Puspen
TNI (LawuPost) Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum PB Forki (Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do
Indonesia) secara resmi menutup Rakernas
Forki tahun 2016, di Aula Gatot Subroto Mabes
TNI Cilangkap, Sabtu (27/2/2016).
Seperti
diketahui bahwa penyelenggaraan Gashuku dan
Rakernas Forki dalam rangka HUT ke-53 Forki tahun 2016 dengan tema “Melalui Gashuku dan Rakernas
Forki, Kita Perkokoh Tali Silaturahmi Karateka Antar Perguruan dan Provinsi
Guna Memupuk Kebersamaan dan Kekeluargaan Dalam Rangka Meraih Prestasi Emas
Dunia”, melibatkan peserta dan penyelenggara, terdiri dari: Pelatihan dan Seleksi
Atlet 118 orang (25 Perguruan dan 34 Pengurus Provinsi), Perwasitan
59 orang (25 Perguruan, 34 Pengurus Provinsi), Manajer Meeting kegiatan
PON ke-XIX 34 orang, Sidang Paripurna 300 orang, acara
keakraban 400 orang, Gashuku 3.000 orang (Pengurus PB Forki, Pengurus
Perguruan, Karateka masing-masing Perguruan Wilayah DKI, Mabes TNI, TNI
AD, TNI AL dan TNI AU) serta Panitia Pendukung 80 orang.

Dalam
kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum PB Forki memberikan penekanan
kepada peserta Rakernas Forki, sebagai berikut : Pertama,
Kebijakan Pemerintah di Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan sesungguhnya berpola secara
sistematis, sinergis dan berkelanjutan, sehingga membuka ruang solusi yang
lebih lapang, melalui
lintas sektoral, seirama dengan semakin luasnya rentang
potensi dan permasalahan yang melingkupi dunia olahraga. Unsur terpenting
adalah peran komunikasi dan koordinasi, menjadi kunci penentu keberhasilan
tugas. Untuk itu, kepada semua pengurus pusat hingga daerah untuk bersinergi,
bersama sama mengembangkan dan membesarkan PB Forki dengan upaya membentuk dan
mencetak para atlit berprestasi tingkat dunia. Kembangkan gaya komunikasi
lapangan yang simple, mudah dan cepat dalam setiap permasalahan.
Kedua, peningkatan prestasi olahraga
dilakukan secara berjenjang dengan menggali bibit-bibit atlet karate, melalui
pendidikan di sekolah-sekolah, dan pembinaan yang intensif melalui klub-klub,
serta pemusatan latihan pada tingkat regional dan nasional. Minat dan bakat alam harus
diasah dengan metode latihan secara efektif, melibatkan sport
science secara menyeluruh, serta melakukan
kompetisi yang berkesinambungan di semua tingkatan. Untuk itu,
lakukan berbagai kerja sama dengan pihak terkait, tentang penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam mendukung pembentukan atlit karate berprestasi.
Ketiga, dalam menyiapkan bibit olahragawan karate
berprestasi, lakukan koordinasi secara ketat dengan Pemerintah yang telah
berupaya merevitalisasi sentra-sentra keolahragaan seperti Sekolah Khusus
Olahraga, Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) serta Pusat Pembinaan dan
Latihan Mahasiswa (PPLM), meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana olahraga mulai dari tingkat pusat hingga desa, menyediakan tenaga
keolahragaan yang memiliki standar kompetensi yang memadai, serta meningkatkan
tata kelola sentra olahraga yang lebih modern dan profesional. Keempat, sebagai
tindak lanjut dari peningkatan prestasi olahraga, lakukan kerja sama secara
intensif dengan semua pihak khususnya dengan Pemerintah Daerah, yang
telah melakukan berbagai upaya pembangunan keolahragaan maupun peningkatan
sarana dan prasarananya, melalui program dan kegiatan yang dikemas setiap
tahunnya dalam APBD. Selain itu juga laksanakan berbagai event olahraga yang
dilakukan secara berkala. Kelima, faktor dukungan anggaran menjadi aspek
penting dalam pelaksanaan pembinaan atlit karate, untuk itu diharapkan kepada
para pengurus PB Forki ditingkat pusat dan daerah untuk aktif menggalang
dukungan dana dari semua pihak, sehingga pelaksanaan pembinaan dan juga
penyelenggaraan berbagai event pertandingan, dalam rangka
mencari atlit-atlit berprestasi dapat dilaksanakan secara optimal dan cita-cita
meraih prestasi emas diajang internasional dapat terwujud.
Mengakhiri
sambutannya Panglima TNI menyampaikan bahwa dalam mencermati
berbagai permasalahan yang terjadi, diperlukan sinergisitas dan kerja keras
dari seluruh stake holder untuk memberikan perhatian yang lebih
terhadap pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga karate. Langkah-langkah
konkrit pembinaan yang terarah dan lebih fokus perlu terus ditingkatkan, setiap
unsur berkewajiban untuk berperan serta dalam kegiatan olahraga karate dan memelihara
prasarana dan sarana olahraga. Peran dan partisipasi dari seluruh unsur
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta masyarakat sangat
diperlukan dalam rangka memajukan dunia olahraga karate. Selain melakukan
upaya-upaya tersebut, untuk mewujudkan kemajuan prestasi olahraga maka perlu
didukung dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
berkelanjutan, melalui berbagai lembaga penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keolahragaan yang bermanfaat untuk kemajuan pembinaan
dan pengembangan keolahrgaan nasional. Untuk melaksanakan hal tersebut
perludilaksanakan berbagai penelitian, pengkajian, alih teknologi, sosialisasi,
pertemuan ilmiah, dan kerja sama antar lembaga penelitian, baik
nasional maupun internasional yang memiliki spesialisasi ilmu pengetahuan dan
teknologi keolahragaan.
Sebelum
menutup Rakernas Forki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan
tali asih berupa hadiah uang pembinaan kepada para Atlet berprestasi dan
pelatih dalam acara keakraban di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap.
Dalam
acara keakraban sebelum Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum PB Forki menyampaikan bahwa, kita semua berkumpul
karena termotivasi dengan latar belakang menunggu sebuah Medali yang tidak
pernah tercapai selama 51 tahun, namun pada tahun 2015 selain sebagai
penyelenggara WKF Indonesia mampu memperoleh empat Medali Emas. “Maka kita
harus yakin bahwa Karateka memang sudah punya potensi untuk ditingkat dunia,
inilah hal yang kita motivasikan agar Olimpiade yang pertama diikuti Karate nanti
pada tahun 2020 kitapun harus memperoleh emas” ujarnya.
“Kita
melaksanakan Gashuku disini untuk menyamakan persepsi kita, semangat kita,
motivasi kita, karena Karate bukan hanya sekedar Karate prestasi tetapi juga
beladiri yang membentuk karakter anak-anak bangsa menjadi patriot-patriot
bangsa dan kesatria-kesatria bangsa, karena beladiri Karate adalah bela bangsa,
kami sebagai ketua FORKI tidak pernah menyampaikan bonus apa yang diberikan
karena kami ingin atlet-atlet kami berjuang hanya satu tujuan, mereka
mengibarkan Merah Putih yang dihormati oleh seluruh bangsa-bangsa di dunia, dan
itu bisa kita lakukan empat kali pada saat pertandingan kemarin di tanggerang
empat Medali Emas kita peroleh setelah 51 tahun kita menunggu. Untuk itu, atas
nama pribadi dan keinginan pribadi saya sebagai ketua FORKI, saya akan
memberikan hadiah kepada para Atlet dan para pelatih. Untuk para Atlet, saya
akan berikan hadiah 300 juta rupiah dan para pelatihnya 25 juta rupiah,” tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Autentikasi
: Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel
Czi Berlin G. S.Sos., M.M.