Puspen TNI (LawuPost) Sebanyak 348 masyarakat di
Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, mendapat pelayanan
pengobatan di atas KRI dr. Soeharso-990, kemarin. Pengobatan yang dilaksanakan di dalam KRI dr. Soeharso dengan Komandan Letkol (P) Ashari Alamsyah dikarenakan situasi medan yang kurang baik, sehingga masyarakat di evakuasi
dengan menggunakan perahu.
Misi Kemanusiaan dalam Pelayanan Kesehatan yang
dilakukan oleh TNI di Pulau-Pulau Terluar Indonesia,
seperti Pulau Lakor, Moa, Leti, Kisar, Wetar dan Liran, sebagai tindak lanjut perintah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
beberapa waktu lalu, usai melakukan kunjungan
ke beberapa Pulau Terluar di wilayah Indonesia bagian Timur.
Para Tim Kesehatan TNI sudah dapat menerima pasien yang berobat sebanyak 348 orang
dari 1.000 jumlah penduduk, terdiri dari : 146 orang Poli Umum, 12 orang Poli Gigi,
20 orang THT, 9 orang Bedah Minor, 17 orang Bedah Umum, 30 orang
Poli Mata, 27 orang Poli Penyakit Dalam, 14 orang Poli Spesialis
Syaraf, 57 orang Poli Spesialis Anak, 1 (satu) orang Poli Spesialis
Jantung dan 15 orang Poli Kulit / Kelamin.
Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba,
MARS selaku Komandan Satgas Bantuan Sosial (Dansatgas Bansos) pada saat pelayanan
pengobatan di Pulau Liran mengatakan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap melaksanakan segala situasi yang ada dengan perencanaan yang demikian
singkat, dengan kesiapan yang
terdadak ternyata kita mampu membuktikan, bagaimana sulit medannya dan
bagaimana motivasi serta semangat jiwa juang dan solidaritas dari Prajurit TNI. “Satgas
Bansos TNI telah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di enam Pulau
Terluar Indonesia yaitu, Pulau Lakor, Moa, Leti, Kisar, Wetar dan terakhir di
Pulau Liran,” ujarnya.
“Enam hari Satgas Bansos TNI melaksanakan kegiatan. Satu hari satu Pulau, biasanya kalau operasi
seperti ini 3 (tiga) hari, satu hari mendarat, satu hari dilakukan pelayanan, dengan penuh tekad
langsung melaksanakan pelayanan, kemudian kembali ke kapal. Ini membuktikan
bahwa TNI mampu melaksanakan
tugas dengan baik, serta bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa semua dapat berjalan
dengan baik, tanggapan dari masyarakat juga baik, dan sampai saat ini seluruh
personel dalam keadaan aman dan baik,” ujar Dansatgas Bansos TNI.
Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS juga menuturkan, kendala yang dihadapi
selama bertugas adalah medan dan cuaca dengan kondisi keterbatasan saluran
internet yang tidak dapat akses. Namun demikian, seberat apapun kendala ini bisa dilewati walaupun gelombang sampai dua
meter tetap di tempuh dengan baik. Kendala yang berikutnya masalah personel, kemampuan kapal
tidak ada masalah, yang dikhawatirkan pada saat itu adalah kalau sampai kehabisan obat-obatan, tapi berkat bekerja
sama dengan Menteri Kesehatan, hal ini
dapat teratasi. Situasi saat ini obat cukup, asumsi hanya 1.500 pasien ternyata
dibawah 1.000, sisa obat dikembalikan ke Puskemas setempat. Sistem koordinasi tim konsolidasi semua berjalan baik, sehingga operasi
berjalan sempurna.
Sementara itu, Kepala Staf Operasi Kolonel Laut (K) dr. Wiweka
yang kesehariannya menjabat Kadiskes Lantamal III Jakarta mengatakan antara lain, kegiatan ini direncanakan sesingkat mungkin, harus bisa merencanakan dalam waktu yang
singkat, perkiraan waktu yang cepat dan perkiraan-perkiraan yang akan terjadi di
lapangan serta membutuhkan putusan yang sangat sulit, tapi itu harus
dilakukan demi kelancaran dan terlaksananya kegiatan Bakti Sosial TNI.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.