Kab, Tasikmalaya (LawuPost) Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya Drs. H. Abdul Kodir, M.Pd, bertindak sebagai Pembina apel pada apel pagi yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang dilaksanakan di halaman Setda Kab. Tasikmalaya Beberapa hari yang lalu, Hadir pada kesempatan tersebut Perwakilan Muspida Kab. Tasikmalaya, Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekretaris Daerah, para Kepala SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, serta unsur terkait lainnya.
“Pada momen Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mencanangkan Gerakan Wajib Jum’at Bersih (GW-Jumsih) di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya”, ujar Sekda saat menyampaikan amanatnya. Menurutnya, sejak 12 (dua belas) tahun yang lalu, tepatnya tanggal 21 Pebruari 2005 terjadi bencana berupa longsor di TPA Leuwigajah Jawa Barat yang menelan ratusan korban jiwa dan mengakibatkan hilangnya dua kampung adat dari peta denga kerugian milyaran rupiah. Sehingga sejak saat itu setiap tanggal 21 Pebruari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Sekda juga berharap, peringatan hari peduli sampah nasional jangan hanya sebatas seremonial semata, tetapi harus dimaknai lebih dalam sehingga mampu meningkatkan kolaborasi semua pihak guna mewujudkan Indonesia terbebas dari sampah tahun 2020, sesuai dengan tema HPSN tahun 2017 yakni “Melaksanakan pengelolaan sampah terintegrasi dari gunung, sungai, kota, pantai hingga laut untuk mewujudkan Indonesia Bersih Sampah Tahun 2020”.
Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berupaya keras agar permasalahan sampah di Kabupaten Tasikmalaya dapat dikelola dengan baik. “Sebagai Aparatur Sipil Negara, kita wajib memberikan contoh baik pada masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik bersama dengan unsure perusahaan daerah dan elemen masyarakat”, tegas sekda.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya Drs. H. Abdul Kodir, M.Pd, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah melaksanakan beberapa program antara lain; 1. Penyusunan Masterplan pengelolaan sampah di Kabupaten Tasikmalaya; 2. Penyusunan DED TPA Nangkaleah; 3. Dalam revisi RTRW Kabupaten Tasikmalaya telah direncanakan pembangunan TPA di 5 (lima) wilayah Kabupaten Tasikmalaya yaitu wilayah perkotaan Singaparna, Manonjaya, Ciawi, Cikatomas dan Karangnunggal; 4. Direncanakan pula pembangunan TPST 3R untuk skala kota di setiap kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya; 5. Pembangunan TPST 3R sampai dengan tahun 2016 sebanyak 2 (dua) buah; 6. Optimalisasi pengelolaan sampah perkotaan; 7. Pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah; 8. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yaitu telah terbentuknya bank sampah sebanyak 34 unit; 9. Program sekolah berbudaya lingkungan; 10. Program pesantren berbudaya lingkungan; dan 11. Edukasi, komunikasi serta informasi dalam hal pengelolaan dan pengurangan sampah.(Yr)
“Pada momen Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mencanangkan Gerakan Wajib Jum’at Bersih (GW-Jumsih) di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya”, ujar Sekda saat menyampaikan amanatnya. Menurutnya, sejak 12 (dua belas) tahun yang lalu, tepatnya tanggal 21 Pebruari 2005 terjadi bencana berupa longsor di TPA Leuwigajah Jawa Barat yang menelan ratusan korban jiwa dan mengakibatkan hilangnya dua kampung adat dari peta denga kerugian milyaran rupiah. Sehingga sejak saat itu setiap tanggal 21 Pebruari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Sekda juga berharap, peringatan hari peduli sampah nasional jangan hanya sebatas seremonial semata, tetapi harus dimaknai lebih dalam sehingga mampu meningkatkan kolaborasi semua pihak guna mewujudkan Indonesia terbebas dari sampah tahun 2020, sesuai dengan tema HPSN tahun 2017 yakni “Melaksanakan pengelolaan sampah terintegrasi dari gunung, sungai, kota, pantai hingga laut untuk mewujudkan Indonesia Bersih Sampah Tahun 2020”.
Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berupaya keras agar permasalahan sampah di Kabupaten Tasikmalaya dapat dikelola dengan baik. “Sebagai Aparatur Sipil Negara, kita wajib memberikan contoh baik pada masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik bersama dengan unsure perusahaan daerah dan elemen masyarakat”, tegas sekda.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya Drs. H. Abdul Kodir, M.Pd, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah melaksanakan beberapa program antara lain; 1. Penyusunan Masterplan pengelolaan sampah di Kabupaten Tasikmalaya; 2. Penyusunan DED TPA Nangkaleah; 3. Dalam revisi RTRW Kabupaten Tasikmalaya telah direncanakan pembangunan TPA di 5 (lima) wilayah Kabupaten Tasikmalaya yaitu wilayah perkotaan Singaparna, Manonjaya, Ciawi, Cikatomas dan Karangnunggal; 4. Direncanakan pula pembangunan TPST 3R untuk skala kota di setiap kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya; 5. Pembangunan TPST 3R sampai dengan tahun 2016 sebanyak 2 (dua) buah; 6. Optimalisasi pengelolaan sampah perkotaan; 7. Pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah; 8. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yaitu telah terbentuknya bank sampah sebanyak 34 unit; 9. Program sekolah berbudaya lingkungan; 10. Program pesantren berbudaya lingkungan; dan 11. Edukasi, komunikasi serta informasi dalam hal pengelolaan dan pengurangan sampah.(Yr)
Posting Komentar