Tarakan, Kalimantan Timur (LawuPost) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI mempunyai tugas pokok yaitu
melaksanakan tindakan cepat terhadap ancaman nyata selama-lamanya tujuh hari,
dalam rangka mencegah dan menghancurkan musuh pada berbagai trouble spot
di wilayah NKRI. Demikian ditegaskan
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy
Rahmayadi saat memimpin Apel Kesiapan Latihan Gabungan PPRC TNI di Lapangan
Apel Batalyon 613/Raja Alam, Brigif 24/Bulungan Cakti, Tarakan, Kalimantan
Utara, Sabtu (2/4/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Pangkostrad selaku Panglima Komando
Operasi (Pangkoops) TNI yang membawahi PPRC TNI mengatakan, Latihan PPRC TNI
tahun 2016 melibatkan 500 prajurit TNI dari tiga matra yaitu, Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara. “Berdasarkan rencana kontijensi Kodam
VI/Mulawarman, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melatihkan satuan PPRC dalam
rangka mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di wilayah sekitar
Tarakan, Kalimantan Utara,” ucapnya.
“Kepada seluruh prajurit yang masuk dalam organisasi pasukan PPRC
TNI, saya percaya bahwa para prajurit yang berada disini sudah mengetahui apa
yang harus dilakukan. Masing-masing dari satuan sudah menyiapkan diri dalam
rangka menjaga kehormatan dan kedaulatan bangsa yang harus kita pikul bersama,”
ujar Letjen TNI Edy Rahmayadi.
Lebih lanjut Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi menyampaikan
bahwa, Apel Kesiapan Latihan Gabungan PPRC TNI yang dilaksanakan di wilayah
Kalimantan Utara adalah dalam rangka menjaga kesiapsiagaan terhadap
kemungkinan-kemungkinan secara kontijensi wilayah yang sudah disiapkan dan
direncanakan oleh Komando Kewilayahan atas persetujuan Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo. “Yang terpenting dalam
latihan ini adalah siapkan fisik, mental para prajurit, apabila diperlukan
setiap saat harus selalu siap untuk menjaga kehormatan negara Indonesia yang
sangat kita cintai bersama,” tegasnya.
“Dipilihnya daerah Tarakan sebagai tempat latihan PPRC TNI,
karena memiliki posisi yang sangat strategis sebagai salah satu pintu masuk
wilayah NKRI yang memiliki asset obyek vital nasional dalam rencana kontijensi
Kodam VI/Mulawarman. Rencana Kontijensi ini sudah disusun pada setahun yang
lalu untuk diuji coba dan dilatihkan pada tahun 2016 ini,” tandas Pangkostrad.
Ditempat yang sama, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra
Pujihastono, S.IP., mengatakan bahwa, setiap Kotama Tingkat Kodam membuat suatu
rencana kontijensi berdasarkan beberapa kejadian sebelumnya, kalau 2016 ini
berarti berdasarkan kejadian-kejadian tahun 2015, dan itu sudah kita buat
di awal tahun. “Kontijensi di kodam VI/Mulawarman ini antara lain kebakaran
hutan dan lahan, penanganan konflik sosial, pengamanan objek vital nasional
serta terorisme, kemudian dibuat suatu rencana operasinya dimana rencana
operasinya itu dilatihkan seperti ini”, ujarnya.
Setelah memimpin Apel Kesiapan Latihan Gabungan PPRC TNI, Pangkostrad
Letjen TNI Edy Rahmayadi memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit TNI dan
Polri yang terlibat dalam Latihan PPRC TNI, dilanjutkan memeriksa kesiapan
beberapa Alutsista TNI yang akan digunakan dalam latihan tersebut seperti
KRI Ajak-653, KRI Teluk Lampung-540 dan KRI Mandau-621.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Pangdam VI/Mulawarman
Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P., Danlantamal XIII Tarakan Laksma
TNI Wahyudi H. Dwiyono, M.M., Danguspurlatim Laksma TNI I.N.G Ariawan,
S.E., M.M., Wakakor Brimob Brigjen Pol Anang, Danlanud Tarakan Kolonel Pnb Umar
Fathurrohman, S.I.P.
Autentikasi : Kapendam VI/Mulawarman, Kolonel Inf Andi Gunawan