Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Pangandaran DOB Terbaik Se-Indonesia | Lawu Post

Pangandaran DOB Terbaik Se-Indonesia

Kamis, 03 Desember 20150 comments

Pangandaran (LawuPost) Dalam perjalanannya, perjuangan Presidium dan segenap elemen tak semudah yang dibayangkan. Tetapi, tepat 25 Oktober 2012 lalu, DOB Kabupaten Pangandaran resmi disahkan oleh DPR RI melalui rapat paripurna. Pemkab Pangandaran pun berbenah, hingga akhirnya saat ini tahun  2015, babak baru kembali akan tetoreh dengan kepala daerah definitif hasil pemilihan umum yang mudah-mudahan bisa dilaksanakan secara jujur, adil, bermartabat dan berkualitas.

Ratusan ribu masyarakat Kabupaten Pangandaran sangat berharap, momentum Pilkada serentak 9 Desember 2015 nanti, merupakan awal untuk menata pemerintahan dan rakyat yang lebih optimal. Karena di tangan kepala daerah, akan diketahui hendak dibawa kemana pemerintahan dan rakyatnya itu. Maka, sangat penting, Pilkada serentak nanti betul-betul hasil yang diinginkan rakyat Pangandaran, tnpa dicemari rayuan gombal, politik uang dan intrik lainnya yang menghalalkan segala cara demi sebuah kemenangan. Sehingga pada hasilnya nanti, kepala daerah baik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran benar-benar melaksanakan amanat rakyat dan tentunya mewujudkan cita-cita pemekaran, yakni masyarakat Kabupaten Pangandaran yang adil dan sejahtera dan tentunya merata, bukan adil dan sejahtera bagi kelompok ataupun golongan apalagi konstituen tertentu.

Tiga tahun usia Pangandaran sebagai Daerah Otonom Baru. Di usianya yang masih belia ini, ternyata Kabupaten Pangandaran telah meraih berbagai prestasi dan penghargaan dari berbagai sektor. Tak heran, tim evaluasi Kemendagri menilai, Kabupaten Pangandaran merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) terbaik dibandingkan dengan DOB lainnya se-Indonesia, Jumat (23/10).

Pejabat Bupati Pangandaran, Daud Achmad mengatakan, beberapa prestasi telah diraih Pangandaran selama tiga tahun ini, diantaranya juara harapan 1 Hafidz 5 juz MTQ tingkat nasional tahun 2015. Di tahun yang sama pula, Pangandaran meraih anugerah pemberdayaan masyarakat konservasi penyu tingkat Provinsi Jawa Barat. “Di samping prestasi yang diwujudkan oleh masyarakat, Pangandaran sebagai DOB mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) di bidang pengelolaan keuangan daerah dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2014,” ungkap Daud. Menurutnya penghargaan WDP ini menjadi kebangaan Pemerintah Daerah, karena tidak mudah Pemerintah daerah mendapatkan opini WDP yang dalam kondisi masih DOB. Hal ini tentunya berkat peran eksekutif, legislatif dan masyarakat yang telah berkomitmen untuk mewujudkan Pangandaran lebih baik.

“Saat ini kami mempunyai kesepahaman untuk Satua Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait dengan layanan publik untuk mengoptimalkan sistem pengendalian internal sesuai Standar Oprasional dan Prosedur (SOP) yang ada,” tuturnya. Dirinya mengimbau kepada seluruh pegawai yang ada di Kabupaten Pangandaran agar tidak terlena dan lupa diri dengan opini WDP. Justru menurutnya, prestasi itu harus ditingkatkan, tentunya dengan dukungan dari semua pihak baik pemerintah daerah maupun masyarakat untuk meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). “Berbagai upaya pembangunan daerah yang konsisten dan berkesinambungan terus dilaksanakan melalui pengembangan program dan kegiatan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, kondisi dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang semakin baik,” katanya.

Selanjutnya hal ini ditunjukkan berdasarkan perkembangan beberapa indikator makro pembangunan atau IPM. Untuk IPM, Pangandaran mengalami peningkatan dibanding ketika masih bergabung dengan Ciamis. Saat ini, IPM Pangandaran sebesar 71,29 poin, sementara di tahun 2012 IPM Pangandaran sebesar 71,17 poin. Walaupun memang masih diakui, kata Daud Achmad, IPM Pangandaran ini masih di bawah IPM Jawa Barat untuk tahun 2013, yaitu sebesar 73,40. “Bedasarkan hasil analisis dari BPS bahwa IPM Kabupaten Pangandaran termasuk dalam tingkat status menengah atas yang artinya bahwa IPM Kabupaten Pangandaran akan terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun seiring meningkatnya pembangunan di Kabupaten Pangandaran,” lanjutnya. Daud menambahkan melalui momentum hari jadi ke-3 Kabupaten Pangandaran dirinya mengajak semua pemangku kepentingan untuk memantapkan kebersamaan dan kerjasamanya dalam mengatasi tantangan dan rintangan, serta mewujudkan harapan masa mendatang. “Dengan kebersamaan dan kerjasama, maka tantangan dan rintangan tersebut akan terasa menjadi ringan,” tambahnya.

Dalam pelaksanaan Milangkala atau Hari Jadi ketiga Kabupaten Pangandaran, Pejabat Bupat Pangandaran H. Daud Achmad bergarap agar bisa diperingati dan dimeriahkan oleh semua elemen masyarakat di semua wilayah Kabupaten Pangandaran. Diakui Daud, meski peringatan Milangkala yang sebelum-sebelumnya dirinya tidak tahu seperti apa, namun ia yakin Milangkala sekarang ini sangat berbeda dengan yang lalu. “Untuk peringatan sekarang ini ada perubahan-perubahan, sehingga saya akui kurang perfect. Hal ini harus dijadikan pembelajaran untuk Milangkala ke depannya agar bisa berjalan lebih baik dan lebih banyak masyarakat dan wilayah yang terlibat itu yang saya harapkan,” ungkap Daud merendah.

Meski dirasa kurang memenuhi harapan masyarakat, tetapi Pemkab Pangandaran telah berusaha menghibur dan mendidik masyarakat misal dengan menggelar Pangandaran Fair, jalan sehat, pagelaran seni budaya, tabligh akbar, pagelaran wayang dan lainnya yang merupakan rangkaian dari peringatan HUT Kabupaten Pangandaran. “Begitu juga kegiatan-kegiatan yang berdekatan dengan waktu HUT Kabupaten Pangandaran, ya sudah digabungkan saja dan diberi branding bahwa ini kegiatan Milangkala, sehingga semua masyarakat bisa terlibat,” ucap Daud.

Secercah Harapan dari Masyarakat
Di hari ulang tahunnya yang ketiga, masih banyak pekerjaan rumah bagi Kabupaten Pangandaran, salah satunya pengentasan kemiskinan. Padahal, semangat dan cita-cita pemekaran saat itu hingga sekarang adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat bagi semua lapisan masyarakat.

Sebut saja Tugimin (42), warga Desa Bojongjati Kecamatan Pananjung, Kabupaten Pangandaran. Untuk menghidupi ia dan keluarganya, terpaksa setiap hari menjadi pemungut sampah dari kantor ke kantor, hingga berkeliling di sekitar objek wisata. Ia berharap, daerah tempat tinggalnya bersih dari sampah dan siapa tahu ada sampah yang bisa laku untuk dijual yang hsilnya ia belikan beras barang satu kilogram.

Niat Tugimin sebenarnya mempunyai efek ganda. Selain sebagai mata pencaharian, tetapi ia pun telah membantu program pemerintah dalam menjaga kebersihan. “Daerah wisata kok banyak sampah. Apa karena pemerintah yang kurang sigap terhadap sampah atau kesadaran masyarakat yang lemah terkait kebersihan sampah,” ucapnya. Disinggung peringatan Hari Jadi ketga Kabupaten Pangandaran, dirinya merasa sampai saat ini belum merasakan dari tujuan atau cita-cita pemekaran tersebut. “Kan sesuai dengan cita-cita pemekaran DOB Kabupaten Pangandaran yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Pangandaran, saya berharap kepada pemerintah mewujudkan itu agar tak ada lagi warga miskin seperti saya ini yang harus berkutat dengan bau dan penyakit di tumpukan sampah,” ucap Tugimin. (mamay/dian/tika)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost