Humas
Bakamla RI (LawuPost) Dalam rangkaian The 12th Head of Asian Coast Guard Agencies
Meeting (HACGAM), Bakamla RI menggandeng Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (Bapeten) dan para Stakeholder Bakamla RI untuk
menggelar Joint Exercise (latihan bersama) Japan Coast Guard, dan Indian Coast
Guard di Dermaga Jakarta International Containner Terminal (JICT) 2, Tanjung
Priok, Jakarta Utara, Kamis (13/10/2016).
Latihan berkaitan dengan pilar-pilar yang dibahas
dalam HACGAM, antara lain search and rescue (SAR), environmental protection
(perlindungan lingkungan), preventing and controlling unlawful acts at sea
(pencegahan dan penanganan tindak pelanggaran hukum di laut), dan capacity
building: human resource development (peningkatan kapasitas sumber daya
manusia).
Dalam skenario latihan, perwira jaga Tim Bakamla RI
memperoleh informasi dari Interpol Tokyo di Jepang via kapal Japan Coast Guard
(JCG) PLH 08 Echigo yang sedang berada di Perairan Juliet menjumpai sebuah
kapal yang mencurigakan dengan jenis Tugboat. Kapal tersebut bernama Voyager
dan diketahui kemudian membawa muatan bahan radioaktif illegal. Tujuan
pelayarannya akan melewati Perairan Indonesia. Mendapat informasi tersebut,
dilakukan pendeteksian dengan Sistem Monitoring dan Analisa (Monalisa) di Pusat
Informasi Maritim Bakamla RI.
Hasil
deteksi menginformasikan bahwa kapal tersebut berada pada Alur Laut Kepulauan
Indonesia I. Informasi
tersebut didistribusikan kepada stakeholder terkait. Selanjutnya dilaksanakan
koordinasi dengan Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) mengenai tindakan
pencegahan dan berkoordinasi dengan kapal JCG untuk instalasi dekontaminasi
radioaktif.
Mengacu pada hasil Monalisa dan kesiapan seluruh aset
stakeholder terkait, direncanakan akan dilakukan penyergapan terhadap kapal
Voyager. Selanjutnya kapal Voyager dapat ditemukan dan diamankan. Tindakan
selanjutnya adalah melakukan dekontaminasi radioaktif di kapal JCG dan
investigasi lanjut kepada seluruh anak buah kapal (ABK), kapal dan muatan
material radioaktif.
Melalui simulasi tersebut, dapat diketahui pula sistem
operasi yang diterapkan oleh pihak-pihak terkait dalam menangani kasus yang
ditemui. Kegiatan latihan bersama ini juga merupakan sebagai wadah untuk saling
bertukar informasi, komparasi teknologi unsur-unsur yang digunakan dan juga
keahlian sumber daya manusia dalam mengoperasikan alutsista yang dimiliki.
Autentikasi : Kasubbag
Humas Bakamla RI, Kapten Mar Mardiono
Posting Komentar