Ciamis (LawuPost) - Momentum bulan Ramadan selalu menggeliatkan aktivitas perekonomian. Seluruh sektor usaha pun menampakkan peningkatan yang tajam. Tanpa terkecuali, lini usaha makanan dan minuman (mamin), yang di hari-hari normal pun trennya terus terjaga positif.
Salah satu pelaku usaha di bidang makanan olahan, Rudi (38) penduduk lingkungan Bangunsari Kelurahan Maleber Kecamatan/Kabupaten Ciamis mengungkapkan kecenderungan peningkatan ini tak lain lantaran kebutuhan tingkat konsumsi masyarakat yang menjadi lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya. Namun berkat itu juga, usaha kelompok pengolah makanan kue Dua Saudara saat ini terus kebanjiran pesanan. "Memang untuk makanan olahan ini tidak pernah sepi, tapi ketika masuk musim puasa dan lebaran, itu bisa melonjak sekali. Kita coba antisipasinya dengan peningkatan kapasitas dua kali lipat dari biasa," jelas dia dijumpai saat produksi.
Angka tersebut pun diprediksikan masih bisa lebih, jika mengingat animo dan daya beli masyarakat begitu tinggi tahun 2016 ini. Karena, makanan olahan seperti aneka kue hingga berbagai aneka kue untuk keperluan rapat-rapat dinas, hajatan dan ulang tahun. Umumnya aneka kue itu tak hanya dikonsumsi untuk berbuka puasa saja tapi juga dihidangkan untuk makan sahur selain sebagai buah tangan saat lebaran. “Jadi memang berbeda dengan tren usaha lain, yang misal ramainya hanya sebelum dan saat Ramadan saja, lalu menurun lagi. Kalau industri mamin ini ya lebihnya, dia diburu terus," katanya.
Meski demikian, pihaknya enggan mengatrol harga lebih tinggi, sekalipun sedang dalam musim ramai. Harga yang dipatok untuk berbagai santapan instan tersebut, hanya berkisar dari Rp 750 sedangkan untuk aneka kue tart dari harga Rp. 60.000 sampai harga Rp. 300.000 tergantung pesanan dan motif.
Karena memang meroketnya harga komoditi belakangan ini, sama sekali tidak mempengaruhi usahanya. "Ini salah satu potensi aneka kue, dia lebih stabil dari harganya pun dari kemudahan mendapatkan pasokan. Sekalipun saat ini pesanan ramai, kita Insya Allah tetap bisa memenuhi permintaan karena itu tadi," tambahnya.
Setiap harinya, lebih dari seribu aneka kue di sebar ke berbagai jaringan, dari warung, toko oleh-oleh hingga ritel modern. Menjelang akhir Ramadan, pihaknya pun akan lebih memfokuskan pemasaran ke toko oleh-oleh. "Berkaca dari tahun itu kita pasok baru dua hari langsung ludes. Ini yang coba di persiapkan sedari sekarang, memenuhi butuhan Ramadhan dan lebaran nanti, tiap haris digenjot produksinya. Supaya jangan sampai ketika dicari, barang malah tidak ada, nanti konsumen kecewa,” papar dia (mamay)
Salah satu pelaku usaha di bidang makanan olahan, Rudi (38) penduduk lingkungan Bangunsari Kelurahan Maleber Kecamatan/Kabupaten Ciamis mengungkapkan kecenderungan peningkatan ini tak lain lantaran kebutuhan tingkat konsumsi masyarakat yang menjadi lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya. Namun berkat itu juga, usaha kelompok pengolah makanan kue Dua Saudara saat ini terus kebanjiran pesanan. "Memang untuk makanan olahan ini tidak pernah sepi, tapi ketika masuk musim puasa dan lebaran, itu bisa melonjak sekali. Kita coba antisipasinya dengan peningkatan kapasitas dua kali lipat dari biasa," jelas dia dijumpai saat produksi.
Angka tersebut pun diprediksikan masih bisa lebih, jika mengingat animo dan daya beli masyarakat begitu tinggi tahun 2016 ini. Karena, makanan olahan seperti aneka kue hingga berbagai aneka kue untuk keperluan rapat-rapat dinas, hajatan dan ulang tahun. Umumnya aneka kue itu tak hanya dikonsumsi untuk berbuka puasa saja tapi juga dihidangkan untuk makan sahur selain sebagai buah tangan saat lebaran. “Jadi memang berbeda dengan tren usaha lain, yang misal ramainya hanya sebelum dan saat Ramadan saja, lalu menurun lagi. Kalau industri mamin ini ya lebihnya, dia diburu terus," katanya.
Meski demikian, pihaknya enggan mengatrol harga lebih tinggi, sekalipun sedang dalam musim ramai. Harga yang dipatok untuk berbagai santapan instan tersebut, hanya berkisar dari Rp 750 sedangkan untuk aneka kue tart dari harga Rp. 60.000 sampai harga Rp. 300.000 tergantung pesanan dan motif.
Karena memang meroketnya harga komoditi belakangan ini, sama sekali tidak mempengaruhi usahanya. "Ini salah satu potensi aneka kue, dia lebih stabil dari harganya pun dari kemudahan mendapatkan pasokan. Sekalipun saat ini pesanan ramai, kita Insya Allah tetap bisa memenuhi permintaan karena itu tadi," tambahnya.
Setiap harinya, lebih dari seribu aneka kue di sebar ke berbagai jaringan, dari warung, toko oleh-oleh hingga ritel modern. Menjelang akhir Ramadan, pihaknya pun akan lebih memfokuskan pemasaran ke toko oleh-oleh. "Berkaca dari tahun itu kita pasok baru dua hari langsung ludes. Ini yang coba di persiapkan sedari sekarang, memenuhi butuhan Ramadhan dan lebaran nanti, tiap haris digenjot produksinya. Supaya jangan sampai ketika dicari, barang malah tidak ada, nanti konsumen kecewa,” papar dia (mamay)