Ciamis (LawuPost) – Beberapa kasus kriminalitas yang terjadi di wilayah priangan timur seperti pembunuhan, minuman keras, narkotika, dan prostitusi semakin mengkhawatirkan bagi kelangsungan hidup masyarakat yang madani. Dimana semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera sebagaimana yang dicita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil dan makmur bagi seluruh lapisan masyarakat. Apalagi Kabupaten dan Kota di wilayah priangan timur merupakan kota yang religius islami.
Dewan penasehat Ikatan Pemerhati Kependudukan dan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kabupaten Ciamis Prof. Dr. H. Suherli, M.Pd mengatakan, kondisi yang terjadi saat ini tidak bisa menyalahkan salah satu pihak manapun baik pemerintah, alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan elemen masyarakat lainnya serta aparat penegak hukum, akan tetapi ini menjadi bahan kajian atau telaahan bersama dan bertanggung jawab bersama untuk menyelesaikan problematika masyarakat saat ini. “Bagaimana peran pemerintah dalam menyikapi persoalan yang muncul dimasyarakat. Pemerintah seyogyanya hadir dalam setiap permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Peran pemerintah sangat vital,” kata H. Suherli.
Menurutnya, eksistensi alim ulama kerap dipertanyakan ketika sebuah persoalan terjadi di masyarakat. Contoh kasus maraknya prostitusi, miras dan kejahatan geng motor. Padahal ada atau tidak masalah, ulama sudah ada dan hadir serta berperan sangat substantif dengan bertindak preventif sebagai tanggung jawab ulama. Sementara aparat penegak hukum pun telah bertindak sesuai dengan kewenangannya. Artinya ketika ada persoalan di masyarakat, maka yang patut dipertanyakan sistem pendukung yang dibangun oleh pemerintah itu sendiri untuk menyikapi perkembangan yang terjadi di masyarakat. “Mengapa prostitusi, miras, penyalahgunaan terjadi, dan siapa pelakunya serta dari kalangan mana? Apakah pemerintah sudah dapat mengurai dasar-dasar permasalahan, sehingga terjadi persoalan-persoalan sepert itu yang notabene terjadi di kota santri. Kemudian terkait geng motor, apakah pemerintah juga pihak sekolah sudah memiliki perhatian maksimal terkait persoalan itu? Kemudian yang utama adalah bagaimana perhatian orang tua terhadap anak-anak mereka sebagai generasi penerus bangsa? Paling tidak sudah sejauh mana peran orang tua untuk mendorong anak-anak mereka mengerti ilmu agama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata H. Suherli.
Semua persoalan saat ini sangat kompleks dan semua pihak, baik pemerintah, alim ulama, penegak hukum, dan elemen masyarakat dituntut bergerak bersama-sama serta berkomitmen untuk membangun masyarakat Kabupaten Ciamis ini menjadi masyarakat madani. (mamay)
Posting Komentar