Papua (LawuPost) Jamur Tiram sudah menjadi hal yang umum untuk dibudidayakan, dan dapat dijadikan menjadi salah satu sumber pendapatan mata pencaharian, terutama di daerah Jawa. Batalyon Infanteri 301/Prabu Kian Santang, pada kesempatan pelaksanaan tugas operasinya, atas arahan Dansatgas nya Letkol Inf M. Mahfud As'at, anggota Satgas tersebut mecoba untuk memasyarakatkan budi daya Jamur Tiram di wilayah papua.
Kegiatan dilakukan di kampung Ulilin Distrik Ulilin Pos Bupul 13. Dengan mengumpulkan 14 orang masyarakat setempat Letda Inf Aziz mencoba meberikan keterampilan yang dimilikinya yang di dapat dari Kesatuan yang berada di sumedang.
Dedaerahnya, Letda Inf Aziz telah melakukan budi daya jamur tersebut dan sudah merasakan hasil panennya. Maka dari itu, saat di tempat tugasnya sebagai Satgaspam Perbatasan di Papua , Azis berupaya memberikan dan menularkan ilmu kepada masyarakat tentang upaya pembudidayaan Jamur Tiram , dengan harapan dapat juga menjadi sumber tambahan mata pencaharian penduduk setempat.
Pemberian tatacara pembuatan dan pembududayaan Jamur tiram mulai dilakukan di rumah Kepala Kampung Bupul 13 Wiyono (35). Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah melakukan pembelajaran, dikarenakan sarana dan prasarana di kediaman Kepala Kampung Bupul 13 tersebut cukup mendukung. Apabila budidaya tersebut dapat berhasil dilakukan, pasar penjualan di Papua juga ternyata cukup baik.
Untuk berhasilnya upaya Budidaya Jamur Tiram, maka anggota Yonif 301/PKS telah mendapat arahan dari Komandannya utk mendampingi sampai berhasil.
Adapun tahapan dalam pembudi dayaan dimulai dari pembuatan kumbung/rumah jamur , menyediakan media yang terdiri dari serbuk gergaji, dedak, kapur, Mpk, jagung, gabah padi, sari agar-agar, kentang dan desktrosa atau air mineral.
Dari pembibitan sampai dengan panen diperkirakan memerlukan waktu 2 bulan, sedangkan untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan ketelatenan, faktor cuaca, matahri dan arah angin. Perawatan harus dilakukan setiap hari. (Pendam III/Silwiangi/Rega)
Posting Komentar