Puspen
TNI (LawuPost) Benih padi menjadi faktor paling penting dalam produksi pertanian,
apalagi jika benih itu merupakan benih padi hibrida unggulan dengan
tingkat produktivitas tinggi. Oleh karena itu, budidaya benih padi
unggulan harus terus dikembangkan. Demikian disampaikan Presiden RI Ir. H. Joko
Widodo saat singgah di stand PT Biogene Plantation, produsen benih padi
unggulan Sembada, pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 tahun 2016
yang dipusatkan di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawah
Tengah, Sabtu (29/10/2016).
Presiden
Jokowi mengawali kunjungannya meninjau teknologi terbaru Jajar Legowo Super
(Jarwosuper) dengan hasil panen 10 ton per hektar, di areal tanaman padi di
Desa Trayu, Kec. Banyudono, Kab. Boyolali.
Setelah peninjauan,
Presiden ke lokasi pameran dan memuji kualitas benih padi Sembada dari PT
Biogene Plantation, dengan potensi produksi mencapai 13,4 ton benih kering
perhektar. “Benih yang paling penting (dalam pertanian). Ini bagus untuk terus dikembangkan,”
katanya.
Dalam peringatan
HPS ini, Presiden RI juga berkesemparan melihat pameran teknologi
pertanian, peternakan, dan stand-stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di
lahan pertanian dan di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemkab Boyolali.
Sementara
ditempat yang sama Direktur Utama PT Biogene Plantation, Marsda TNI (Purn)
Bambang Purwadi Priyono menyatakan, siap mendukung program pemerintah menjaga
kedaulatan pangan nasional melalui produksi benih Sembada. “Peningkatan
produksinya sampai 30%, lebih tinggi daripada benih Filipina dan Malaysia, kemudian
kita telah mengekspor ke Brunei Darussalam,” kata Bambang Priyono.
“Benih
ini telah dibudidayakan di lahan seluas 200 hektar di Ngawi dan rencananya
ditingkatkan hingga 600 hektar pada tahun 2017. Tekstur nasinya disukai
masyarakat dan memiliki gen tahan hama padi,” ujar Marsda TNI (Purn) Bambang
Priyono.
Kabupaten
Boyolali menjadi Kabupaten di Indonesia yang terpilih menjadi tempat
penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36. Pada HPS kali ini diselenggarakan
dari tanggal 28 s.d. 30 Oktober 2016 yang diisi pameran teknologi dan demonstrasi
usaha tani gabungan kelompok, dengan menggunakan lahan seluas 100 hektare di
Kecamatan Banyudono, Desa Trayu, Kabupaten Boyolali.
Pemilihan
lokasi di Boyolali didorong pertimbangan banyaknya keanekaragaman pangan yang
tumbuh di tanah Boyolali. Hal tersebut menunjukkan bukti diversifikasi pangan
yang bisa dikembangkan untuk menopang kedaulatan pangan.
Hari
Pangan Sedunia didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada Konferensi Umum ke-20
bulan November 1979 dan diikuti oleh lebih dari 150 negara serta diperingati
setiap tanggal 16 Oktober.
Sejak
tahun 1981, Hari Pangan Sedunia mengadopsi berbagai tema untuk perayaan tiap
tahunnya, dengan tujuan menekankan pada bagian penting dari dunia pangan yang
memerlukan perhatian khusus.
Hadir
Pada peringatan HPS ke-36 tersebut, yaitu Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar
Pranowo, Pangdam IV/Dip Mayjen TNI Jaswandi, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro
Kirono dan Bupati Boyolali Seno Samudro, serta Danrem 074 Solo Kolonel Inf
Maruli Simanjuntak.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.