Puspen TNI (LawuPost) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Perang masa kini
adalah perang energi dan kedepan perang ekonomi perang berlatar belakang energi, pangan dan air letaknya disekitar
equator dan ini semuanya akan menjadi tantangan karena semuanya akan mencari makan
dan energi di negara-negara ASEAN. Demikian
cuplikan presentasi Panglima TNI saat mengikuti
Sidang ke-13 ACDFIM (Asean Chief of Defence Force Informal Meeting)
tahun 2016 di Don Chan Palace Hotel, Vientiane, Laos, beberapa waktu lalu.
Jenderal
Gatot mengemukakan alasannya, bertolak
dari Teori
Thomas Maltus atau Teori Population bahwa perkembangan jumlah penduduk seperti deret
ukur dan ketersediaan pangan seperti deret hitung.Terbukti saat ini saja tatkala populasi penduduk dunia
mencapai 11
Milyar, hampir 15 juta anak meninggal karena kemiskinan, kelaparan dan kesehatan yang buruk setiap
tahunnya.
Padahal
prediksi kedepan jumlah penduduk dunia saat alami krisis energi pada tahun 2043
manusia mencapai 12.3 Milyar yang berarti hampir 4 kali lipat populasi ideal
penduduk bumi. Konsekuensinya
pemenuhan kebutuhan energi, pangan dan air meningkat pula.
“Negara ASEAN kaya sumber daya alam dan geografinya memiliki vegetasi
sepanjang tahun untuk menghasilkan bahan makanan, nantinya menjadi incaran
negara negara non-equator yang
berpenduduk sekitar 9.8 milyar, semua negara akan bergantung kepada negara
sepanjang equator. Perebutan penguasaan sumber energi,
pangan dan air menjadi latar
belakang perang ekonomi dan lokasinya di ASEAN.Ancaman nyata kedepan bagi ASEAN,” Pungkas Panglima TNI.
Pada kesempatan
itu Panglima TNI mengajak para Panglima ASEAN untuk meningkatkan hubungan dan
kerjasama dengan langkah-langkah antisipasi berupa regionalisme ASEAN yang berperan sebagai mekanisme
manajemen konflik, menciptakan tatanan keamanan dan politik yang lebih komprehensif,
interaksi kolaboratif seluruh Angkatan Bersenjata ASEAN dengan berprinsip mutual
trust and confidence building measure melalui : entitas kawasan yang
solid, menjamin kehidupan nasional setiap Negara kawasan
terbebas dari tekanan dan ancaman, berkomitmen untuk tidak campur tangan atau intervensi terhadap urusan dalam negeri Negara masing masing, penyelesaian perselisihaan
dengan cara-cara damai tanpa menggunakan kekuatan militer dan menolak tegas ancaman
yang disertai dengan kekerasan baik dari dalam maupun luar kawasan serta isu keamanan
yang bersifat multi dimensional di kawasan senantiasa
diselesaikan oleh negara-negara di kawasan melalui cara komprehensif dengan
cara diplomatis.
Pandangan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
tentang ancaman nyata bagi ASEAN kedepan mendapat tanggapan dan apresiasi sangat tinggi dari peserta Sidang ke-13 ACDFIM,
salah satunya dari Panglima AB Singapura Major General Perry Lim (Chief Of
Defense Force Singapore Armed Forces) menyatakan sebagai “suatu pandangan strategis dari seorang militer profesional”.
Autentikasi : KabidpenumPuspen TNI, KolonelCzi Berlin G. S.Sos., M.M.