Cimahi (LawuPost) Berdasarkan data dari Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit Indonesia, setiap tahun di negara kita bertambah sekitar 7.500 anak penderita Celah Bibir atau lazim disebut bibir sumbing. Sebanyak 1.500 di antaranya lahir di wilayah Jawa Barat, serta mayoritas berasal dari kalangan keluarga yang ekonominya terbatas.
Terkait hal tersebut, untuk meringankan beban keluarga penderita Bibir Sumbing, Kodam III/ Siliwangi, menggelar kegiatan Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dalam rangka peringatan Hari Juang Kartika (HJK) ke-70 tahun 2015 ini, dii Rumahsakit Dustira Cimahi, Jum’at (11/12)
Pelaksanaan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika Indonesia serta Yayasan Smile Train, akan menoperasi sebanyaki 750 orang penderita, yang pelaksanaannya dilakukan serentak di Rumkit Dustira Cimahi, Rumkit Sariningsih Bandung, Rumkit Salak Bogor, Rumkit Ciremai Cirebon, Rumkit Kencana Serang, serta Santosa Hospital Bandung.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi prasojo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam III/Siliwangi Brigjen Wuryanto mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai implementasi komitmen Program Sosial Indonesia Tersenyum (PSIT) yang telah dicanangkan Pemerintah sejak tahun 2007 lalu, guna mewujudkan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.
Pangdam juga mengajak semua pihak utamanya pelaku usaha dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yang mengangkat tema “Indonesia Tersenyum Bersama”
Sedangkan Kasdam III/Siliwangi, sesaat setelah mengunjungi Pasien peserta Operasi Bibir menyatakan bahwa program yang dilaksanakan merupakan salah satu wujud pengabdian TNI dan upaya mengembalikan rasa percaya diri mereka agar dapat tersenyum.
“Dengan keikutsertaan TNI di dalam program ini, membuktikan bahwa TNI peduli terhadap kesehatan masyarakat, dan sebagai wujud pengabdian TNI kepada masyarakat dalam mengurangi penderita bibir sumbing, gigi dan mulut serta mengembalikan rasa percaya diri," ujar Wuryanto.
Dalam kesempatan yang sama Koordinator pelaksana kegiatan Baksos operasi bibir sumbing Kolonel Ckm. dr. Basuki Triantoro, Sp.An. mengatakan pelaksana Operasi ini, kemungkinan akan dapat diselesaikan dalam satu hari, dan untuk pasien pasca operasi, harus dirawat inap di Rumah Sakit minimal satu hari, agar para dokter bisa mengetahui perkembangan kesehatan mereka. “Pasien pasca operasi bibir sumbing tidak langsung dibawa kerumah, karena dikhawatirkan akan terjadi komplikasi,” ujarnya.
Dari target yang dicanangkan Kodam III/Silwiangi sebanyak 750 pasien, pada tahap pertama telah mendaftar sebanyak 155 orang pasien. 47 orang terdaftar di Rumkit Tk II 03.05.01 Dustira Cimahi, 51 orang pasien terdaftar di Rumkit Tk III 03.06.01 Ciremai Cirebon, 37 orang pasien terdaftar di Rumkit Tk. IV 03.07.01 Kencana Garut dan 20 orang pasien terdaftar di Rumkit Tk IV 03.07.02 Salak Bogor. (Pendam III/Siliwangi/Rega)
Terkait hal tersebut, untuk meringankan beban keluarga penderita Bibir Sumbing, Kodam III/ Siliwangi, menggelar kegiatan Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dalam rangka peringatan Hari Juang Kartika (HJK) ke-70 tahun 2015 ini, dii Rumahsakit Dustira Cimahi, Jum’at (11/12)
Pelaksanaan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika Indonesia serta Yayasan Smile Train, akan menoperasi sebanyaki 750 orang penderita, yang pelaksanaannya dilakukan serentak di Rumkit Dustira Cimahi, Rumkit Sariningsih Bandung, Rumkit Salak Bogor, Rumkit Ciremai Cirebon, Rumkit Kencana Serang, serta Santosa Hospital Bandung.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi prasojo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam III/Siliwangi Brigjen Wuryanto mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai implementasi komitmen Program Sosial Indonesia Tersenyum (PSIT) yang telah dicanangkan Pemerintah sejak tahun 2007 lalu, guna mewujudkan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.
Pangdam juga mengajak semua pihak utamanya pelaku usaha dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yang mengangkat tema “Indonesia Tersenyum Bersama”
Sedangkan Kasdam III/Siliwangi, sesaat setelah mengunjungi Pasien peserta Operasi Bibir menyatakan bahwa program yang dilaksanakan merupakan salah satu wujud pengabdian TNI dan upaya mengembalikan rasa percaya diri mereka agar dapat tersenyum.
“Dengan keikutsertaan TNI di dalam program ini, membuktikan bahwa TNI peduli terhadap kesehatan masyarakat, dan sebagai wujud pengabdian TNI kepada masyarakat dalam mengurangi penderita bibir sumbing, gigi dan mulut serta mengembalikan rasa percaya diri," ujar Wuryanto.
Dalam kesempatan yang sama Koordinator pelaksana kegiatan Baksos operasi bibir sumbing Kolonel Ckm. dr. Basuki Triantoro, Sp.An. mengatakan pelaksana Operasi ini, kemungkinan akan dapat diselesaikan dalam satu hari, dan untuk pasien pasca operasi, harus dirawat inap di Rumah Sakit minimal satu hari, agar para dokter bisa mengetahui perkembangan kesehatan mereka. “Pasien pasca operasi bibir sumbing tidak langsung dibawa kerumah, karena dikhawatirkan akan terjadi komplikasi,” ujarnya.
Dari target yang dicanangkan Kodam III/Silwiangi sebanyak 750 pasien, pada tahap pertama telah mendaftar sebanyak 155 orang pasien. 47 orang terdaftar di Rumkit Tk II 03.05.01 Dustira Cimahi, 51 orang pasien terdaftar di Rumkit Tk III 03.06.01 Ciremai Cirebon, 37 orang pasien terdaftar di Rumkit Tk. IV 03.07.01 Kencana Garut dan 20 orang pasien terdaftar di Rumkit Tk IV 03.07.02 Salak Bogor. (Pendam III/Siliwangi/Rega)
Posting Komentar