Puspen TNI (LawuPost) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku
Ketua Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), membuka secara resmi Eksebisi Beladiri
Yongmoodo Indonesia pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XIX tahun 2016 di
Lapangan Tenis Indoor Mohammad Toha Disjasad, Cimahi Bandung, Jawa Barat, Kamis
(22/9/2016).
Mengawali sambutannya Panglima TNI menyampaikan
ucapan terima kasih kepada jajaran KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), karena
dengan kebijakannya telah memasukan olahraga beladiri Yongmoodo pada eksebisi PON
ke-XIX tahun 2016, sehingga pada PON ke-XX yang akan dilaksanakan di
Papua tahun 2020, beladiri Yongmoodo menjadi salah satu olahraga yang ikut
dipertandingkan.
Saat ini cabang olahraga asal Korea
Selatan tersebut, telah mendapat dukungan dari 34 Kontingen Provinsi yang
menjadi peserta PON ke-XIX tahun 2016. “Suatu prestasi bahwa beladiri Yongmoodo
merupakan salah satu beladiri eksebisi pada PON ke-XIX tahun 2016 di Jawa
Barat, ini suatu kehormatan dapat kesempatan untuk melaksanakan eksebisi,” ujar
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
“Beladiri Yongmoodo adalah olahraga yang
bersifat massal, dimana Yongmoodo merupakan beladiri yang relatif masih baru di
Indonesia dengan perkembangan yang sangat pesat,” kata Panglima TNI.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, sejak
didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia, seni beladiri asal Korea Selatan sudah
memiliki kepengurusan di 34 Kontingen Provinsi.
“Pada tahun 2012 olahraga beladiri Yongmoodo baru disosialisasi ke
seluruh Indonesia melalui roadshow ke
sejumlah kota besar di tanah air, dimana pada sosialiasi tersebut, diperagakan
sejumlah jurus yang dilakukan oleh atlet Yongmoodo yang berasal dari prajurit
TNI,” ungkapnya.
“Beladiri Yongmoodo dikembangkan ke
seluruh Indonesia, karena diharapkan dapat mewujudkan sifat dan jiwa patriotisme,
dimana seni beladiri Yongmoodo sendiri mengandalkan ketepatan, kecepatan dan
kekuatan dalam duel jarak dekat,” ujar Panglima TNI.
Beladiri Yongmoodo pertama kali
diperkenalkan TNI Angkatan Darat pada HUT TNI ke-63 tahun 2008 di
Surabaya. “Beladiri Yongmoodo merupakan gabungan beberapa jenis beladiri
lainnya seperti Taekwondo, Karate dan Jujitsu, sehingga sejak itu Yongmoodo menjadi
seni beladiri wajib Angkatan Darat,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Mengakhiri sambutannya, Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo selaku Ketua FYI mengingatkan khususnya kepada para wasit yang memimpin jalannya
pertandingan, agar bertindak secara profesional, bijak, adil dan tidak berpihak
kepada siapapun. “Apabila wasit tidak berlaku adil, maka sejak saat itu
kewasitannya gugur, dan tidak boleh melaksanakan tugas sebagai wasit, bukan
hanya di PON saja tetapi seumur hidup”, tegasnya.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf
Bedali Harefa, S.H.