Banjar (LawuPost) - Potensi pariwisata di Kota Banjar akan terus digali untuk menumbuhkan jati diri sebagai sebuah kota lintasan yang layak disinggahi. Meski sejauh ini belum ada yang bisa muncul menjadi ikon wisata Kota Banjar, namun kekayaan alam berupa Sungai Citanduy yang membelah kota ini diharapkan bisa dieksploitasi untuk menjadi daya tarik wisatawan.
Mimpi untuk memanfaatkan Sungai Citanduy menjadi arena wisata sudah lama mengemuka, meski hingga kini tak kunjung terwujud. Rencananya akan dibangun kawasan wisata sungai yang menyediakan perahu-perahu wisata, untuk digunakan para pengunjung saat menikmati suasana sepanjang aliran sungai, dari wilayah Karangpucung Kecamatan Pataruman.
Ide membangun wisata sungai, sebenarnya bukanlah hal baru. Soalnya, sebagian besar pasti berada pada lintasan sungai. Contohnya di Venice Italia, Paris Perancis, Thailand, dan kota-kota lainnya yang menjadi impian para turis seluruh dunia. “Sah-sah saja memiliki impian untuk menjadikan Citanduy sebagai arena wisata. Namun banyak faktor yang harus diperhatikan serta tentunya akan menyedot biaya yang sangat besar, “ kata Dadi Mulyadi, ST dari STIT Bina Putera Banjar.
Dadi mengatakan perlu sebuah rencana komprehensif untuk mewujudkan impian tersebut, kemudian dilakukan secara bertahap dan konsisten. Salah satunya bisa diawali dengan membuat kebijakan bahwa semua bangunan yang berada di pinggiran Sungai Citanduy wajib menghadap sungai atau memiliki “wajah” ke sungai. Pemeliharaan daerah aliran sungai dilakukan secara konsisten.
Terkait kondisi air dan karakter Sungai Citanduy yang mudah banjir ketika hujan dan mudah surut ketika kemarau, Dadi mengatakan rencana pemerintah pusat yang hendak membuat Bendungan Leuwi Keris di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya akan membuat sungai Citanduy di wilayah Banjar lebih terkendali. “Pemerintah Kota Banjar juga harus rajin membebaskan tanah-tanah yang berada di pinggir sungai. Ini penting sebagai langkah investasi jangka panjang, “ kata Dadi
Dadi menegaskan impian tersebut tak bisa dilakukan secara instan, melainkan harus terus dirintis dan disiapkan dengan matang.”Peluang untuk menghadirkan investor pun harus terus dijajaki. Seperti yang terjadi di kawasan Karangresik Kota Tasikmalaya, wilayah dekat Sungai Citanduy itu kini sedang dibangun menjadi kawasan wisata,” katanya
Di tempat terpisah, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banjar, H. Agus Nugraha mengatakan pihaknya sudah mempelajari sejumlah kawasan wisata sungai yang bisa diadopsi untuk diterapkan di Banjar. Hasil pendalaman itu dinamai dengan konsep river front. “Konsep river front itu berupa pemanfaatan kawasan Sungai Citanduy dipadukan dengan pembangunan berbagai sarana prasarana penunjang disepanjang bibir sungai, “ ujarnya. (mamay)
Mimpi untuk memanfaatkan Sungai Citanduy menjadi arena wisata sudah lama mengemuka, meski hingga kini tak kunjung terwujud. Rencananya akan dibangun kawasan wisata sungai yang menyediakan perahu-perahu wisata, untuk digunakan para pengunjung saat menikmati suasana sepanjang aliran sungai, dari wilayah Karangpucung Kecamatan Pataruman.
Ide membangun wisata sungai, sebenarnya bukanlah hal baru. Soalnya, sebagian besar pasti berada pada lintasan sungai. Contohnya di Venice Italia, Paris Perancis, Thailand, dan kota-kota lainnya yang menjadi impian para turis seluruh dunia. “Sah-sah saja memiliki impian untuk menjadikan Citanduy sebagai arena wisata. Namun banyak faktor yang harus diperhatikan serta tentunya akan menyedot biaya yang sangat besar, “ kata Dadi Mulyadi, ST dari STIT Bina Putera Banjar.
Dadi mengatakan perlu sebuah rencana komprehensif untuk mewujudkan impian tersebut, kemudian dilakukan secara bertahap dan konsisten. Salah satunya bisa diawali dengan membuat kebijakan bahwa semua bangunan yang berada di pinggiran Sungai Citanduy wajib menghadap sungai atau memiliki “wajah” ke sungai. Pemeliharaan daerah aliran sungai dilakukan secara konsisten.
Terkait kondisi air dan karakter Sungai Citanduy yang mudah banjir ketika hujan dan mudah surut ketika kemarau, Dadi mengatakan rencana pemerintah pusat yang hendak membuat Bendungan Leuwi Keris di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya akan membuat sungai Citanduy di wilayah Banjar lebih terkendali. “Pemerintah Kota Banjar juga harus rajin membebaskan tanah-tanah yang berada di pinggir sungai. Ini penting sebagai langkah investasi jangka panjang, “ kata Dadi
Dadi menegaskan impian tersebut tak bisa dilakukan secara instan, melainkan harus terus dirintis dan disiapkan dengan matang.”Peluang untuk menghadirkan investor pun harus terus dijajaki. Seperti yang terjadi di kawasan Karangresik Kota Tasikmalaya, wilayah dekat Sungai Citanduy itu kini sedang dibangun menjadi kawasan wisata,” katanya
Di tempat terpisah, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banjar, H. Agus Nugraha mengatakan pihaknya sudah mempelajari sejumlah kawasan wisata sungai yang bisa diadopsi untuk diterapkan di Banjar. Hasil pendalaman itu dinamai dengan konsep river front. “Konsep river front itu berupa pemanfaatan kawasan Sungai Citanduy dipadukan dengan pembangunan berbagai sarana prasarana penunjang disepanjang bibir sungai, “ ujarnya. (mamay)
Posting Komentar