Banten (LawuPost) Desa Kanekes identik dengan julukan masyarakat Baduy merupakan kelompok masyarakat adat Sunda Wiwitan di wilayah Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Julukan "Baduy" merupakan pemberian penduduk luar sekitar wilayah Baduy, berawal dari sebutan oleh para peneliti Belanda yang menyamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah disebut juga nomaden. 
Ada juga yang menyebutkan bahwa adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Tetapi masyarakat baduy sendiri lebih suka jika sebut sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes". Maka dari itu Masyarakat Kanekes yang sampai sekarang ini ketat mengikuti adat istiadat bukan merupakan 
masyarakat terasing, terpencil, ataupun masyarakat yang terisolasi dari perkembangan dunia luar.
Ada juga yang menyebutkan bahwa adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Tetapi masyarakat baduy sendiri lebih suka jika sebut sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes". Maka dari itu Masyarakat Kanekes yang sampai sekarang ini ketat mengikuti adat istiadat bukan merupakan 
masyarakat terasing, terpencil, ataupun masyarakat yang terisolasi dari perkembangan dunia luar.Oleh karena itu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD III/Slw Ny Anita Hadi Prasojo beserta rombongan terdiri dari Ny Lia Wuryanto, Ny Ira Wirana Prasetya Budi, Ny Meli Ubaidilah, melaksanakan seba (berkunjung) ke wilayah Baduy Desa Kanekes Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Rabu (9/3). Seba tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian Persit untuk mengenalkan potensi pariwisata khususnya wilayah Baduy yang selama ini daerah tersebut masih kuat dalam menjalankan adat istiadat warisan nenek moyang mereka
Dalam seba tersebut Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD III/Slw Ny Anita Hadi Prasojo merasa sangat bangga dengan adat istiadat badut karena ditengah perkembangan zaman saat ini masyarakat baduy masih tetap menjaga keaslian budaya dan adat istiadat warisan dari leluhur mereka, selain itu masyarakat baduy selain bisa menjaga kebudayaan dan adat-istiadatnya, masyarakat baduy mempunyai keterampilan seperti menenun kain, kerajinan tangan, tas, perkakas kebun, tikar, telekung (ikat kepala) semuanya itu bisa dijadikan cinderamata/souvenir jika ada masyarakat yang ingin berkunjung ke baduy, tandasnya.
Pada kesempatan itu Ibu Jaro Saija sebagai istri tokoh masyarakat baduy Desa Kadu Ketug Rt 1, Rw 1 Desa Kanekes Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak memberikan dan mengalungkan selendang kepada Ny Anita Hadi Prasojo sebagai wujud penghargaan dan rasa terimaksih serta sambutan dari masyarakat baduy atas seba Ketua Persit PD III/Slw Ny Anita Hadi Prasojo beserta rombongan ke Baduy, sebaliknya Ny Anita Hadi Prasojo pun tidak ketinggalan dengan memberikan cinderamata kepada tokoh masyarakat baduy Jaro Saija, penyerahan tersebut mengakhiri lawatan Seba Ketua Persit ke Baduy. (Pendam III/Siliwangi/Yudi)
Posting Komentar