Puspen TNI (LawuPost) Salah satu tugas Prajurit TNI yang tergabung
dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda dalam rangka
misi Monusco (Mission de
L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique
Democratique du Congo) adalah melakukan banyak karya konstruksi
(vertikal dan horizontal), diantaranya jalan Kiliwa-Duru sepanjang 37 Km dan Dungu-Duru
sepanjang 98 Km. Beberapa peralatan alat berat zeni yang dikerahkan untuk
mendukung pelaksanakan pekerjaan tersebut, diantaranya beberapa unit Dump Truck, Excavator, Grader, Prime Mover, Dozer dan Vibro Roller.
Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen
TNI Tatang Sulaiman saat acara pemberangkatan 175 Prajurit TNI yang tergabung
dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-M/Monusco ke Kongo, dengan Inspektur Upacara Kasum
TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M. B. A., mewakili Panglima TNI, di
Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/1/2016).
“Disamping pembuatan jalan, Satgas Kizi TNI
juga membantu memperbaiki jembatan, pembukaan jalan, pemeliharaan runway
bandara, pembuatan Hangar dan Helipad, pembuatan draenase dan tanggul, suplay
air minum untuk beberapa kontingen dari negara lain, rehabilitasi rumah dan
sekolah, mulai dari clearing, filling limonite, eveling, compacting, drainase dan kondisi
jalan yang baru selesai dikerjakan, pemeliharaan, perbaikan serta pembangunan
kantor serta tugas tambahan yaitu Civil
Military Coordination (Cimic),” ujar Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Kapuspen TNI juga mengatakan
bahwa, perintah melaksanakan rehabilitasi jalan dan
lain-lain yang diberikan oleh Monusco kepada Satgas Kizi TNI
ini merupakan kehormatan dan kebanggan bagi seluruh personel Satgas, karena tanpa
dedikasi dan kerja keras yang sungguh-sungguh tidak mungkin Satgas Kizi TNI
dipercaya melaksanakan pekerjaan yang seyogyanya bukanlah wilayah cakupan
Satgas Kizi TNI.
“Medan yang
berat, terkadang dengan menempuh perjalanan yang sulit merambah hutan belantara
Kongo, cuaca yang ekstrim dan curah hujan yang tinggi, jalan yang berbukit dan
jarak yang jauh dari induk pasukan tidak menjadi penghalang bagi Satgas Kizi
TNI dalam memberikan pengabdian yang terbaik dalam pelaksanaan tugas demi
mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di mata dunia.
Satgas Kizi TNI selalu mendapat apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi
serta disiplin yang ditunjukkan selama melaksanakan tugas,” ujar Kapuspen TNI.
Lebih lanjut Mayjen TNI
Tatang Sulaiman menyampaikan bahwa, Indonesia selalu berperan aktif dalam
pengiriman pasukan perdamaian dunia yang tergabung dalam Kontingen Garuda dengan
penugasan dan misi yang berbeda-beda. Sejak tahun 1957 sampai dengan saat ini
Indonesia telah mengirimkan sebanyak 32.191 personel TNI yang tergabung dalam
Kontingen Garuda. “Salah satu misi dari PBB untuk Prajurit TNI adalah operasi perdamaian
dalam membantu negara yang sedang berada dalam konflik untuk menciptakan
kondisi perdamaian di Kongo yang tergabung dalam Monusco,” tuturnya.
Misi perdamaian
ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB
1925 (2010) yang diperpanjang melalui Resolusi 2147 (2014). “Mandat PBB
ini adalah kebanggaan dan kehormatan karena merupakan refleksi kepercayaan
dunia Internasional terhadap bangsa Indonesia, khususnya terhadap kualitas Prajurit
TNI, dalam mengemban misi pemeliharaan perdamaian dunia,” pungkas
Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G.
S.Sos., M.M
Posting Komentar