Puspen
TNI (LawuPost) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo di dampingi Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra, Kababinkum
TNI Mayjen TNI Markoni, S.H. M.H., dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang
Sulaiman menerima kunjungan Ketua Dewan Pers Yosep Adi P., bertempat di Kantor Panglima
TNI, Jl. Merdeka Barat No. 2 Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2016).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitGL1BMYKNsxxulkfA1d_2Mumqy7O566FL7twISdmeERHmFgVPbawLd57qclzw778aNj7rycyfsLmgyut8wpBY2THHsnrwTDUnajFhHReecaT1Zeh4ZdsIkyjt7o9Fld899FSoVURtuao/s320/aqa7.jpg)
Kunjungan
Ketua Dewan Pers Yosep Adi P. yang didampingi oleh Wakil Ketua Pers Ahmad
Djauhar, dan beberapa Anggota Dewan Pers yaitu Sinyo H. Sarundajang, Jimmy S.,
Ratna Komala, Lumongga S., serta Staf Dewan Pers Wawan, dalam rangka
memperkenalkan Pengurus baru di jajaran Dewan Pers periode 2016-2019, serta
untuk mempererat tali silahturahmi dengan jajaran
TNI sehingga diharapkan dalam
pelaksanaan tugas di lapangan terjadi saling pengertian mengenai
fungsi dan tugas antara kedua institusi sesuai Undang-Undang.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW-mwZRX0aHKuNmslaQAGjd4X9QekjkXEGOj0uhAlGf3SlaEgTWN7wWRBKvfd_DCr-UGtuoVrTKBQmTXsXtuCy14fEU9TIC7hDdHma91Z9a9evNZ6iAk9N-tbA2vQvsUVmoy7DUHESSns/s320/aqa5.jpg)
Dalam
pertemuan tersebut dibahas terkait insiden antara anggota TNI AU dan Jurnalis
di Lanud Suwondo Medan beberapa waktu lalu. “Saya minta maaf atas
kejadian tersebut, saat ini proses pemeriksaan sedang berjalan, dan saya
pastikan ada sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku,” ucap Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
“Apabila
masalah ini tidak bisa terungkap, maka yang bertanggung jawab adalah
komandannya dan komandannya tersebut harus bertanggung jawab,” tegas Panglima
TNI.
Disampaikan
oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa prosedur penanganan masalah tersebut,
saat ini sudah diberikan kepada POM Angkatan dan dalam hal ini POM TNI AU untuk
melakukan investigasi. “Masalah ini tidak hanya melukai rekan-rekan
jurnalis tetapi melukai hati rakyat, ini yang saya kejar terus,” tegasnya.
Terkait
penanganan kekerasan terhadap wartawan, Dewan Pers berpandangan akan
menjadi preseden yang baik apabila ada penanganan hukum yang tuntas,
karena kalau kekerasan jurnalis tidak jelas penegakan hukumnya itu merupakan
catatan buruk untuk Indonesia.
Dewan Pers
berharap dan percaya kepada Panglima TNI dan jajarannya, mudah-mudahan
bisa mengambil langkah efektif terhadap kasus tersebut. “Kami percaya
itu dan kami tahu ada good will dari
Panglima TNI dalam menyelesaikan masalah ini dan kami berterima
kasih,” kata Yosep Adi selaku Ketua Dewan Pers.
Dalam
kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pers menyampaikan keinginannya agar
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dapat hadir dan melaksanakan
penandatangan MoU pada saat pelaksanaan Hari Pers Nasional yang akan dilaksanakan
tanggal 9 Februari 2017 di
Ambon. Penandatangan MoU tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan mengenai Buku Pers.
Ketua Dewan
Pers Yosep Adi menyatakan siap bekerjasama dan ini merupakan kesempatan yang
sangat baik apabila internal TNI ingin melakukan semacam SOP peliputan wartawan
di lingkungan TNI, baik itu latihan maupun pada saat operasi. “Terkait SOP
tersebut, Dewan Pers telah memiliki beberapa MoU dengan beberapa lembaga diantaranya
dengan Polri dan BNPT,” ucapnya.
“MoU dan
SOP seperti ini supaya rekan-rekan Jurnalis paham dalam menempatkan diri ketika
melaksanakan peliputan seperti kasus penggerebekan terhadap teroris, ya
jangan siaran langsung karena ada hal-hal teknis yang harus dipahami,” tutur
Yosep.
Menanggapi
rencana MoU tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyetujui
adanya kerja sama antara TNI dengan Dewan Pers. “Rekan-rekan Jurnalis
adalah bagian dari rakyat yang tugasnya dilindungi oleh Undang-Undang dan TNI
wajib melindunginya,” katanya.
Terkait
beberapa kejadian kesalahpahaman antara prajurit TNI dengan wartawan, terutama bila terjadi kecelakaan alutsista pesawat
terbang semestinya ada pengertian dari kedua belah pihak. “Saat
terjadi insiden kecelakaan Alutsita atau Pesawat TNI, harap rekan-rekan
Jurnalis tidak langsung mendekatinya karena ini sangat berbahaya, berikan waktu
kepada prajurit saya untuk melakukan tugasnya mensterilkan area tersebut, baru
Jurnalis bekerja melaksanakan peliputan,” ujar Panglima TNI.
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.
Posting Komentar