagi menjadi 66,787 %. Dari jumlah tersebut sudah 95,379 km jalan yang sudah dihotmix. “Tantangan terbesar pada penataan jalan ini adalah keterbatasan anggaran, sehingga memaksa pemerintah Kabupaten Ciamis untuk menyusun skala prioritas, “kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Ciamis, Drs. H. Kusdiana, MM. Artinya jalan-jalan yang dipandang strategis terlebih dulu yang diperbaiki.
Selain jalan dalam tiga tahun terkahir ini Pemerintah Kabupaten Ciamis memberikan perhatian terhadap pembangunan jembatan. Wilayah-wilayah perbatasan yang dianggap strategis dibangun jembatan, sehingga akses warga jadi terbuka. Ada empat jembatan yang dibangun dalam kurun waktu tahun 2014 sampai 2016 yaitu jembatan Bunter (2014-2015), jembatan Sanghyang (2015-2016), jembatan Leuwi Asba (2015) dan jembatan ciparay (2016). (mamay)
Tak heran jika Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifien menempatkan agenda pembangunan infrastruktur sebagai salah satu garapan prioritas dalam haluan pembangunan di masa kepemimpinannya. Setiap tahun pemerintah Kabupaten Ciamis memperbaiki jalan rusak secara bertahap dan mengacu kepada skala prioritas. Jalan-jalan protokol dan jalan akses ke pedesaan saat ini mayoritas sudah dalam kondisi bagus.
Pembangunan jembatan pun dilakukan di lokasi-lokasi strategis guna memperluas dan memperlancar aksesibilitas masyarakat. Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur penunjang pertanian juga tak luput dari sasaran. Perbaikan saluran-saluran irigasi digarap Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk menyokong sektor pertanian yang menjadi sumber penghidupan mayoritas masyarakat Kabupaten Ciamis. Termasuk pembangunan bendungan leuwikeris yang merupakan upaya memaksimalkan pemanfaatan debit air sungai Citanduy untuk kepentingan sektor pertanian, sumber air baku, pariwisata dan sektor potensial lainnya.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ciamis juga diarahkan kepada penataan ruang publik. Pemerintah Kabupaten Ciamis seakan paham bahwa ketersediaan ruang publik yang representatif mampu meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat.
Pembangunan Jalan & Jembatan
Kabupaten Ciamis memiliki ruas jalan Kabupaten sepanjang 848,296 km, jalan nasional 128,6 km, jalan provinsi 8,13 km dan jalan desa sepanjang 2703,92 km. Bagi Pemerintah Kabupaten Ciamis tentu saja jalan yang berstatus milik Kabupaten yang menjadi garapan utamanya. Setiap tahun, Pemerintah Kabupaten Ciamis menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pembangunan dan perbaikan jalan tersebut.
Sejak tahun 2014 sampai 2016, kemantapan jalan di Kabupaten Ciamis terus meningkat. Tahun 2014 kemantapan jalan berada di angka 58,19 %, pad tahun 2015 meningkat menjadi 63,09 %, lalu tahun 2016 bertambah lagi menjadi 66,787 %. Dari jumlah tersebut sudah 95,379 km jalan yang sudah dihotmix. “Tantangan terbesar pada penataan jalan ini adalah keterbatasan anggaran, sehingga memaksa pemerintah Kabupaten Ciamis untuk menyusun skala prioritas, “kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Ciamis, Drs. H. Kusdiana, MM. Artinya jalan-jalan yang dipandang strategis terlebih dulu yang diperbaiki.
Selain jalan dalam tiga tahun terkahir ini Pemerintah Kabupaten Ciamis memberikan perhatian terhadap pembangunan jembatan. Wilayah-wilayah perbatasan yang dianggap strategis dibangun jembatan, sehingga akses warga jadi terbuka. Ada empat jembatan yang dibangun dalam kurun waktu tahun 2014 sampai 2016 yaitu jembatan Bunter (2014-2015), jembatan Sanghyang (2015-2016), jembatan Leuwi Asba (2015) dan jembatan ciparay (2016). (mamay)
+ comments + 1 comments
Posting Komentar