Puspen
TNI (LawuPost.Com) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melaksanakan
Buka Puasa bersama ribuan masyarakat Jawa Timur, terdiri dari kalangan Ulama, Ustadz,
Yatim Piatu, Keluarga Besar TNI-Polri dan FKPPI, bertempat di Lapangan Hitam
Kesatrian Sutedi Senaputra, Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur, Jumat
(9/6/2017).
Mengawali
sambutannya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh masyarakat di Jawa Timur, karena masyarakatnya
guyub dan saling menghargai serta masih patuh kepada para Alim Ulamanya,
sehingga semuanya bisa aman. “Sejak dahulu,
Jawa Timur sudah menjadi barometer keamanan di Indonesia dan ini sudah sampai
ke dunia internasional,” ucapnya.
Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, sudah hampir delapan bulan terakhir di
Jakarta telah terjadi bermacam-macam peristiwa dan sebagainya, tetapi Alhamdulillah
di Jawa Timur kondisinya aman-aman saja. “Saya yakin karena di Jawa Timur masyarakatnya
guyub, saling menghargai dan masih patuh kepada para alim ulamanya, sehingga
semuanya bisa aman,” ujarnya.
“Kalau
Jawa Timur ngamuk, yang ngamuk bukan tentaranya tapi rakyatnya, dan tentara
sekutu pakai senjata yang berat bagaimanapun, tidak bisa mengalahkan Jawa
Timur. Semuanya berani karena dipimpin
oleh ulamanya, ulamanya yang mendoakan semua santrinya maju, ini yang luar
biasa Jawa Timur. Ini suatu berkah yang luar biasa,” tutur Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo.
Pada
kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan
bahwa, kalau kita ingin mendapatkan kebahagiaan, hendaknya kita bisa sama-sama
saling memberi sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, baik itu memberikan
maaf, mendoakan, maupun berprasangka yang baik kepada siapapun.
Mengakhiri
pengarahannya dihadapan ribuan masyarakat Jawa Timur, Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo menyampaikan cerita bahwa, di salah satu kampus ada seorang
dosen dengan mahasiswanya sedang berjalan di dekat taman dan melihat ada
sepasang sepatu yang sudah sangat kumal. “Pak Dosen, itu ada sepatu, pasti sepatunya tukang
kebun yang sedang istirahat, bagaimana kalau kita ambil sepatunya terus kita
sembunyikan, lalu kita lihat bagaimana reaksi dia,” ucap si mahasiswa.
Mendengar
apa yang disampaikan sang mahasiswa, Dosen yang arif mengatakan, “kamu ini mau
mencari hiburan diatas penderitaan orang lain, kamu kan orang kaya, coba kamu
masukan beberapa lembar uang seratus ribuan kedalam sepasang sepatu tukang
kebun yang sedang istirahat itu, kira-kira kita lihat reaksinya,” katanya.
Beberapa
saat kemudian si tukang kebun datang, dan begitu dia hendak memakai sepatu, dia
rasakan didalam sepatunya ada sesuatu yang mengganjal, ternyata didalam sepatu
tersebut ada beberapa lembar uang ratusan kertas. Dia lihat kiri kanan tidak
ada orang, akhirnya uangnya dia remes, dia pegang, kemudian dia bersujud sambil
berdoa dan menangis, lalu berucap… Ya Allah engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
engkau tahu bahwa hari ini anak-anakku belum makan dan istriku sedang sakit. Dia
bersujud sambil meneteskan air mata, syukur Alhamdulillah saya mendapat rezeki sambil
menengok ke atas.
Melihat
kejadian tersebut, si mahasiswa meneteskan air mata. Sambil memegang pundak si
mahasiswa, sang dosen mengatakan sekarang
kamu sudah mendapatkan kebahagiaan yang lebih. “Hari ini saya mendapatkan makna
dan ilmu yang sangat luar biasa yang tidak mungkin saya lupakan dan saya bisa
memahami maknanya, bahwa apabila kita memberi kita akan mendapatkan kebahagiaan
yang lebih daripada kita menerima,” tutur si mahasiswa kepada dosennya.
Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, dari cerita di atas dapat
diambil kesimpulan kalau kita memahami itu semuanya, pasti hidup ini akan
damai, karena orang tidak pernah berprasangka buruk dan orang selalu memberi
dan memaafkan. “Saya pikir inilah yang diterapkan di Jawa Timur, sehingga Jawa
Timur semuanya aman-aman saja dan guyub guyub semuanya,” pungkasnya.
Turut
hadir pada acara tersebut antara lain para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI
Mayjen TNI Wuryanto, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko,
Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono
dan Danpasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Lukman.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen
TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Posting Komentar