Jakarta (LawuPost) Perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi Dikti, Kementerian Agama, dan tujuh provinsi mitra USAID PRIORITAS mendukung
keberlanjutan dan perluasan program USAID PRIORITAS. Demikian hasil
dari Rapat Pembahasan Keberlanjutan dan Perluasan Program USAID
PRIORITAS yang diadakan di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (11/1/2016). 

Hamid
Muhammad PhD, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, menyatakan Mendikbud Anies Baswedan telah
berpesan bahwa Kemdikbud masih membutuhkan program yang dirintis USAID
PRIORITAS dan berharap program masih berlanjut di masa depan setelah
tahun 2017. Program USAID PRIORITAS merupakan program lima tahun dan
akan berakhir April 2017.
“Kemdikbud berharap ada sinergi kelembagaan agar program yang ada tidak berjalan sendirian. Perlu ada sinergi antara lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK)
dengan pendekatan kabupaten secara menyeluruh. Kita tidak mungkin
tangani sendirian, butuh bantuan banyak dari luar,” ungkap Hamid
Muhammad saat membuka rapat.
Prof Dr Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, menyatakan bahwa Indonesia
masih menghadapi tantangan fundamental dalam memajukan pendidikan. Dia
menilai kehadiran USAID PRIORITAS merupakan instrumen yang strategis
untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. “Saya sangat mendukung program USAID PRIORITAS dan akan kerja
keras untuk mewujudkan target program bersama-sama. Kami juga akan
diskusi dengan Pak Stuart Weston, Direktur Program USAID PRIORITAS, dan
tim untuk diskusi lebih detil agar program bisa berkelanjutan dengan
langkah afirmatif dan konkrit,” kata Kamaruddin Amin.
Dukungan
keberlanjutan dan perluasan program juga disampaikan oleh perwakilan
kabupaten mitra USAID PRIORITAS, seperti disampaikan Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Aceh dan Sekretaris Daerah Kabupaten Maros di
Provinsi Sulawesi Selatan. “Dana sebesar Rp 16,4 miliar untuk 10
kabupaten/kota non mitra akan dialokasikan untuk implementasi diseminasi
program USAID PRIORITAS,” jelas Hasanuddin Darjo, Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Aceh di sela-sela acara.
Dukungan
serupa disampaikan Ir. Baharuddin MM, Sekretaris Daerah Kabupaten
Maros, yang menyatakan bahwa Maros telah mengalokasikan anggaran sebesar
Rp 1,73 Miliar untuk melanjutkan implementasi program USAID PRIORITAS,
antara lain pembinaan MGMP dan KKG, serta program membaca. “Untuk
program membaca, Pemkab Maros memiliki komitmen yang amat besar. Maros
akan sediakan anggaran diseminasi pelatihan buku berjenjang, pengadaan
buku bacaan, rehabilitasi perpustakaan dan menerbitkan Perbup tentang
budaya baca,” kata Baharuddin.
Prof
Dr Syawal Gultom, Rektor Universitas Negeri Medan, berharap
keberlanjutan dan perluasan program USAID PRIORITAS dapat semakin banyak
mengakses peningkatan mutu LPTK dan sekolah di daerah-daerah. “Untuk
keberlanjutan dan perluasan program USAID PRIORITAS, LPTK perlu
melakukan diseminasi program USAID PRIORITAS di LPTK sendiri,
mengintegrasikan program USAID PRIORITAS ke dalam program studi dan
kurikulum LPTK serta perlu ada dukungan pemerintah untuk revitalisasi
LPTK dan penguatan LPTK sebagai Service Provider agar metode,
materi, jaringan, dan sumber daya yang sudah dikembangkan USAID
PRIORITAS dapat ditindak lanjuti oleh LPTK,” kata Syawal yang menjadi
salah satu peserta diskusi.