Kuala Lumpur (LawuPost)“Siap, Pak...kami mau jadi anggota TNI !”, tegas Maximus
(18 tahun) anak seorang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang saat ini tengah
bersekolah di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. Jawaban itu disampaikan Maximus
mewakili teman-temannya pada sesi dialog dengan Atase Pertahanan (Athan) RI di
Kuala Lumpur-Malaysia Kolonel Arm Iwan Bambang Setiawan, S.IP setelah
acara pemberian ceramah tentang Wawasan Kebangsaan kepada ratusan siswa SMP dan
SMA di Komplek Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Sabah, Malaysia, Sabtu (6/2/2016).

Sebelumnya Kolonel
Arm Iwan Bambang Setiawan, S.IP dalam ceramahnya menyampaikan rasa bangga
karena walaupun orangtua para siswa/siswi tersebut mayoritas bekerja sebagai
TKI, baik di perkebunan sawit maupun di sektor lainnya, namun tidak menyurutkan
semangat untuk tetap belajar menuntut ilmu di SIKK. Ia juga salut karena
sebahagian besar domisili para
siswa/siswi cukup jauh dari sekolah, bahkan ada
yang berangkat dari rumah pada jam 4 pagi demi bersekolah di SIKK.

Lebih lanjut ia
menyampaikan bahwa kesempatan belajar di SIKK merupakan bentuk perhatian pemerintah
Indonesia kepada warga negaranya walaupun mereka berada maupun bekerja di luar
negeri. Oleh karena, ia menegaskan agar para siswa-siswi SIKK jangan
menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut. Ia menghimbau agar mereka memiliki
cita-cita yang tinggi, sehingga dapat memiliki
masa depan yang lebih baik dibanding
orangtua mereka yang bekerja sebagai TKI.

Perwira yang
pernah bertugas dalam misi PBB di Afrika itu menegaskan, apa pun cita-cita yang
dipilih oleh para siswa-siswi termasuk cita-cita menjadi anggota TNI, mereka
harus bertekad untuk mencapainya dan berupayalah yang terbaik di bidang
masing-masing sesuai cita-cita tersebut sehingga bermanfaat bagi bangsa dan
negara Indonesia.
Acara ceramah
bertema Wawasan Kebangsaan ini merupakan salah satu tugas dan tanggungjawab Kantor
Atase Pertahanan RI di Kuala Lumpur untuk menumbuhkembangkan kecintaan dan
nasionalisme bagi para WNI khususnya yang bekerja maupun berdomisili di
Malaysia, termasuk para TKI.
Menurut keterangan
Konjen KJRI Kota Kinabalu (KK) Akhmad DH. Irfan,pada saat ini tercatat sekitar 470 ribu WNI yang
berada atau bekerja sebagai TKI di wilayah Sabah, sedangkan jumlah anak-anak dari TKI tersebut
yang berusia sekolah mencapai 53.000-an anak sementara yang dapat terlayani oleh
akses pendidikan di Sabah, Malaysia baru sebanyak 24.856 anak.
Turut hadir
mendampingi Athan RI pada acara tersebut diantaranya Wakil Kepala SIKK Ibu
Elis, Asisten Athan RI Mayor Chb Sandy M. Prakasa, Perwira LO TNI di KK Mayor
Kav Jimmy Sitorus, Staf KJRI KK dan segenap guru dan staf kependidikan SIKK.
SIKK sendiri
merupakan sekolah formal yang diselenggarakan pemerintah Indonesia. Diasuh oleh
57 orang guru, SIKK melayani pendidikan SD hingga SMA sebanyak 785 siswa.
Lokasi awal sekolah ini sebelumnya berada di komplek pertokoan Plaza Utama
Jalan Sulaman, Kota Kinabalu. Sejak Januari 2014, SIKK menempati gedung milik
sendiri di Jalan 3B No 6, Kota Kinabalu Industrial Park. Berdiri di atas tanah
seluas 15.823 m2 dan bangunan seluas 4.783,68 m2, saat ini SIKK merupakan sekolah
yang terbesar dan termegah dibanding sekolah-sekolah Indonesia lainnya di luar
negeri.
Autentikasi : Asisten
Athan RI di Kuala Lumpur, Mayor Chb Sandy Maulana Prakasa, S.IKom