Kab, Tasikmalaya (LawuPost) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M. Basuki Hadi Muljono, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Ir. Agung Djuhartono, CES, mengatakan, Indonesia negara yang memiliki potensi air yang besar dengan total 3.906 km3. Potensi air dapat dimanfaatkan untuk memenuhi bergbagai kebutuhan seperti sumber air minum, irigasi, industri pembangkit listrik dan perikanan. Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan air semakin berat dari waktu ke waktu, bukan hanya karena kuantitasnya yang tidak sesuai dengan kebutuhan dibeberapa pulau.

’’Sementara dari sisi waktu, kita sering mengalami kekeringan di musim kemarau dan kebanjiran di musim hujan. Pemerintah telah menginisiasi sinergi antar pelaku tersebut melalui
pencanangan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) sejak tahun 2005’’, tegas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada acara Penanaman Pohon Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air yang di gelar oleh BBWS Citanduy, di Guranteng Kec. Pagerageung Kab. Tasikmalaya, Rabu (30-11-2016). Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum, Kadis Hutbun Kab. Tasikmalaya, Heri Sogiri, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Ir. Agung Djuhartono, CES, Muspika Pagerageung, Kepala Desa dan tamu undangan lainnya.
Lebih lanjut M. Basuki Hadi Muljono, mengungkapkan gerakan penanaman pohon merupakan salah satu aksi konkret dan upaya nyata di 34 Provinsi untuk memulihkan kondisi daerah aliran sungai. Sekaligus membangun kesadaran masyarakat untuk lebih aktif menanam pohon, merawatnya dan meningkatkan luasan serta kualitas ruang terbuka hijau sebagai fungsi esensial ekologis dan ruang kehidupan yang lebih berkualitas.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, penyelamatan sumber daya air secara cepat, menyeluruh dan terpadu geraknya, perlu kita meninjau kegiatan pengelolaan sumber daya air dalam konteks pembangunan yang lebih luas yang intinya adalah perubahan yang baik dari suatu keadaan tertentu ke keadaan yang lebih baik. Pengelolaan sumber daya air yang lebih baik diperlukan dalam menanggulangi terjadinya penurunan kualitas air pada sumber-sumber air yang diakibatkan oleh kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) hulu yang berdampak semakin luasnya DAS kritis dan semakin kompleksnya permasalahan banjir, tanah longsor, kekeringan, keberlanjutan keadaan sunber daya air di wialayah sungai, untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut maka dicanangkan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA).
Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan GNKPA bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan siklus hidrologi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga keadaan sumber-sumber air baik kuantitas maupun kualitas airnya dapat terkendali, melalui pemberdayaan pemrintah, dunia usaha dan masyarakat serta penegaan hukum.
Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya GNKPA adalah merespons dekade air untuk kehidupan dan tercapainya tujuan pembangunan yang mencakup ketahanan pangan, peningkatan ekonomi dalam pengentasan kemiskinan dan perlindungan ekosistem. Kegiatan penanaman pohon dapat dijadikan sebagai momentum strategis dalam upaya untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan serta sebagai bagian dari upaya konservasi sumber daya air.
Bupati berharap, partisipasi aktif dari seluruh pihak untuk bersana-sama melakukan penanaman pohon dan menjaga kelestarian lingkungan masyarakat sehingga dapat meningkatkan infrastruktur hijau kita, bukan sekedar objek fisik, melainkan juga menjadi tempat wisata dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Penanaman Pohon, Ir. Dasniari Pohan, MT, melaporkan kegiatan ini dilaksanakan di tiga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) se-Jawa Barat salah satunya BBWS Citanduy, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pelaksanaan revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA), lokasi kegiatan di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kab. Tasikmalaya, Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kab. Ciamis, Desa Sukahurip Kec. Pamarican Kab. Ciamis, Desa Sidamulih Kec. Pamarican Kab. Ciamis, Desa Neglasari Kec. Pamarican Kab. Ciamis, Desa Margajaya Kec. Pamarican Kab. Ciamis, Desa Segaralangu Kec. Cipari Kab. Cilacap, Desa Karanggedang Kec. Sidareja Kab. Cilacap, dan Desa Penyarang Kec. Sidareja Kab. Cilacap, julmah sebayak 2.750 bibit dengan jenis pohon sawo, lengkeng, mangga dan durian. (Yr)

’’Sementara dari sisi waktu, kita sering mengalami kekeringan di musim kemarau dan kebanjiran di musim hujan. Pemerintah telah menginisiasi sinergi antar pelaku tersebut melalui

Lebih lanjut M. Basuki Hadi Muljono, mengungkapkan gerakan penanaman pohon merupakan salah satu aksi konkret dan upaya nyata di 34 Provinsi untuk memulihkan kondisi daerah aliran sungai. Sekaligus membangun kesadaran masyarakat untuk lebih aktif menanam pohon, merawatnya dan meningkatkan luasan serta kualitas ruang terbuka hijau sebagai fungsi esensial ekologis dan ruang kehidupan yang lebih berkualitas.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, penyelamatan sumber daya air secara cepat, menyeluruh dan terpadu geraknya, perlu kita meninjau kegiatan pengelolaan sumber daya air dalam konteks pembangunan yang lebih luas yang intinya adalah perubahan yang baik dari suatu keadaan tertentu ke keadaan yang lebih baik. Pengelolaan sumber daya air yang lebih baik diperlukan dalam menanggulangi terjadinya penurunan kualitas air pada sumber-sumber air yang diakibatkan oleh kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) hulu yang berdampak semakin luasnya DAS kritis dan semakin kompleksnya permasalahan banjir, tanah longsor, kekeringan, keberlanjutan keadaan sunber daya air di wialayah sungai, untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut maka dicanangkan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA).
Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan GNKPA bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan siklus hidrologi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga keadaan sumber-sumber air baik kuantitas maupun kualitas airnya dapat terkendali, melalui pemberdayaan pemrintah, dunia usaha dan masyarakat serta penegaan hukum.
Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya GNKPA adalah merespons dekade air untuk kehidupan dan tercapainya tujuan pembangunan yang mencakup ketahanan pangan, peningkatan ekonomi dalam pengentasan kemiskinan dan perlindungan ekosistem. Kegiatan penanaman pohon dapat dijadikan sebagai momentum strategis dalam upaya untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan serta sebagai bagian dari upaya konservasi sumber daya air.
Bupati berharap, partisipasi aktif dari seluruh pihak untuk bersana-sama melakukan penanaman pohon dan menjaga kelestarian lingkungan masyarakat sehingga dapat meningkatkan infrastruktur hijau kita, bukan sekedar objek fisik, melainkan juga menjadi tempat wisata dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Penanaman Pohon, Ir. Dasniari Pohan, MT, melaporkan kegiatan ini dilaksanakan di tiga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) se-Jawa Barat salah satunya BBWS Citanduy, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pelaksanaan revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA), lokasi kegiatan di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kab. Tasikmalaya, Desa Margaharja Kecamatan Sukadana Kab. Ciamis, Desa Sukahurip Kec. Pamarican Kab. Ciamis, Desa Sidamulih Kec. Pamarican Kab. Ciamis, Desa Neglasari Kec. Pamarican Kab. Ciamis, Desa Margajaya Kec. Pamarican Kab. Ciamis, Desa Segaralangu Kec. Cipari Kab. Cilacap, Desa Karanggedang Kec. Sidareja Kab. Cilacap, dan Desa Penyarang Kec. Sidareja Kab. Cilacap, julmah sebayak 2.750 bibit dengan jenis pohon sawo, lengkeng, mangga dan durian. (Yr)