Ciamis (Lawu Post) - Pelaksana ujian nasional berbasis komputer (UNBK) maupun ujian konvensional harus mampu meningkatkan nilai-nilai kejujuran atau integritas dikalangan anak-anak.Targetnya bukan hanya nilai UN yang bagus tetapi juga nilai integritas moral harus lebih baik lagi di, banding tahun sebelumnya.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ciamis, Drs. H. Toto Marwoto, M.Pd. mengatakan, yang harus baik dari proses ujian nasional di kalangan anak-anak itu, bukan hanya nilai bagus tetapi juga mampu memunculkan nilai-nilai kejujuran.
"Menerapkan nilai-nilai kejujuran menjadi penting agar terbentuk pribadi yang memiliki ahlak mulia.Kami akan bangga kalau nanti nilai integritas moral bisa lebih baik dari tahun sebelumnya di samping juga nilai hasil UN juga bagus," terang H. Toto saat melakukan monitorong UNBK di SMKN 1 Ciamis, Selasa (5/4).Jelas dia, sukses tidaknya program pendidikan akan dilihat dari kualitas lulusan. Sebagai daerah yang memiliki visi religius Islami tentunya lembaga Pendidkan harus mampu melahirkan generasi yang berkualitas yang didalamnya menguasai ilmu pengetahuan yang diimbangi dengan nilai-nilai ketakwaan.Harapannya ke depan akan semakin banyak lagi sekolah yang menggelar UNBK di Kabupaten Ciamis ini sehingga kualitas pendidikan bisa lebih meningkat utamanya dalam masalah kejujuran.H. Toto menegaskan, UNBK secara faktual bisa meningkatkan nilai integritas moral atau kejujuran. Pasalnya ruang untuk anak-anak berbuat tidak jujur sama sekali tidak ada. Nilai-nilai kejujuran harus terus ditingkatkan dan salah satunya melalui pelaksanaan ujian baik yang manual atau pun UNBK.

"Secara faktual, tingkat kejujuran lebih meningkat, karena memang tidak ada ruang untuk berbuat tidak jujur," jelasnya.Tahun ini nilai integritas atau kejujuran harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Pihak dinas sudah memberikan amanat kepada sekolah dan anak-anak, mengenai pelaksanaan UN bukan hanya sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan tetapi juga sebagai bagian dari penerapan proses pendidikan itu sendiri., "Mudah-mudahan saja nilai integritas bisa terus naik dan bisa lebih baik lagi disamping nilai hasil UN meningkat," terangnya.
Selain itu juga ujar Kadisdikbud Kabupaten Ciamis dalam hal ini Disdikbud Kabupaten Ciamis bertekad terus meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik atau guru maupun tenaga kependidikan yang ada saat ini. Terlebih sekarang ini, persaingan global sudah dimulai dan berjalan dengan bergulirnya program Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “MEA merupakan sebuah tantangan bagi kita untuk menyiapkan SDM yang berkualitas, baik itu pendidik maupun tenaga kependidikan. Agar dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis mampu mencetak lulusan siswa yang siap bersaing, baik di bidang akademik, pekerjaan, ataupun menciptakan inovasi yang baru. Jika tidak, maka kita akan kalah bersaing dalam menghadapi perkembangan global yang menuntut kita lebih kreatif dan inovatif,” ujarnya.
H. Toto menegaskan, pihaknya saat ini sudah siap menghadapi MEA. Kesiapan itu salah satunya dengan terus menyiapkan SDM guru dan tenaga kependidikan yang berkualitas serta didukung dengan peningkatan mutu guru itu sendiri, melalui MGMP, KKG, seminar-seminar hingga Bimbingan Teknis (Bimtek) yang akan terus menerus diselenggarakan oleh instansi yang berada di bawah wilayah kerjanya. “Selain itu kita harap para guru juga harus bisa merubah mindset, yaitu dengan merubah diri dan pemikiran serta merubah model berbagai kegiatan belajar mengajar, agar bisa mencetak lulusan siswa yang berdaya saing.
Kita juga butuh support dari berbagai elemen masyarakat, dengan bersama-sama kita mendukung dunia pendidikan ke arah yang lebih baik,” tegasnya.Menurutnya, satu hal yang fundamental identik dengan kompetensi artinya pengembangan mutu pendidikan harus selaras dengan tingkat pangsa pasar yang ada terutama dalam menghadapi MEA tersebut. Selain peningkatan kualitas SDM guru, dalam menghadapi persaingan global, tentunya perlu juga akses tempat belajar mengajar yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, artinya di setiap daerah pun harus tersedia fasilitas pendidikan yang memadai agar semua anak yang ada di daerah juga mendapatkan hak pendidikan yang sama. “Maka dari itu perlu juga adanya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, selain kita harus terus menerus meningkatakan mutu pendidikan,” tandasnya.
SMKN 1 Ciamis
SMKN 1 Ciamis
Sementara itu dari pantauan tim Lawu News seputar penyelenggaraan UNBK di Kabupaten Ciamis, SMKN 1 Ciamis melalui Kepala SMKN 1 Ciamis, Dra. Hj. Ika Karniati Sardi, MM.Pd. menegaskan keoptimisannya bahwa penyelenggaraan UNBK di SMKN 1 Ciamis bisa sukses dan lancar.“Penyelenggaraan UNBK di SMKN 1 Ciamis ini untuk yang ke 2 kalinya, jadi sudah ada pengalaman sebelumnya dalam menghadapi kegiatan UNBK ini.
Dilihat dari jumlah ketersediaan komputer, jaringan internet termasuk kesiapan dari masing-masing pelajar di sekolahnya. Untuk tahun ini penyelenggaraan UNBK di SMKN 1 Ciamis diikuti 480 siswa, terdiri dari 6 kompetensi keahlian yaitu Multimedia 35 peserta, Akomodasi Perhotelan 47 peserta, Jasa Boga 29 peserta, Akuntansi 154 peserta, Administrasi Perkantoran 119 peserta serta pemasaran 96 peserta. Tahun kemarin saja alhamdulillah beberapa siswa dapat meraih nilai sempurna yaitu 100,” kata Hj. Ika.Berdasarkan pantauan tim Lawu News di lokasi kegiatan UNBK, salah satu peserta UNBK, Sonia Adelia (17) siswa SMKN 1 Ciamis jurusan Multimedia yang menderita kanker tulang pada kaki kirinya bisa bernapas lega.
Karena dirinya bisa tetap mengikuti UNBK di sekolahnya, hanya saat ini Sonia harus rela kehilangan satu kakinya karena harus diamputasi. Semangat Sonia patut diacungi jempol. Pasalnya, kendati Sonia belum sembuh total dia tetap mengikuti UNBK di ruangan lantai 2 padahal pihak sekolah sudah menyediakan fasilitas ruangan khusus. “Saya tidak ingin dibedakan dengan yang lainnya walaupun saya harus naik ke ruangan lantai 2 dengan menggunakan jangka, saya siap mengikuti UNBK dengan hasil yang maksimal,” kata Soni. (Mamay)