Puspen
TNI (LawuPost) Prajurit TNI
adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa
Indonesia, dan Presiden Republik Indonesia sebagai
Panglima Tertinggi TNI telah
memerintahkan agar TNI menjadi perekat kemajemukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Demikian disampaikan Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat
memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan
Pengamanan Tahap Kampanye dalam rangka Pilkada serentak, di Silang Monas, Jakarta Pusat,
Rabu (2/11/2016).

Dihadapan
4.000 personel TNI, Polri dan Satpol PP, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa TNI
dan Polri adalah satu dalam menjaga dan
menopang bangsa Indonesia yang saat ini bersama-sama sedang membangun di
seluruh pelosok Indonesia. “Rekatkan
soliditas TNI-Polri
dan bergandengan tangan
bersama-sama dalam melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas, untuk mewujudkan rasa aman dan tentram di masyarakat
selama gelaran pesta demokrasi di Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, tugas TNI dalam menjaga stabilitas keamanan selama masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sangat mulia, karena TNI melaksanakan
tugas untuk menjaga agar masyarakat yang sedang melaksanakan pesta
demokrasi bisa berjalan dengan aman, tentram dan damai untuk memilih
pemimpin-pemimpin di wilayahnya masing-masing.

Panglima TNI
juga mengatakan bahwa, TNI adalah satu yakni Tentara Nasional yang
selalu berdiri tegak di semua golongan, TNI harus menjaga Kebhinneka Tunggal Ikaan, karena Indonesia bisa menjadi
bangsa majemuk yang kuat dan solid. “Tentara
Nasional
Indonesia adalah Garda Terdepan Bangsa Indonesia dalam
mengelola dan menjaga Kebhinneka Tunggal
Ikaan,” ujarnya.


Dalam
kesempatan tersebut Panglima TNI menjelaskan bahwa, tugas TNI
selama di BKO-kan ke Polri sebagaimana yang telah
disampaikan oleh Kapolri yaitu, mengamankan jalannya demonstrasi agar
berlangsung dengan tertib dan aman dari awal hingga akhir, sehingga masyarakat yang menyampaikan aspirasi dapat
terlaksana dengan baik.
“Tugasmu
adalah melindungi semuanya, namun apabila ada demontrasi yang meningkat menjadi
anarkis bahkan radikal, maka yang kamu lindungi adalah rakyat Indonesia, jangan
sampai terkena dampak dari demo yang anarkis dan radikal tersebut,” tegas Panglima TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kembali menegaskan, untuk
prajurit TNI dimanapun bertugas dan berada, jangan pernah ragu dalam melindungi
rakyatmu, karena rakyat adalah ibu kandung TNI. “Ingat ! bahwa prajurit TNI selalu memegang teguh amanat
Sapta Marga dan Sumpah Prajurit,
serta membela ideologi negara yaitu Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.
Mengakhiri
pengarahannya, Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh
prajurit TNI agar tidak ragu dalam mengambil keputusan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Jika ada dampak
yang berakibat pada prajurit TNI, maka tidak
usah ragu. “Ini adalah
perintah komando, dan prajurit TNI tidak akan dipenjarakan, karena kalian hanya sebagai saksi. Dalam perintah
komando yang bertanggung jawab adalah saya sebagai Panglima TNI yang memberikan
perintah”, tegasnya.
Turut hadir
dalam Apel Gelar Kesiapsiagaan Pengamanan, antara
lain Wakasad Letjen TNI M. Erwin
Syafitri, Wakasal Laksdya TNI Arie Hendrycus Sembiring, Wakasau Marsdya TNI
Hadiyan Sumintaatmadja, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, Kapolda Metro Jaya Inspektur
Jenderal Mochamad Iriawan, Plt Gubernur
DKI Jakarta Sumarsono, dan
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI,
Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.